Jam menujukan pukul 13.00,dan seharusnya sebentar lagi bell pulang akan berbunyi, namun dikelas Alya masih terdapat miss Pretty yang menerangkan rumus Alkena.
Raut wajah semua siswa yang terdapat di ruangan itu hanya memandang papan tulis dengan mata yang mengantuk. Tak sesekali dari mereka hanya mencoret-coret kertas yang terdapat di hadapan mereka.
Namun hal itu berbeda dengan kedua sisi yang duduk paling depan. Kedua siswi itu terlanjur semangat untuk menyerap materi di detik-detik akhir pelajaran.
Kring....
Bel pulang pun berbunyi, semua langsung berbatusias untuk membereskan semua buku mereka. Meski guru yang ada didalamnya belum memerintahkan.
"Oke, pelajaran miss tutup sampai disini dan jangan lupa untuk mengerjakan tugas yang sudah miss berikan."
"Oke misss,"
Mrs. Pretty langsung memebereakan bukunya dan berlalu keluar kelas. Susana kelas makin tak karuan saat waktu yang dinantikan sudah ada dihadapan mereka.
Pulang.
Tak ada yang tak menyukai hal itu. Termasuk Alya.
Satu persatu siswi mulai keluar kelas hingga dikelas itu hanya ada Alya dan Salva.
Alya sederhana membereskan bukunya dan berjangka pergi dari kelas.Alya pov
"Haii Sal, lo nggak mau pulang?" Tanyaku saat melihat Salva, yang masih duduk di bangkunya.
"Nggak ah nanti aja. Mau tunggu Nathan. "
Raut wajahku berubah seketika saat mendengar penuturan Salva yang notabene sedikit membuatku tak nyaman.
"Kebetulan hari ini Nathan anterin gue pulang."Tutur ku.
"Nathan ajakin lo pulang bareng?" Salva langsung menatapku heran.
Aku hanya tersenyum ke arahnya dan mengganggu sebagai jawaban iya.
"Kok dia nggak kasih tau gue ya?" Pikirnya.
Kenapa harus kasih tau Salva?, pikirku
"Mungkin dia lupa, oh ya.. Besok jadikan kita ke Dufan? Mumpung besok kita free." Ujarku kearahnya.
"Jadi dong Alya, udah lama banget gue nggak kesana." Kekehnya.
"Kalau ajak Nathan nggak apa-apa kan?" Tawar ku.
"Ya jelaslah kita ajak Nathan. Gimana sih lo?" Kekehnya.
Aku hanya tersenyum heran. Apakah Salva nggak akan jadi kambing congek nantinya.
"Lo yakin sal?"" Dua drius yakin malah" Ujarnya memasang tanda V dengan jarinya itu.
Suara kaki yang melangkah membuat pandangan Salva dan Alya teralihkan. Pasti itu Nathan. Nathan yang sudah berada didepan kelas langsung menyapa Alya dan Salva.
"Alya... Lama nggak?" tanya Nathan.
"Lumayan. Tapi nggak lama banget soalnya ada Salva yang nemenin gue."
"Loh salva belum pulang?" Heran Nathan.
"Lo pikir gue ngapain kalau nggak nungguin lo hah!!" Salva mulai jutek kalau sudah berhadapan dengan Nathan.
"Ya gue kira lo naik taksi gitu." Nathan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Sembarangan lo, btw kalau ada tumpangan gratis lebih baik gue ikut lo. Yuk lah udah mau sore nih. Keburu jamuran." Salva menarik tangan Nathan lalu berjalan keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alya Dairy[END✔]
Teen FictionAlya Almariella, gadis kutu buku yang sangat cantik. Namun kecantikannya itu telah dimiliki oleh seorang kapten basket bernama Nathanio Dirgantara. Cowok tampan nan manis, pewaris tunggal Dirgantara Corp's. Namun Hubungan mereka terbentang oleh sebu...