Part.19 Beside you

5.4K 605 45
                                    

minim vote, Bara selain kemusuhan sama Rachel dia juga kemusuhan sama kalian katanya.



Jumat, 16 Juli 2021.

Tanggal dan bulan yang mungkin memang sangat berarti dalam kehidupan seorang Rachel.

Kehilangan seseorang yang tidak diharapkannya mungkin suatu peristiwa yang nyaris membuatnya lupa jati diri, setiap malam dia merasakannya, merasa sangat dekat, bahkan bisa menggapainya.

Rachel hanya ingin tenang malam ini, tidak ada seorang pun. Tapi mungkin malam ini seperti malam-malam sebelumnya, seseorang kini tengah mendekapnya erat, memberikan energi yang mungkin bisa mengobati rasa rindunya, dan juga seseorang yang mungkin hanya ia saja yang dapat merasakan keberadaannya.

"Gue capek, Gar," ujarnya bermonolog sendiri, kamarnya gelap, sengaja dia tidak menyalakan lampu atau penerangan apapun.

"Gue pengin lo, disini."

Seseorang itu berbisik, "Aku selalu sama kamu."

Rachel terkekeh kecil, "kamu bohong!"

Seseorang itu tersenyum, "Aku mana ada bohong sama kamu." ucapan manisnya hanya ditanggapi dengan tawa sinis dari Rachel.

"Ini beban. Kamu nggak ada, tapi aku ngerasa kalau kamu ada."

Seseorang itu mengelus pucuk kepala Rachel yang kini tengah berbaring dengan kepala berada di atas pahanya. Membiarkan cewek itu merasa nyaman, sejenak.

"Aku ada, disini." Kini tangannya beralih menunjuk dada Rachel, tepat di hatinya, lalu.

"Disini," tangannya beralih menunjuk kepala Rachel, dipikirannya.

Rachel mendengus, "Gar."

Seperti tidak ada sahutan, ataupun angin, Rachel kembali berujar, "Aku mau, minta cium."

Seseorang itu tersenyum manis, mengangkat tangan dan sedikit mencubit hidung Rachel pelan.

"Nakal."

"Sama kamu, aja."

Rachel merasa gila sekarang, seseorang itu mendekatkan wajahnya tepat didepan wajahnya yang masih berbaring di pahanya, perlahan juga Rachel memejamkan mata, kecupan singkat ia rasakan pada keningnya, cukup lama, dan mendebarkan.

"Aku benar-benar gila, Gar." Setelah membuka mata, yang Rachel rasakan hanya hampa, tidak ada seorang pun didekatnya.

Dan juga tidak ada seorang pun yang kini pahanya ia gunakan sebagai bantalan, ini halusinasi atau apa Rachel juga tidak mengerti. Bayang-bayang seseorang itu membuatnya seperti merasakan bahwa ia memang didekatnya, dapat ia gapai dan ia ajak bicara sesuka hatinya.

Namun, semua itu hanyalah halusinasi, ketika dia merindukannya, dan hal inilah yang terjadi, dia membenci sekaligus menyukainya.

Tidak terasa pula air matanya jatuh menetes, hanya sekali, lalu, Rachel tersenyum miris,

"Lo buat gue gila beneran, Gar."

®©

Bara memukul stir mobilnya dengan keras, dia kepalang sebel aja sama Rachel, nggak tahu kenapa. Jangan ledek kalian! APA! mau bilang cemburu? ngga ada sejarahnya Bara cemburu sama Rachel, cuma sebel aja, fixs.

Sejak tadi pulang sekolah, dan sekarang pukul 21.00, sedari tadi kerjaan Bara hanya memikirkan hal-hal yang menurutnya tidak masuk akal, seperti mau-mau aja Rachel diajak kenalan, biasanya kan sok jual mahal, diajak ngomong aja berasa iritasi mulutnya, terus, ngapain juga Rachel kasih cokelat ke Sean?

Bodyguard For BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang