Angin terus berhembus kencang, hujan perlahan turun mengguyur kota yang hingar bingar ini. Duduk di bawah halte sepi dengan penerangan yang minum. Tidak ada seoarang pun disini. Hanya sunyi. Seperti hidup seorang gadis yang ada disana.
Dia Salva. Ayo tanyakan kabar kepada dirinya. Apakah Salva akan merespon. Sepertinya tidak. Apalah dia baik baik saja? Jawabannya tidak.
Tiga hari tersisih menuju ke hari pernikahannya dengan Nathan. Salva semakin dirundung oleh kekhawatiran akan sifat Nathan yang kini semakin tidak bisa ia kendalikan.
Ya... Nathan berubah, benar benar berubah. Setelah pertandingan satu tahun yang lalu. Setelah acara Olimpiade itu. Setelah semua kejahatan Salva dan paman Abimanyu terungkap. Nathan semakin membenci Salva. Bahkan tak segan segan ia berbicara kasar dan menyentak Salva ketika berbicara.
Seperti hari ini, dia meninggalkan Salva sendiri di butik langganan mereka. Butik yang sama saat mereka memesan gaun untuk acara pertunangan satu tahun yang lalu. Tidak hanya itu, contohnya seperti beberapa minggu yang lalu, saat Salva pergi kekantor Nathan hanya untuk menghantarkan bekalnya yang tertinggal. Dengan teganya dia mengusir Salva secara kasar di hadapan semua karyawannya.
Tidak hanya itu saja masih banyak hal hal yang menyakitkan bagi Salva. Sebegitu bencikah Nathan kepada Salva. Bahkan saat Salva mau berubah untuk Nathan. Justru Nathan semakin membuatnya merasa tak pantas.
"Are you okey? " Tanya seseorang yang baru saja turun dari motor nya.
Salva memejamkan matanya menahan tangis yang coba ia sembunyikan sedari tadi.
"No, I'm not okey "ujarnya dengan suara lemah diiringi dengan tangis yang coba ia sembunyikan.
Pemuda itu duduk di samping Salva dan menatap wajah Salva yang sudah basah kuyub. Seperti biasanya gadis ini akan se cengeng ini. Siapa yang akan melihat Salva menangis selain Nick. Apakah Salva berani menangis di depan orang lain? Tidak.
Dia nick. Owh ya pasal tentang nick yang kembali ke London. Itu sebenarnya tidak. Nick hanya memalsukan keberadaannya. Tujuan ia datang ke Indonesia adalah Salva. Apakah nick akan kembali ke London tanpa Salva. Tidak mungkin.
"Terkadang jadi kupu kupu dengan satu sayap memang sulit " Ujar Nick pelan.
"Apalagi jadi gelas yang hanya memiliki satu pegangan. "
Salva menghapus air matanya dengan cepat.
"Kalau mencintai tetapi yang lain tidak, buat apa bertahan? "Ujar Nick lagi.
"Aku sayang sama Nathan, Nick" Kukuh Salva memandang wajah Nick.
"Sayang bukan berarti cinta kan? "Timpal Nick
Salva menoleh menatap nick tak mengerti. Nick melepaskan jaketnya dan menggenggamnya erat.
"Hidup memang nggak adil Sal. Tetapi saat lo justru terus memilih meng egoiskan pilihan lo. Lo harus siap tanggung akibatnya. "
Salva tersenyum pedih. Apa yang dikatakan Nick benar. Hidup memang nggak adil. Tetapi Salva terus egois. Dan mengadilkan apa yang seharusnya ia tak miliki. Salva menatap langit langit yang gelap. Bahkan tidak ada satupun bintang. Ups.. Salva lupa ini hujan.
"Aku udah nggak tau lagi Nick, apa jalan ku ini salah. " Ujar Salva yang masih setia menatap langit.
Nick bingung dengan jalan pikiran Salva. Kenapa baru sekarang dia menyadari bahwa perbuatannya itu salah.
"Apakah salah jika aku perjuangin Nathan. "Tambahnya lagi.
Nick membuang wajahnya. Salah sal, iya salah. Lalu kenapa kamu terus bertahan pada posisi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alya Dairy[END✔]
Roman pour AdolescentsAlya Almariella, gadis kutu buku yang sangat cantik. Namun kecantikannya itu telah dimiliki oleh seorang kapten basket bernama Nathanio Dirgantara. Cowok tampan nan manis, pewaris tunggal Dirgantara Corp's. Namun Hubungan mereka terbentang oleh sebu...