Happy Reading!
Selamat datang di ceritanya Kakak Rumaisha dan Abang Alen Prince Adibrata yang ganteng membahana.
Jangan lupa tekan bintangnya wokey!Tepat di depan ruang BK sudah sangat ramai. Drama yang ditayangkan secara langsung dan bukan main-main alias fakta-fakta sedang tayang langsung disini.
Dari mulai anak kelas sepuluh sampai kelas dua belas menonton dengan tangan yang aktif memegang ponsel. Apalagi kalau bukan untuk mengabadikan drama luar biasa ini.
"DASAR KELAKUAN DAKJAL! BOLAK BALIK MASUK BK AJA KERAJAANNYA! NGGAK MALU APA SAMA PUNGGUNG YANG SERING ENCOK?!"
Teriakan menggema milik gadis kelas sebelas ini membuat para penonton bergidik ngeri. Bagaimana tidak, sudah berteriak tepat di samping telinga, gadis itu juga menjewer telinga yang di teriaki nya itu. Panas!
Dua guru BK juga sudah menelan ludahnya berkali-kali akibat melihat adegan mengenaskan ini.
"Sudah Rumaisha. Biar Rain bapak yang urus. Nanti sekalian dikasih hukuman" kata Pak Bambang menenangkan kakak beradik yang bar-barnya luar biasa ini.
Sungguh, tingkah gadis berjilbab yang bar-bar itu membuat mereka mengacungkan jempol.
"Mau di hukum apa bocah bandel ini pak?" Tanya Rumaisha pada Pak Bambang. Jangan lupakan tangannya yang masih menjepit telinga kanan sang Abang dengan kuat.
"Ini, ini hukuman buat Rain" Pak Bambang menyerahkan seperangkat alat bersih-bersih. Ada ember, pel-pelan, lap, dan cairan pembersih lantai. Gampangnya, membersihkan kamar mandi.
"Oke" kata Rumaisha mengacungkan jempolnya ke Pak Bambang. Pak Bambang dan Bu Nur menghela nafasnya lega. Siswi bar-bar mereka sudah bisa di atasi.
Rain adalah Abang Rumaisha yang sudah kelas dua belas. Sedangkan Rumaisha masih kelas sebelas. Tidak jarang mereka berdua membuat rusuh di sekolah.
"Sana! Bersihin kamar mandi sampai kinclong! Kalau nggak kinclong Icha gundulin kepalannya!" Teriak Rumaisha pada Rain tepat di telinganya. Rain mengangguk dan melepaskan dirinya dari Rumaisha. Lalu tangannya mengambil seperangkat alat-alat untuk membersihkan kamar mandi.
Sepuluh menit setelah Rain masuk kedalam kamar mandi, sosok gagah datang yang membuat senyum di wajah cantik Rumaisha menjadi semakin menawan. Pria dengan usia tiga puluh delapan tahun itu berjalan dengan gagahnya kearah ruang BK yang masih sangat ramai. Setelan jas hitam, sepatu hitam kinclong, dan rambutnya yang tertata rapi. Ugh, dan jangan lupakan wajahnya yang menawan. Siapa lagi kalau bukan Daddy Aland.
Aland dan Andini menikah di usia mereka yang masih muda. Memiliki anak yang sudah SMA tetapi masih muda. CEO berusia tiga puluh delapan tahun dengan usianya yang akan memasuki tiga puluh sembilan itu, sudah dikaruniai tujuh anak.
Andini hanya mengandung lima kali. Tetapi, anak pertama mereka kembar. Rain dan Reiz. Lalu, Andini kembali mengandung. Dan istimewanya, yang keluar kembar lagi. Raga dan Rumaisha. Kandungan ketiga, keempat, dan kelima hanya lahir satu-satu anak. Dan semuanya laki-laki kecuali Rumaisha.
Reiz dan Rain kelas dua belas, Raga dan Rumaisha kelas sebelas, Rafka kelas lima SD, Regalen kelas tiga SD, dan Regaza kelas satu SD. Selisih masing-masing usia adik-adik Rumaisha hanya tiga tahun setengah. Jadi, rumah megah milik keluarga Abraham ini selalu ramai setiap harinya.
"Yuhuu yuhuu Daddy!! Kesini dong cepetan" teriak Rumaisha dengan lantangnya. Ponsel siswa-siswi yang merekam kejadian itu belum usai. Karena sebentar lagi pasti masih ada kejutan.
Aland Abraham mendekati putrinya yang sudah mengundang para mata menatapnya tertawa. Kalau bisa, ingin sekali Aland mengeluarkan Rumaisha dan Rain dari kartu keluarga mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENCHA [END]
Random"Gila nggak papa. Yang penting rangking satu dimana-mana" -Rumaisha Humairah Abraham Rumaisha Humairah Abraham, katanya paras gadis itu sama dengan namanya. Cantik. Tapi, wajah dan nama cantiknya hanya kedok akan kegilaan gadis cantik itu. Petakila...