Holla guyssss...!!
Jangan lupa untuk tekan bintangnya okay......Lope dulu buat part kali ini...
Lope
Lope
Lope
Lope
Lope
Lope.
.Happy Reading!
-----------
Tangisan yang datang karena kebahagiaan.-ALENCHA-
-----------"Saya terima nikah dan kawinnya Rumaisha Humairah Abraham dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."
Suara lantang Alen terdengar tegas. Suara 'SAH' terdengar menggema di kediaman Rumaisha.
Rumaisha yang berada di kamarnya, melihat layar didepannya, yang terdapat Alen sedang mengucapkan ijab qobul. Setelah suara Sah terdengar, air matanya jatuh begitu saja.
Alen, laki-laki yang sudah gagah dengan jas putih itu, menundukkan kepalanya. Dia menangis. Bahunya bergetar hebat. Para tamu yang hadir, ikut meneteskan air matanya.
Alen mendekat kearah Aland yang juga telah berderai air mata. Tangannya mengecup punggung tangan Ayah Rumaisha itu lama. Air matanya jatuh pada punggung tangan kekar itu.
Beralih kepada kedua orang tuanya. Alen mengambil tangan Papinya. Menyaliminya dengan hati dan bahu bergetar.
Tinggallah kini, dengan orang yang mengandungnya, melahirkannya, dan wanita terbaik dihidupinya. Alen mencium punggung tangan itu, kepalanya ia letakkan di paha sang Mami. Bahunya lebih-lebih bergetar hebat.
"Mami... Hiks.." lirih Alen. Sarah mengelus kepala putranya itu dengan air mata yang berderai.
"Alen.. Alen minta maaf, Alen nakal, Alen suka buat Mami nangis, Alen selalu buat Mami marah, Alen..."
Sarah menggelengkan kepalanya. Tangannya mengelus kepala Alen. Bibirnya mengecup kening sang putra.
"Alen baik, Alen selalu buat Mami senyum, Alen selalu buat Mami nangis, nangis bangga," kata Sarah dengan serak.
Semuanya yang memperhatikan itu, tersenyum dengan meneteskan air mata. Seluruh anggota White Lion, melihat dengan senyum bangga di wajah mereka.
Aland sungguh tidak menyangka, respon Alen pada ijab qobul ini, begitu besar. Usianya tergolong sangat muda, untuk masalah rumah tangga. Air mata yang keluar dari mata seorang laki-laki, adalah air mata yang menggambarkan betapa besar rasa yang ada pada diri mereka. Baik itu senang, sedih, dan lainya.
Aland mendekat kearah Alen. Tangannya menepuk bahu laki-laki itu.
"Jaga Rumaisha, dia belahan jiwa Daddy. Jika Rumaisha menangis, Daddy akan merasakan sakit," pesan Aland. Alen tersenyum dengan mata memerah. Kepalanya mengangguk.
***
Rumaisha turun dari lantai dua, digandeng oleh sang Mommy. Keenam kesatrianya dengan jas putih jalan dibelakangnya.
Rumaisha duduk disebelah Alen. Matanya menatap mata sang Ayah yang memerah. Sudah Rumaisha pastikan, hero-nya itu menangis.
Alen mengulurkan tangannya, dapat Rumaisha lihat juga. Mata Alen yang sangat merah. Rumaisha menerima tangan Alen, lalu mengecupnya dengan Hidmat.
Alen meletakkan tangan yang satunya, di puncak kepala Rumaisha. Membacakan doa. Rumaisha memejamkan matanya. Lagi-lagi, air kebahagiaan itu tumpah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENCHA [END]
Random"Gila nggak papa. Yang penting rangking satu dimana-mana" -Rumaisha Humairah Abraham Rumaisha Humairah Abraham, katanya paras gadis itu sama dengan namanya. Cantik. Tapi, wajah dan nama cantiknya hanya kedok akan kegilaan gadis cantik itu. Petakila...