32. PENGANTAR TIDUR

2.2K 268 0
                                    

Holla guyssss...!!!

Mau tanya dong, jam berapa kalian baca part kali ini...??

Jangan lupa tekan bintangnya yaaaa...

Lope dulu dong buat part kali ini.......

Lope
Lope
Lope
Lope
Lope
Lope
.
.
.

Happy Reading!

––––––––––
"Mau tau rasa bahagianya bersama orang yang kita cintai setelah menikah?
Tanya gue sini."

–Alen Prince Adibrata
––––––––––

Mata Rumaisha tidak bosan, memperhatikan Alen yang sedang menatap layar laptop. Katanya, tadi Papi menelfon, bahwa ada suatu pekerjaan yang harus diselesaikan, dalam waktu dekat.

Jadi, Alen harus ikut andil. Alen menggunakan baju tidur berwarna hitam sekarang. Ketampanan Alen sungguh bertambah. Sampai-sampai, Rumaisha tidak mau lepas pandang, dari sesosok Alen.

"Jam berapa Cha?" Tanya Alen tiba-tiba. Rumaisha terlonjak kaget. Tangannya langsung cepat membuka ponsel. Melihat jam di sana.

Alen tertawa kencang. Rumaisha menatap Alen datar.

"Bego! Lagi liatin gue sampai nggak sadar ya Cha?" Goda Alen. Rumaisha menggeleng cepat.

"Nggak ya! Buat apa coba! Nggak penting banget!" Elak Rumaisha dengan galak.

Alen kembali tertawa.

"Mau liat jam, di laptop juga liat kali Cha," goda Alen lagi. Rumaisha menjauh dari Alen. Lalu membaringkan badannya, membelakangi Alen.

Alen terkekeh pelan. Lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

Lama Alen menatap layar laptop, dia melirik jam. Pekerjaannya telah selesai.

23:27

Alen melirik Rumaisha, yang sudah nyenyak tidur. Kaki Alen turun dari tempat tidur. Lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Dia berniat untuk gosok gigi dan berwudhu.

Setelah berwudhu akan batal memang, karena menyentuh Rumaisha. Tetapi, itu adalah salah satu kebiasaannya yang diajari oleh Bagas sedari kecil.

Lima belas menit Alen di kamar mandi. Dia keluar dengan wajah yang basah.

Dan, betapa terkejutnya dia, saat Rumaisha sedang duduk, dengan kepala yang ia tenggelamkan di kedua lututnya. Rumaisha duduk di atas tempat tidur.

Alen berlari. Lalu naik keatas tempat tidur, untuk mengetahui apa yang terjadi.

"Cha, kenapa?" Tanya Alen. Rumaisha mendongakkan kepalanya. Matanya bengkak, akibat menangis. Pipinya dan hidungnya memerah dengan bercak air mata.

"Takut," cicit Rumaisha. Alen menghembuskan nafasnya.

"Mimpi?" Tanya Alen. Rumaisha tidka menjawab.

ALENCHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang