Kejutan di taman

909 42 10
                                    

Alya tak menyadari jika sedari tadi mobil yang mereka berdua tumpangi telah berhenti. Nathan hanya menatap Alya di balik kaca. Alya yang tengah melamun, entah apa yang dipikirkan hadis cantiknya itu.

Apakah Alya masih belum memaafkan Nathan sehingga dia terdiam. Biarkan saja Alya seperti itu. Dengan cara begini juga, Nathan bisa memerhatikan wajah cantiknya dengan seksama. Jujur Nathan merindukan Alya yang selalu bermanja kepadanya. Satu hari saja Alya marah, bagaikan satu tahun Nathan tak melihat senyumnya.

Jika dipikir-pikir hubungan Alya dan Nathan susah hampir dua tahun. Nathan yak menyangka jika selama ini anak sosok gadis yang selalu ada disisinya. Meski mereka sering bertengkar, namun hal itu tak menjadi kendala untuk hancurnya Hubungan mereka.

Nathan percaya, pertengkarannya dengan Alya justru akan memperkuat hubungan diantara keduanya.

"Sebenernya mau ngapain sih?" Tanya Alya memecah keheningan.

Nathan yang sadar jika Alya berbicara langsung melepaskan sabuk pengaman dan turun dari mobil untuk membukakan pintu buat Alya.

Namun Nathan tidak cepat. Alya keburu membuka pintunya.

"Nggak usah sok perhatian!"

Aishh...

Nathan hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Oh ya, Nathan lupa untuk menghubungi teman-temannya disana. Nathan segera mengirim pesan singkat jika mereka sudah tiba di tempat tujuan. Semoga rencananya berhasil.

Nathan yang ingin melangkahkan kakinya langsung ditahan oleh Alya.

"Etssss.. Tunggu dulu! "

Nathan hanya mengerjapkan matanya.

"Emang gue babu loh!!!! Yang harus jalan dibelakang lo!!!!"Alya langsung mendahului langkah Nathan. Sedangkan Nathan hanya bisa terpaku disanaa.

Kejem amat punya cewek, untung gue sayang, batin Nathan.

Alya hanya bisa melongo saat dia telah berdiri di antara rerumputan yang dipenuhi hiasan serta balon-balon yang dibiarkan berhamburan di tanah. Sebuah kata namun mengingatkan Alya pada hari bahagianya.

HAPPY BIRTHDAY ALYA
SWEET SEVENTEEN lalu diakhiri dengan sebuah balon berbentuk hati.

Beberapa teman Nathan keluar satu persatu sambil menepuk tangan dan diiringi dengan nyanyian selamat ulang tahun.

Selamat ulang tahun... 2x

Selamat ulang tahun Alya...

Semoga panjang umur... Yeyyyy..

Mereka bersorak ria saat telah didepan Alya dengan sebuah kue ultah rasa coklat kesukaan Alya. Namun satu yang Alya heran. Kenapa dikuenya hanya berdirikan lilin dengan angka satu.

"Umur gue 17 kan?"

Sontak semuanya langsung menggaruk kepalanya. Bahkan sebagian dari mereka hanya saling memandangi.

"Gimana ya mau ngomongnya?" Pikir Rangga. Si pria koplak yang nye nyes nya minta ampun.

"Jadi gini, tadi Satya beli lilinnya, tapi dia malah beli angka satu sama sembilan."

Pltaaakk...

" Aduh.. "

Sebuah sentilan langsung melayang di kepala Rangga. Hal itu membuat si empunya meringis kesakitan.

"Sakit anj***"

" Kepala gue nihhh!!!! "

" Heh!!! Siti ropea, anaknya baba ujang yang punya anak 5 satunya udah nikah tinggal empat tapi anak terakhirnya yang super nyenyes.. Mulut lo itu kagak ada ujungnya apa?!! " Tutur satya panjang lebar.

Oke lupakan lanjut ke Rangga

"Wihh... Lengkap juga lo satu sebutin silsilah keluarga gue hehehe.. Ngomong-ngomong mulut gue emang udah gini dari lahir. Salah sendiri sih, siapa dulunya yang nggak ijinin gue naik motor jadulnya babang opong."

"Salahin bokap lo, kenapa anaknya nggak perempuan aja. Nyesel kan sekarang!!! "

"Kalau gue cewek.. Berarti lo bakal naksir dong sana gue. So jelas banget kalau gue ini keturunan Raden Ayu putri Kencono yang cantiknya nggak iso di tandingi karo sopo-sopo"

"Sombong!!! "

"So jelas sapu jagat!! Gue ini keturunan keraton. Sentuh kaki gue cepet!!!"

Plakkk...

"Sakit bst***"

Lagi dan lagi tamparan melayang di pipi tegas Rangga. Dan itu membuat Satya puas bukan main

" Terserah lo mau kayak Raden Ayu apa kayak dugong sekalian!! Gue nggak peduli!! "

Rangga langsung menatap dengan pandangan pupy eyersnya.
" Satya jahat ihhh.. Kan jennie black pink jadi nangis.. Hiks.. Hiks.. "

Weeeakkkk..

Sontak semuanya langsung tertawa melihat tingkah Rangga dan Satya yang kalau sudah ketemu bakal aduh mulut.

"Sikat bosku. Sebelum lepas bhahahahaha.. "

Alya dan yang lainnya langsung tertawa.. Namun mereka menghentikan tingkah yang telah berlalu itu. Kini Alya tengah memejamkan matanya, untuk meminta permohonan dihari ultahnya itu.

"Alya.. Minta aja umur yang Panjang, buku yang banyak, cogan novel yang tambah bikin melayang. Trus jangan lupa selipin nama gue 'RANGGA RANGGARA'. Moga aja gue bisa jadi cogan idaman loh kikikikiki" Celetuk Rangga disaat Alya tengah meminta permohonan.

"Ishh.. Berisik tau!! Orang lagi berdoa juga. "

Willy yang juga salah satu teman Nathan langsung mengunci kepala rangga dengan lengannya itu. Rangga hanya bisa memonyong-monyongkan mulutnya jika dia tengah kesal.

Tak lama, Alya kembali membuka matanya dan meniup lilin yang walaupun hanya berangkat satu disana. Mungkin juga hal ini menjadi sebuah harapan yang mungkin ia akan menikmati hidupnya seperti satu tahun pertama ia dilahirkan.

Semoga lo bahagia Alya, batin Satya saat melihat Alya meniup lilin kue ultah yang ia pegang.

"Selamat ulang tahun my sunsine, maafin gue, karna gue bukan orang pertama yang ucapin itu sama lo" Gumam Nathan di balik sebuah pohon cemara yang rindang.

Namun tak lama kemudian Nathan pergi dan meninggalkan perkarangan taman yang tengah berlangsungnya acara pesta ulang tahun Alya. Yang Nathan dan teman-temannya selenggarakan. Meskipun kecil namun sangat mewah dan penuh makna.

Next nggak nih🐣
Jangan lupa vomennya
Happy Reading 💎

🐣

Alya Dairy[END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang