38

1.1K 216 25
                                    

SUDUT PANDANG ORANG KETIGA

Malam hari nya, Y/n duduk di bangku meja makan untuk ikut makan malam bersama paman dan tante nya. Y/n tidak ingat selama ini mereka memperlakukannya seperti apa selama 2 tahun belakangan namun mereka berdua terlihat baik bahkan memperlakukan Y/n seperti anak mereka sendiri.

"Om, tante." Kata Y/n di tengah makan malam. "Ya, Y/n?" Tanya Tante itu dengan senyuman lembut.

"Aku ingin kembali tinggal di rumah ku yang ada di Shibuya." Mendengar itu mereka menatap Y/n dengan tatapan khawatir, "Kamu yakin? Tidak aman loh." Kata Paman.

"Tidak aman? Kenapa?" Tanya Y/n bingung. 

"Apa kau lupa? Dia kan hanya di penjara 1 bulan yang berarti dia sudah berkeliaran di luar sana. Jika kamu kembali ke Shibuya, kami akan sulit untuk mengawasi mu." Jawab Tante.

"Dia yang kalian maksud siapa?" Tanya Y/n sambil mengerutkan kening nya, dia masih tidak ingat apa- apa dari memori 2 tahun yang lalu semenjak dia ke masa depan.

"Apa kau baik- baik saja?" Tanya Tante yang tambah khawatir dengan kondisi keponakannya. 

"Aku baik- baik saja kok. Aku baru inget sekarang, maaf buat kalian khawatir." Jawab Y/n dengan senyuman lebar dan tidak lanjut bertanya karena khawatir mereka tambah curiga.

Besok pagi, Y/n menunggunakan seragam sekolah dan bilang pada mereka kalau dia akan berangkat sekolah tetapi sebenarnya tidak ke sekolah. Dia tidak mau bertemu Hideaki sehingga dia menuju suatu kediaman yang tidak terlalu jauh dari sana.

Di tengah jalan, Y/n berdiri menunggu lampu hijau untuk berjalan. Jalanan itu ramai oleh murid yang mau berangkat sekolah juga orang- orang yang mau berangkat kerja. 

Di tengah keramaian itu, sesuatu menarik pendengarannya, "... bernama Ito Hideaki. Dia ditemukan tidak bernyawa di jalan xxxx." Pandangan Y/n langsung tertuju pada layar besar yang ada di jalanan.

Apa? Y/n masih tidak percaya apa yang di dengar.

"...Sampai saat ini polisi masih mencari siapa pelaku dari pembunuhan..."

Lampu hijau untuk berjalan menyala, semua berjalan untuk menyebrang begitu pula Y/n yang terbenam dalam pikirannya dengan wajah yang pucat.

Ting Tong!

"Siapa?" Gumam Ran yang sedang membuat sarapan. "Gak tau." Jawab Rindo yang sedang menonton tv.

Ting Tong Ting Tong Ting Tong..

Bel itu terus berbunyi tanpa henti.

"Rin, bukain gih, lihat siapa yang datang." Kata Ran sambil lanjut memasak. "Siapa sih?!" Keluh Rindo sambil bangkit dari sofa lalu berjalan ke pintu utama rumah.

Ting Tong Ting Tong..

"Iya sabar!" Keluh Rindo sambil membuka pintu, "Ap-" Rindo langsung terdiam kaku saat melihat Y/n yang tersenyum lebar kearah nya.

"Tadaima~" 

Rindo terkejut karena dia tidak menyangka Y/n akan terenyum seperti itu karena sebelum nya dia 'kehilangan memori' nya, "KENAPA KAU DISINI?!"

"Masa adik mu sendiri gak boleh datang~" Kata Y/n dengan senyuman jahil. "Ada apa nih?" Ran muncul dari belakang Rindo lalu dia terkejut juga saat melihat Y/n.

"Kenapa pada pelanga pelongo sih?!" Keluh Y/n sambil jalan menerobos masuk lalu melepas sepatu nya dan berjalan masuk seperti itu adalah rumah nya sendiri, "Wua! Lagi masak?! Masak apa?" 

My One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang