Lorong rumah sakit kini nampak ramai saat seorang gadis cantik dengan gaun putihnya berlari mengikuti tempat tidur yang tengah membawa pasien darurat. Bercakan darah kini memenuhi pakaian indah yang tengah ia kenakan saat ini. Seketika dirinya tertahaat suster telah memberikan perintah untuk tidak memasuki ruangan operasi.
" Mbak... Tunggu disini dulu ya mbak, "kata suster itu menahan Gadis bergaun putih yang tengah mencoba menerobos pintu.
" Nggak Sus, saya harus masuk.. Saya harus masuk suster.. " Pekiknya.
" Iya mbak tapi saya mohon untuk tidak menggangu para dokter yang tengah menangani pasien. Tolong mbak kerjasamanya. "Ucap suster itu lalu menutup pintu ruang operasi.
Gadis itu hanya terduduk lemas di depan ruangan operasi kali ini. Lampu merah pun menyala pertanda operasi akan dimulai. Air mata tak henti-hentinya mengalir di sekujur pipi yang telah dihiasi dengan bedak ternama. Siapapun yang mendengar tangisannya akan prihatin. Sebuah tangan memegangi bahu gadis itu yang tengah ber gemetar dengan hebatnya. Lantas gadis itu langsung memeluk pria yang ada di sampingnya.
" Papa...hiks... Hiks... "
" Tenanglah, doakan yang terbaik untuk dia ya. Sekarang kita pulang. Dan kau harus bersih-bersih."
" Lihat baju indahmu kini telah kotor dengan darahnya. "Tambahnya
" Papa!!... Apa papa masih saja membenci dirinya hah!!!.... " Pekik gadis itu lalau melepaskan pelukan sangat ayah.
" Bukan seperti itu, nak tolong bawa dia. "Perintah papa lalu berjapan duluan.
" Baik ya.. "
" Ayo kita pulang " Ajaknya lalu mencoba membuatku berdiri.
" Tapi aku ingin disini... Aku mohon . Hiks... Hiks.. Aku akan merasa tersiksa jika jauh darinya... "Tangisnya.
" Aku tau, ayo... "
Aku terpaksa meninggalkan dirinya yang kini masih berjuang mempertahankan nyawa. Aku merasa bersalah kepadanya. Jika saja di tak menyelamatkanku mungkin sekarang aku yang akan berbaring di sana. Maafkan aku aku tak bisa menunggumu yang sedang berjuang.
Papa membawaku menuju ke dalam mobil, mama pun telah memelukku erat. Papa segerah melajukan mobilnya kali ini. Ternyata sifat ayah masih sama. Posesif terhadap anaknya.
" Mama... Hiks... Hiks... "Rengekku.
" Tenang, sudah ada kedua orang tuanya kan sekarang. Jadi kau tak perlu khawatir. " Ucap mama sambil mengelus punggungku lembut.
Perjalanan terus berlalu. Menyisakan suka yang teramat mendalam. Hingga kami telah tiba dihalaman ruang kami. Aku segera menuju ke kamarku dan menganti pakain yang terdapat noda darah disana. Sebuah sambungan telfon pun berdering. Aku segerah mengangkatnya.
" Hallo.. "
" Hallo.. Kau masih disana, "sahutnya diujung sana.
" Aku sudah pulang "
" Jangan khawatir, sekarang aku masih di kantor polisi dan memberikan kesaksiannya atas kejadian yang terjadi dan semoga saja pelaku cepat diketahui. "
" Baiklah.. "
Aku langsung menutup sambungan telfon itu dan beralih menatap jendela yang nampaknya kondisi tengah hujan. Sebuah dairy biru jatuh dari meja didekat jendela itu. Dairy yang menjadi tempatku menguatkan segala isi hati beberapa tahun ini. Semuanya tergambar jelas disana. Mengisahkan tentang kita bertiga. Aku, nathan, dan Salva.
////// Alya ///////Sepenggal kisahku yang bisa kalian tau
Kisahku ini mungkin akan kalian anggap biasa saja jika hanya melihat awalnya saja.Tapi cerita sesungguhnya ada pada part selanjutnya.
Dimana semua seperti angin yang terus terombang ambing serta ombak yang selalu menghantam.Karna kisahku tak akan sempurna jika tidak ada masalah.
Masalah lah yang membuat hariku kian dipenuhi dengan teka-teki yang penuh pertanyaan dan harus aku selesaikan.Selamat datang di Alya Dairy
Siapkan mental hati, serta emosi.
Karena cerita ini akan menjadi cerita terpahit ya kalian temui.Salam manis dan penuh cinta
~ Dairy putih ~Yuhuu udah disapa sama Alya, dan first.
Ini part awal mulanya kisah Alya. Jadi tinggal ikut alurnya saja.Kali ini terserah kalian mau vote atau nggak. Aku nggak maksa karna aku mau lihat seberapa jauh cerita Alya bisa bikin kalian suka.
Btw? Kenapa harus dairy putih. Kenapa nggak pink hitam ataupun dairy imut pada umumnya?.
Kisah alya saja baru dimulai dan semuanya akan terjawab pada Alya Dairy.
" Perjalanan waktu yang menembus kolase-kolase kenangan terpahit, akan menjadi bingkai yang terus terpajang di antara dinding-dinding yang usang. perjalanan cinta, sekarang telah dimulai. Pahit, manisnya cinta tidak akan mengubah akhir yang sebenarnya. "
Salam manis Authornya
Rina 😺
Follow intagram: rinawttttt
Tinggalkan komen sebanyak-banyaknya pada Alya Dairy.
Karena ada kejutan nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alya Dairy[END✔]
Teen FictionAlya Almariella, gadis kutu buku yang sangat cantik. Namun kecantikannya itu telah dimiliki oleh seorang kapten basket bernama Nathanio Dirgantara. Cowok tampan nan manis, pewaris tunggal Dirgantara Corp's. Namun Hubungan mereka terbentang oleh sebu...