29. MENUJU PERNIKAHAN

1.6K 221 0
                                    

Holla guyssss!!!

Jangan lupa untuk tekan bintangnya okay....

Lope dulu dong buat part kali ini........
Lope
Lope
Lope
Lope
Lope
Lope

Siapa yang sayang Alen banyak-banyak?

Sayang Icha banyak-banyak?

Sayang gue banyak-banyakk?
Nggak.. nggak. Becanda doang becanda.

Biasalah gue, kebanyakan Cingcong emang.
Oke.
.
.

Happy Reading!

–––––––––
"Debaran yang selalu datang, adalah tanda bahwa rasa ini, tidak pernah bercanda"

–ALENCHA–

–––––––––

Guling kanan.

Guling kiri.

Rumaisha hanya menggulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Dia sedang libur, tetapi tidak boleh kemana-mana.

"Pengen seblak," gumam Rumaisha. Tangannya mulai menghitung apa yang dia inginkan.

"Pengen jus mangga juga."

"Pengen keripik singkong rasa rumput laut juga."

"Pengen minum Cimory. Tapi di kulkas udah habis."

"Pengen es krim juga."

"Pengen coklat juga."

"BANG RAIN! BANG REIZ! BANG RAGA!" Panggil Rumaisha dengan sangat keras.

Rain, Reiz, dan Raga, masuk ke dalam kamar Rumaisha, dengan pakaian yang sudah rapi.

Tiga hari ini, mereka berdua menjadi babu dadakan Rumaisha. Karena tidak boleh keluar rumah, Rumaisha yang selalu menyuruh Abang-abangnya untuk membelikan apa yang dia mau.

"Icha mau seblak, Cimory, jus mangga, coklat, keripik singkong rasa rumput laut, sama... Es krim," kata Rumaisha. Semuanya hanya menghela nafas lelah.

"Jus mangga nya dibikinin Bibi. Nanti yang lainnya di beliin," kata Reiz. Rumaisha mengerucutkan bibirnya.

"Beli!" Tolak Rumaisha mentah-mentah.

"Hemat! Di rumah mangga banyak!" Omel Reiz. Rumaisha tidak lagi berani menjawab.

"Buru!" Perintah Rumaisha, sambil mengibaskan tangannya. Pertanda mengusir mereka bertiga.

Rumaisha memainkan ponselnya, sembari menunggu Abang-abangnya membelikan seluruh pesanannya.

Abang Kerak Bumi

Abang!
Icha sih lagi pengen makan cake.
Itu lho, cake coklat yang lumer.
Beuh, kalau Abang yang buat,
Icha pasti lahap banget makannya.

ALENCHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang