"Apa?" Lisa menatap kating yang ada di hadapan nya ini.
"Jadi pacar saya." Lisa membolakan matanya-- heol apa-apaan ini?
"Kak, kakak gila ya?" Lisa memeriksa suhu tubuh kating nya itu, "gak panas sih, tapi kok gila?"
Jungkook, Jeon Jungkook-- kakak tingkat itu memegang tangan Lisa yang masih di jidat nya. "Saya gak sakit, Lisa."
"Ya terus kenapa ngomong kaya gitu? Gak bener banget sih." Lisa mendengus.
Tangan Jungkook mengacak-acak rambut Lisa gemas, "saya suka sama kamu, ah bukan lebih tepatnya cinta. Ya cinta, saya cinta sama kamu." ralat nya.
"Apasih kak, jangan di acak dong. Itu rusak poni nya!" decak Lisa. "Kakak ngigau nih."
"Saya gak lagi ngigau Lisa, saya cinta sama kamu."
"Gausah sama aku deh kak, kakak kan salah satu mahasiswa cerdas di sini. Masa sama aku yang males-malesan apa kata satu kampus?!" pekik Lisa, dia pusing tiba-tiba kating nya itu datang menyatakan rasa cinta nya-- dia hanya tidak mau di cap sebagai pencari sensasi karena berkencan dengan kating yang salah satu cowok populer, bisa-bisa jadi bahan bullyan dia.
Lisa menggelengkan kepalanya, menjauhkan pikiran-pikiran yang mungkin saja terjadi dalam waktu dekat.
"Saya gak mandang kamu pintar, cerdas atau apapun. Karena saya cuma pengen kamu." Lisa melongo, boleh kah dia memukul kepala kating nya itu? Astaga dia bisa gila!
"Kak tolong dong jangan kaya gini, bahaya buat idup tenang aku di kampus ini." Lisa memelas, memohon pada Jungkook.
Jungkook terdiam, dia tahu apa yang di takutnya gadis di hadapan nya itu.
"Yang menjalankan kita bukan mereka, Lisa. Mungkin sebagai orang ada yang percaya tentang cinta pandangan pertama, itu yang saya rasakan saat pertama kali saya lihat kamu di pinggir jalan dengan anak-anak gelandangan." Lisa melongo lagi, dia tahu juga tentang itu?
Apakah Jungkook cenayang?
Jungkook terkekeh gemas melihat wajah bingung Lisa, lucu sekali.
Lisa mendelik, menatap Jungkook tajam mereka sedang berada di kantin saat ini. Lisa sendiri sedang jamkos karena dosen nya tidak datang hari ini entah karena apa ya Lisa menikmati saja jamkos nya itu-- tidak tahu dengan Jungkook, kating nya itu tiba-tiba saja datang.
Keadaan kantin cukup ramai bahkan orang-orang menatap mereka berdua penasaran.
"Kakak cenayang?" Pertanyaan Lisa sontak membuat Jungkook tertawa lepas, baru kali ini Jungkook di buat tertawa lepas oleh seorang gadis-- dan itu Lalisa.
"Kamu lucu, saya jadi makin suka." Lisa lagi-lagi mendelik, bibir nya terus mencebik.
"Kan aku udah bilang, jangan ke aku ish!"
"Tapi saya hanya mau kamu, Ahn Lalisa."
Lisa mendengus, menatap jengkel Jungkook yang duduk di hadapan nya. Teman-teman nya masih ada kelas, jadi dia sendiri terjebak dengan kating yang menurutnya aneh itu.
"Jadi.. Kak Jungkook tahu darimana?"
"Tahu darimana apa nya?" Jungkook malah balik bertanya, Lisa memutar bola matanya malas.
"Aku tahu kakak itu tahu maksud ku, cuma pura-pura gak tahu aja." Jungkook tertawa lagi, dia tidak salah jatuh pada gadis ini ternyata.
"Saya liat kamu di jalan, waktu mau ke kantor."
"Tuh kan, kakak tuh genius, kaya-- punya kantor sendiri malah, ganteng lagi. Masa mau sama aku sih?" Lisa semakin jengkel.
"Berarti kamu akui saya ganteng gitu?" tanya Jungkook dengan menggoda Lisa.