Sudah hampir 3 bulan Aksara mengenal Sastra begitu pula kedekatannya dengan Adinda.
Yang mana Aksara yang mendekatkan. Begitu lah tugas makcomlang selama 3 bulan terkahir yang Aksara kerjakan.
Tapi ada hal yang membuat Aksara bingung tentang Sastra.
"Raa, lo tau kan kemarin gue jalan sama Sastra?" Aksara mengangguk.
"Huh! Sumpah yaa Sastra itu irit banget ngomong, susah pokonya, dia ke gue cuma jawab kalo gue tanya doang dia gak pernah ada niatan buat ngajak gue ngomong duluan masaaa!" Adinda mempoutkan bibir nya, dia kini sedang berada di rumah Aksara bersama dengan Jasmine juga.
"Masa sih Sastra kaya gitu?" tanya Aksara.
"Iya Ra! Kemarin dia gak jemput gue di rumah malah kita yang janjian di pertigaan deket kedai es krim itu, dia juga selalu bawa mobil padahal kan gue pengen nya naik motor biar bisa modus peluk-peluk dia!" dengus Adinda.
Deg
Aksara mengerjap beberapa kali, Aksara jadi merasa deja vu. Dia jadi ingat bagaimana Sastra menyuruh nya untuk pegangan.
"Ah mungkin dia gak mau lo kepanasan kali Din, mangkanya dia bawa mobil lo kan suka risih kalo kepanasan udah hapal gue." sahut Jasmine, gadis itu tengah mengoleskan masker di muka cantik nya tepat di hadapan cermin rias Aksara.
"Nah bener kata Jasmine, lo kan gak suka kepanasan." timpal Aksara.
"Hem mungkin iya, ahh gue jadi pengen jalan lagi sama Sastra Raa. Bantuin gue lagi dong!"
"Din mending lo sendiri yang ngajakin jangan minta Aksara mulu deh." ucap Jasmine, dia segera merebahkan dirinya di atas kasur Aksara dengan nyaman.
"Ya Raa ban—"
Ting tong!
"Gue buka dulu bentar ya!" Aksara langsung melesat menuju arah pintu membiarkan Adinda yang berdecak tidak terima.
Ceklek
"Lho Sam! Ayo masuk!" Aksara mempersiapkan namun Samudera menggeleng.
"Nggak kak aku cuma mau minta tolong temenin ke toko buku, kata mama kakak lagi ada di rumah soalnya tadi mama pergi sama bunda Tiffa." Aksara meminang, kalau tidak di turuti kasian.
"Bentar ya kakak ambil tas dulu sama pamit sebentar sama temen-temen kakak, kamu masuk dulu aja yuk." Sam mengekor di belakang Aksara, gadis itu segera naik ke lantai atas di mana kamar nya berada.
Aksara langsung berganti baju, memoles sedikit make up di wajah nya, mengambil tas dan dompet.
"Lo mau kemana Ra? Emang siapa yang dateng?" tanya Jasmine.
"Lo buru-buru mau kemana?" kali ini Adinda bertanya.
"Gue mau pergi sebentar nganter Sam ke toko buki ya, kalian kalo mau makan minta aja ke bibi gue gak lama kok." Jasmine dan Adinda memgangguk.
"Oke dehh salam buat Sam ganteng dari gue Ra!" ucap Jasmine.
Adinda memutar bola matanya malas, "udah sana kasian tuh bocil nungguin lo di bawah, tar bawa makanan ya pulang!" seru Adinda, lalu kepala nya di toyor oleh Jasmine.
"Dasar giliran makanan aja lo cepet!" Adinda mendengus.
"Iya nanti gue pesenin, daahhh!" ucap Aksara, gadis itu segera melesat turun kebawah.
"Kok beda ya sikap Sastra kalo sama Aksara.." gumam Adinda mengingat jika Sastra berdekatan dengan Aksara berbeda dengan dirinya.
Jasmine menghembuskan nafasnya, "lo tuh kenapa sih masih ngejar-ngejar Sastra Din?"