Lapangan Basket#2

440 25 0
                                    

Happy Reading
Budayakan vomment mu

"Lo suka Satya?" Tanya Nathan.

Mata Alya langsung menatap Nathan disana. Ia menelan salivnya dengan susah payah.

Apa Nathan tau tentang hal tadi?, batin Alya.

Tangan Alya langsung dingin seketika. Jantung serasa berdebar dua kali lebih cepat. Apalagi sekarang mata Nathan menatapnya dengan penuh keseriusan. Seolah menginterogasi tersangka.

"Jujur sama gue Al!" Tutur Nathan yang matanya tak lepas dari pasangan Alya.

"A-aku_" Alya jadi tak visaengucapkam apa-apa. Dianya terlalu bingung dengan pertanyaan ini. Tapi sejujurnya, kenapa Alya menjadi kikuk seperti ini.

Bukankah Alya memang tak menyukai Satya?

"I LOVE YOU Alya."

Kata-kata itu selalu menyelimuti pikiran Alya. Perasaan berbeda muncul saat Satya yang mengatakan itu kepadanya. Bahkan ia tak menduga jika Satya benar-benar menyukai Alya.

"Pftttttt... BHAHAHAHHAHA.."

Alya mengerutkan keningnya menatap Nathan yang tiba-tiba tertawa.

" Lo-lo lucu Al kalau lagi serius bhahaha.. " Nathan tertawa dengan lepasnya. Sampai membuat Alya memukul pundaknya.

"Ishhh.. Nggak lucu tau!!!! " Alya mendengus kesal. Sekaligus lega melihat kenyataan jika Nathan tak mengetahui yang sebenarnya.

"Oke.. Gue minta maaf."

"Nggak ada minta maaf hari ini!!!!! " Alya mencacatkan mulutnya ke depan. Ia kesal dengan Nathan. Bisa-bisanya bercanda saat kondisi sedang serius.

" Please .. Maafin ya"

Nathan menyatuhkan kedua tangannya ke arah Alya. Namun Alya tak peduli dengan apapun yang dilakukan Nathan. Alya terlanjur kesal.

"Nggak mau" Ketus Alya.

"Ngambekan sih susah." Sindir Nathan

Ini yang Alya benci. Nathan suka nyindir tiba-tiba.

"Yaudah aku pergi bye.."

Alya meraih tasnya dan melangkah pergi dari hadapan Nathan. Namun sayang saat beberapa langkah, tiba-tiba ada tangan kekar yang mengangkat tubuh Alya.

Sontak Alya menjerit hebat.

"NATHAN!!!!! "

Nathan memboyong Alya dengan ala Bridal style ke tengah lapangan basket. Namun Nathan tak kunjung menurunkan Alya disana.

"Turunin gue nggak!!!! " Perintah Alya.

"Nggak mau! "

"Nathan!!! Gue bilang turunin!" Perintah Alya lagi dan lagi.

"Nggak, sebelum lo mau maafin gue."

"Jangan kayak anak kecil dong Nathan. Kita udah gede." Decak Alya.

"Nah itu tau. Kalau gitu kalau gue minta maaf ya dimaafin dong!"

"Nggak!! Pokoknya gue nggak mau maafin lo. Titik." Alya masih bersikukuh untuk tidak memaafkan Nathan.

"Kalau gitu, gue bakal lakuin hal yang buat lo mau maafin gue!" Ancam Nathan.

Apa? Nathan udah gila!!! Nggak gue nggak mau masa depan gue hilang begitu saja. Nggak!!, batin Alya.

"Nathan, gue peringatan sekali lagi. Turunin gue atau gue bakal teriak!!!! " Perintah Alya.

" Teriak sekencengnya mungkin Al. Biar semua orang tau, kalau lo itu cuma milik gue!! " Ucap Nathan dengan semiriknya yang nakal.

Alya Dairy[END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang