Happy Reading!
Untuk yang kedua kalinya, Rumaisha harus membuat alasan lagi. Karena malamnya, Raga tidak pulang. Ponselnya tidak aktif, entah kemana kembarannya itu.
Rumaisha berjalan santai menuju kelasnya. Rasanya malas sekali saat ini untuk melakukan apapun.
Kembarannya Raga, tidak ada kabar. Dan tunangannya, tidak mengucapkan sepatah katapun dan pergi begitu saja. Setelah istirahat ini, Rumaisha akan menemui Alen dan bertanya, apa yang dilakukannya kemarin.
Sepuluh menit sudah Rumaisha membaca novel, dengan duduk di kursinya. Dan bel berbunyi. Pelajaran matematika segera dimulai.
"Semoga kalian tidak apa-apa" gumam Rumaisha sambil membuka buku matematikanya.
***
Rumaisha menuju kantin dengan Alala. Sialnya, tempat duduk sudah penuh. Dan pikirannya hanya tertuju, pada bangku yang ditempati oleh Reiz dan teman-temannya.
Rumaisha menarik tangan Alala. Lalu mendekat kearah meja yang ditempati Abangnya.
"Abang!" Panggil Rumaisha. Dan semuanya menoleh. Reiz dan Rain mengangkat Alisnya. Kembar memang memiliki ikatan.
"Duduk sini ya! Nggak ada yang kosong" kata Rumaisha. Alala berdiri malu. Reiz mengangguk.
Rumaisha dan Alala duduk. Rumaisha menatap sekelilingnya. Ada sesuatu yang janggal. Alen tidak ada.
"Lho, Alen kok nggak ada?" Tanya Rumaisha. Semuanya menoleh bingung.
"Alen kan ijin. Katanya ada acara keluarga" kata Deaz. Lalu menatap menyelidik Rumaisha.
"Dia nggak bilang sama lo?" Tanya Deaz lagi. Rumaisha berpura-pura menepuk jidatnya keras.
"Bego banget gue. Tadi malem Alen kan bilang nggak bisa jemput gue. Soalnya ada acara keluarga" bohong Rumaisha tanpa cacat sedikitpun.
Tidak ada kata yang di ucapkan Rumaisha, dengan nada yang aneh. Semuanya normal. Sepertinya, gadis itu bisa mengikuti ajang pemilihan pemain sinetron.
"Pikun lo Dugong" ejek Sean. Rumaisha memesan makanan untuknya dan Alala.
Setelah makanannya datang, Rumaisha memakan makanannya dengan hati was-was.
Setelah habis, Rumaisha dan Alala keluar dari kantin. Merasa wajahnya butuh dibasuh, Rumaisha memutuskan untuk pergi ke kamar mandi.
"La, balik dulu. Gue mau ke kamar mandi" kata Rumaisha pada Alala. Alala mengangguk.
Setelah kepergian Alala, Rumaisha melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Berjalan santai melewati koridor sepi di kamar mandi.
"Kok nggak ada yang ke kamar mandi ya. Serem deh jadinya" gumam Rumaisha.
Dan sebelum dia belok ke lorong, untuk sampai ke kamar mandi, ada yang menarik tangannya. Menarik Rumaisha hingga menuju taman yang sedang sepi. Tidak ada satupun orang yang ada di sana. Hanya ada Rumaisha dan orang itu. Rumaisha berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENCHA [END]
Random"Gila nggak papa. Yang penting rangking satu dimana-mana" -Rumaisha Humairah Abraham Rumaisha Humairah Abraham, katanya paras gadis itu sama dengan namanya. Cantik. Tapi, wajah dan nama cantiknya hanya kedok akan kegilaan gadis cantik itu. Petakila...