Siap?
Sudah 2 hari mungkin Bara dibuat kesal karena Rachel tak kunjung kembali, bukan karena apa tapi dia jadi susah, nggak ada yang bisa ia babu-kan alias ia perintah atau cewek itu yang mau melakukan segala keperluan Bara, melarang ini dan itu.
"Oke, kalian bisa istirahat beberapa menit." Ujar coach pelatih boxing.
Bara menghela nafas, sejak itu juga dia sekarang malah sering ke tempat boxing, bebas nggak ada yang larang, walaupun tidak diperbolehkan oleh mama papanya tapi Bara tetap keyel dan berakhir dimarahi atau dihukum.
Disekolah juga Bara jadi bebas, tidak sebebas apa yang kalian pikirkan, Bara juga merasa kalau disekolah banyak yang memata-matai nya, ia yakin pasti orang itu suruhan Rachel untuk memantaunya dengan menyamar sebagai siswa.
"Muka Lo? kusut amat." Ujar Rizal.
"Nggak tahu Lo?" Jawab Altan tiba-tiba, cowok itu meneguk minuman di botol bermerek nya.
"Apa? Rachel pasti, bener kan?" Celetuk Rizal kepedean, jawabannya di angguki Altan.
"Tck! sok tahu Lo tai."
"Lah emang bener kan? real no hoax." Ujar Altan seakan bisa menebak pikiran Bara.
"Gue cuma mikir, semoga aja Rachel nggak usah balik." Bara berujar sambil melepas perban tinjunya.
"Jangan munafik Lo Bar." Satu teman boxing nya lagi berujar, dari kelas lain, Jacob
"Gue nggak munafik, emang itu yang lagi gue pikirin, nggak lebih," jawab Bara, ia menghela nafas dan mendongakkan kepalanya, badannya pegal-pegal semua, mau minta pijitin tapi Rachel nggak ada.
"Gue yang jarang ketemu Rachel aja pengin liat dia, apalagi lo?"
Altan mengangguk "Gue juga." Ucapan Altan membuat Bara menoleh ke arah cowok itu.
Bara menaikan satu alisnya, memandang Altan dengan tatapan bertanya, ini serius Altan?
Dia kangen Rachel?
Apa jangan-jangan dia juga? tapi nggak mungkin, mana mungkin dia kangen sama bodyguard kurang ajarnya itu.
Pergi tanpa pamit itu lebih menyakitkan dari pada liat mantan punya pacar duluan.
®©
Di sekolah bukanya ikut pembelajaran Bara malah melalang buana ke tempat boxing yang memang disediakan oleh pihak sekolah, nggak sendirian ada Altan dan Rizal serta yang lain sedangkan Johan nggak tahu cowok itu kemana, ada urusan katanya.
"Besok beneran mau pada ikut sunmori?" Rizal bertanya, dia duduk lesehan di bawah dengan yang lainnya.
"Sama rombongannya bang Arthur?" Altan juga ikut mengajukan pertanyaan.
"Iya. Bang Arthur udah ajak gue dari 1 minggu yang lalu mungkin, tapi baru kasih kabar lagi baru-baru ini," jawab Bara.
"Belum tahu sih, sunmori tujuan kemana," tambah Bara menaikan sedikit pundaknya.
"Coba aja tanya bang Arthur, dia kan yang ngajak. Nggak mungkin kan kita yang nentuin." Balas Rizal, memberikan pendapat.
Salah satu dari mereka, Fazha mengangguk "Setuju, nggak mau juga kalau di cap nggak sopan."
"Intinya, jadi apa enggaknya sunmori, masalah tempat nanti gue tanya bang Arthur."
Altan mengangguk kan kepalanya, dia sih ikut-ikut aja kalo diajak, sedangkan Rizal mana mungkin dia nggak ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard For Bara
Genç KurguMungkin bagi kebanyakan anak SMA masa-masa SMK jauh dari kata baik, padahal jika dibandingkan masa SMK jauh lebih menantang dan mengasikan. Seperti halnya kehidupan seorang Rachel Clandistiane, gadis berparas cantik dengan tatapan elangnya mengabdi...