"Gue mau putus, gue rasa gue emang gak baik buat lo. Oke, gue pergi."
Jungkook menatap gadis itu yang menjauh meninggalkan nya yang masih teriang perkataan gadis itu yang mengakhiri hubungan mereka yang baru setahun ini mereka jalani.
Jungkook tidak tau alasan di balik Lisa yang memutuskan dirinya sepihak padahal kemarin mereka masih baik-baik saja.
Jujur Jungkook merasa kecewa ketika cintanya pergi tanpa alasan yang jelas. Tapi Jungkook tidak bisa berbuat apa-apa karena itu Lisa.
Apapun akan Jungkook lakukan demi Lisa, walaupun gadis itu memilih pergi darinya.
Jungkook akan tetap menunggu Lisa-nya di tempat yang sama.
"Lo tau, katanya Kak Jungkook udah putus sama Lalisa."
"Beneran lo?!"
"Iya, udah banyak yang tau kali."
"Emang harus nya mereka putus sih, gak cocok prince kalem kaya Kak Jungkook jadian sama Lalisa yang urakan."
Mereka memang tidak tau malu, padahal mereka satu tingkat di bawah Lisa.
"Bener sih, harusnya Kak Jungkook jadian sama Kak Nami, dia kan ketua klub cheer udah cantik multitalent lagi."
"Emang nya Kak Lisa gak multitalent gitu? Dia kan ketua klub dance, bahkan dia banyak menangin perlombaan buat sekolah kita." bela salah satunya, sejujur nya dia lebih mendukung Jungkook dengan Lisa, terlebih dia memang tidak menyukai sosok Nami yang hanya manis di depan.
"Ya, tapikan udah jadi mantan, kayak nya Kak Jungkook juga udah gak mau lagi sama dia."
Ocehan-ocehan itu masih terus berlanjut dari satu orang ke orang lainnya.
Lisa sama sekali tidak peduli tentang itu.
Dia sudah biasa, biasa di komentari karena menjadi kekasih dari ketua osis – Jeon Jungkook yang menjadi perbincangan seantero Sekolah Gaharu.
"Sa! Oy!"
Lisa harus bersabar hati mendengar teriakan sahabat nya Rose.
"Kenapa?"
"Kantin yuk! Gue laper." Rose menggoyang-goyangkan lengan Lisa.
Lisa sebenarnya malas pergi ke kantin apalagi soal berita dia putus dengan Jungkook yang sudah tersebar, semakin banyak yang membicarakan nya.
"Udahlah gausah di dengerin tukang gosip, mereka gak tau yang lo rasain."
"He'eum."
"Udah ayoo, nanti gue traktir deh!"
Mata Lisa langsung berbinar cerah, "Bener ya lo yang traktir?"
Rose memutar bola matanya malas, Lisa tuh kalo soal makan cepet. Padahal dia kaya raya sejak dari zigot, tapi masih aja suka yang gratisan.
"Iya, Saa! Udah ayoo."
Mereka berdua sampai di kantin, tapi pemandangan yang amat membuat Rose berdecih dan Lisa hanya diam menatap kedua manusia berbeda jenis itu duduk berdua dengan si perempuan yang terus menempel.
Siapa lagi kalau bukan Jungkook dan Nami.
"Eh, anj yaa, Sa mantan lo. Baru juga 2 minggu lalu putus sekarang malah mepet-mepetan sama si nenek lampir. Anjir gue emosi ini, Sa!"
Lisa hanya menghembuskan nafas lelah nya, lalu menyeret lengan Rose untuk duduk di tempat bisa meraka berdua duduk. Di meja ujung dekat jendela.
"Untung si Jungkook udah jadi mantan lo, Sa. Kalo belum udah gue ajak baku hantam."