19: MARKAS

1.7K 231 1
                                    

Happy Reading!

Pertama kalinya, Rumaisha di ajak ke tempat yang unik ini. Sudah seminggu Rumaisha tidak bertemu dengan Alen. Yah, akibat larangan Abangnya yang paling tampan itu. Dan sekarang, waktu hukuman sudah usai.

Saat Alen mengajaknya untuk ikut ke markas gang motornya, yang ada dipikiran Rumaisha adalah tempat kumuh. Tempat yang berdebu, kotor, dan lain-lain.

Ternyata, tempat ini jauh dari bayangan Rumaisha. Dia jadi penasaran, seberapa sultan para anggota White Lion ini.

Apartemen yang terletak di lantai tiga puluh ini, di sebut markas oleh mereka. Rumaisha menatap kagum, saat pertama kali masuk kedalam apartemen, yang katanya markas itu.

"Khm! Yang sama tunangan!" Teriak seorang laki-laki, yang Rumaisha yakini, satu sekolah dengan Angkasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Khm! Yang sama tunangan!" Teriak seorang laki-laki, yang Rumaisha yakini, satu sekolah dengan Angkasa.

"Iri?" Ledek Alen sinis. Lalu menarik tangan Rumaisha.

Rumaisha menatap teman-teman se-pergengan Alen. Wah, ini memang benar-benar anak Sultan semua. Tidak perlu jauh-jauh, mulai dari ponsel mereka yang memiliki tiga Boba di belakang.

Dari ponselnya saja, Rumaisha sudah bisa menebak.

"Namanya siapa? Icha ya?" Rumaisha menatap laki-laki dengan celana hitam itu. Lalu memalingkan wajahnya.

"Udah tau nanya" balas Rumaisha sinis. Laki-laki bercelana hitam itu menggaruk tengkuknya garing.

Rumaisha menatap sekitarnya.

"Abang kemana?" Tanya Rumaisha. Semuanya mengacungkan pintu kamar mandi. Rumaisha mengangguk.

"Ngapain lo ke sini?" Suara berat itu masuk ke Indra pendengaran Rumaisha.

Rumaisha menoleh, menatap Angkasa miring.

"Mau minta di jajanin es krim sama keripik singkong rasa rumput laut dong, sama Abang-abangnya" jawab Rumaisha menggoda Angkasa. Angkasa menatap ngeri Rumaisha.

"Nggak punya duit lo?" Tanya Angkasa sinis. Rumaisha langsung mengeluarkan kartunya yang berwarna hitam itu.

Semuanya menatap Rumaisha. Lalu Rumaisha mengedipkan satu matanya kepada Alen.

"Iya sayang, mau berapa? Aku transfer sekarang" goda Rumaisha pada Alen.

"ANJIRR!!" Teriak semua anggota White Lion. Tidak menyangka, Alen bisa manis juga.

"Alen bilang gitu Cha?" Tanya laki-laki yang menggunakan kemeja putih.

"Nggak sih, cuman halu. Kan kode, biar bilang gitu beneran" kekeh Rumaisha. Alen melirik tajam Rumaisha.

"Itu kartu lo yang pegang sejak di mall tadi" sinis Alen. Rumaisha mengacak puncak kepala Alen kasar.

"Katanya tadi dek Icha mau di beliin es krim? Mau es krim apa coba? Bilang sini sama bang Jay" kata seorang laki-laki yang mengatakan namanya, Jay.

ALENCHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang