Siapa yang nungguin? Hayuuu heheh...
Lonceng tokoh terdengar, menandakan ada pengunjung yang mengunjungi kedai mereka. Tokoh bunga yang sangat terkenal di kota itu baru saja kedatangan pelanggan langganan mereka. Bahkan setiap harinya ia membeli sebuket bunga rose
"Mbak seperti biasa" Ujarnya, dengan senyuman yang tulus . pegawai itu mengerti lalu memgambilkan bunga yang diinginkan pembeli setia mereka.
"Totalnya masih sama. Kalau untuk masnya diskon kan udah langganan. " Ujar sang pegawai memberikan sebut bunga mawar itu.
Lelaki berumur 26 tahun itu menerimanya dengan bahagia lalu menghirupnya dan menangis bunga mawar itu seperti biasanya. Lalu memberikan uang selembar seratus ribu.
"Ambil aja kembaliannya."
"Terima kasih" Sang pengunjung tokoh berlalu pergi menyusahkan suara lonceng yang nyaring.
Mobil silver berhenti di sebuah pemakaman dekat kota. Hari ini sedikit mendung dengan rintik hujan yang menyertai nya. Dengan mengenakan payung transparan pemuda itu keluar dari mobil dan melangkah membawa sebuket bunga mawar di lengannya. Untuk menemui sebuah makam yang beberapa tahun itu ia temui bahkan setiap hari.
Alya Almariella binti Santoso. Begitulah tulisan batu nisan yang pemuda itu kunjungi.
"Siang Alya " Sapa pemuda itu lalu mengambil posisi duduk. Dan mengeluh baru nisan yang bertuliskan nama Alya disana.
Pemuda itu meletakkan buket bunganya di malam yang terdapat buket bunga yang hampir penuh itu. Bagaimana ya menjelaskannya, hampir setiap hari ia memberikan bunga ini kepada Alya. Dan hampir setiap hari ia kemari.
"Mawar merah, seperti biasa. Kau suka? " Ujar pemuda itu. Namun hanya ada suara, angin yang berhembus pelan. Serta suara hujan yang menangkan.
"Hari ini aku menemui Azka adikmu itu. Dia masih sama. Tengil dan susah dibilangin. Ohw ya dia aku angkat sebagai staf perubahanku mulai hari ini. Dan kau tau bagaimana dia bekerja hari ini. Dia membuat satu gedung heboh. Bagaimana tidak Al. Dia memencet tombol darurat heheh... Mereka kira kebakaran. " Pemudah itu terkekeh.
Suara rintikan hujan masih terdengar dan pemuda itu masih setia menatap makam itu dengan lekat.
"Besok ulang tahunmu kan? Bagaimana kalau kita pergi ke danau? " Tawar pemuda itu
"Akan ada, Willy, Rangga dan semuanya... "
"Mereka sangat antusias buat nyambut ulang tahunmu Al"
Pemuda itu menundukkan kepalanya. "Apa kau akan datang? "
Rasanya tidak mungkin, meski ia memaksa. Dan tidak akan mungkin terjadi.
Hujan semakin lebat dan kini benar benar lebat, sampai pemuda yang ada disana tak menyadari jika ada seseorang yang sudah berdiri di belakangnya.
"Nath" Panggilnya pelan.
"Akan ada cake coklat, anak anak panti asuhan dan beberapa temen sekolah. " Lanjutnya
"Nath. Hujan semakin lebat, ayo kita pergi. " Ajaknya.
"Dan akan ada lagu kedukaan kita, you are the resson. Aku ingin bernyanyi lagi seperti acara perpisahan waktu itu. " Ujarnya menjeda untuk mengambil satu tarikan nafas. Menahan rasa sesak yang menjalar di dadanya "Apa kau ingin bernyanyi bersamaku? Aku mohon" Suaranya kini nampak lirih.
"Nathan, kita harus jemput Rafa ke sekolahnya kan. "
Ya... Dia Naghanio Dirgantara. Pemuda yang sama,pemuda yang mencintai Alya dan pemuda yang telah menghancurkan hati Alya pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alya Dairy[END✔]
Teen FictionAlya Almariella, gadis kutu buku yang sangat cantik. Namun kecantikannya itu telah dimiliki oleh seorang kapten basket bernama Nathanio Dirgantara. Cowok tampan nan manis, pewaris tunggal Dirgantara Corp's. Namun Hubungan mereka terbentang oleh sebu...