Happy Reading!
Huh, habis sudah Rumaisha sekarang. Hal yang sudah dia lupakan, ternyata terjadi secara tiba-tiba sekarang.
Daddy Aland, Mommy Andini, Reiz, Rain, Raga, dan jangan lupakan tiga pendekar bocil yang dipimpin oleh Rafka. Dengan wakil nya Regalen, dan bendahara Regaza. Semuanya sedang menatap Rumaisha dengan tatapan mereka masing-masing.
Dug!
Ponsel diletakan di atas meja dengan sedikit keras di atas meja kaca. Rumaisha meneguk ludahnya sendiri dengan susah.
"Icha konsernya cakep banget. Sampai trending gitu di gosip sekolah" Rumaisha meringis mendengar kalimat pertama yang diucapkan Aland.
Ponsel yang tadi Daddy-nya letakkan di meja, berisi vidio Rumaisha yang memaki Reza di tengah lapangan basket yang ramai.
"Iya tuh Kak Icha! Trending tuh di You Tube! Dapet piti-piti! Lah ini, trending di lambe turah!" Ejek Regalen pada Rumaisha. Rumaisha menatap tajam Regalen dan menirukan ucapan Regalen dengan sebal tanpa suara.
Rafka mengangguk setuju. Sedangkan Regaza, hanya diam menyimak.
"Iya, kalau nggak trending di tok-tok kaya Rafka. Yang komen cakep-cakep lagi! Glowing!" Kata Rafka sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
Andini menabok pantat Rafka. Kenapa anaknya ini tidak pernah bisa diajak serius sedikit.
"Kalau mau ngoceh masuk kamar aja! Tidur!" Omel Andini pada Rafka. Rafka langsung menutup mulutnya rapat. Takut-takut macan betina mode on.
"Pacaran ternyata kamu?" Tanya Reiz dengan tajam. Rumaisha memejamkan matanya dengan sebal dan juga takut. Ish! Jika Reiz sudah membuka suara, Rumaisha jadi takut sendiri.
"Gimana rasanya di duain? Sakit?" Tanya Raga dengan mengejek. Rumaisha mengerucutkan bibirnya sebal.
Kenapa disini tidak ada yang membelanya sama sekali?! Yah, walaupun dia juga yang salah.
"Nggak sakit lah! Enak aja sakit! Gara-gara genderuwo macam Reza aja nangis! Nggak elit banget!" Elak Rumaisha.
Tetapi memang benar, sejak tadi pulang sekolah, Rumaisha tidak menangis sekalipun.
"Pas putus aja bilang genderuwo! Waktu masih pacaran aja panggilnya ayang beb!" Kata Rain yang membuat jiwa julid Rafka meronta-ronta.
"Enak aja gue panggil sayang-sayang! Enggak ya!" Elak Rumaisha lagi. Hem, kalau yang kali ini berbohong. Karena sejatinya, selama berpacaran dengan Reza hampir dua minggu, kadang memanggil dengan sebutan sayang. Kalau 'Beb' sih enggak.
"Yang panggilnya Sayang sama Beb itu si Regalen! Mana chat nya sering pakai yang alay-alay lagi! Sama Dea mami papi, sama Ratih Ayah Bunda, sama Ghea Umi abi!" Kata Rafka dengan jiwa julidnya yang sedang berkobar.
Semuanya menatap Regalen tidak percaya. Rain berdecak. Kenapa adiknya yang tampan paripurna ini tidak bertanya kepadanya, tentang menggaet seorang perempuan?
Kan kesannya alay bin lebay banget gitu kalau pakai Ayah Bunda, Mami papi, sampai Umi Abi juga.
Tinggal pantat Regalen yang terkena tabokan maut dari Mommy tercinta mereka.
"Mandi sendiri aja masih belum bener! Udah sok-sok an manggil Umi Abi!" Marah Andini pada Regalen.
"Mommy nggak tau aja! Sekarang gitu kan jadi tren!" Bela Regalen pada dirinya sendiri.
"Tren yang lo ikutin kagak bener bocil!" Rain menggeplak kepala Regalen.
"Kenapa nggak tanya gue, cara-cara nge-gaet cewek biar klepek-klepek?" Tanya Rain sambil menaik turunkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENCHA [END]
Random"Gila nggak papa. Yang penting rangking satu dimana-mana" -Rumaisha Humairah Abraham Rumaisha Humairah Abraham, katanya paras gadis itu sama dengan namanya. Cantik. Tapi, wajah dan nama cantiknya hanya kedok akan kegilaan gadis cantik itu. Petakila...