Part.34 As long as it Takes you

3.6K 460 48
                                    

"Lama banget, habis mampir dari mana?" Bara protes saat  melihat bodyguard nya baru datang, walaupun sudah bukan status bodyguard lagi, tapi Bara tetap menganggap Rachel Bodyguardnya.

Bukanya  menjawab pertanyaan Bara, Rachel malah berujar, "yaudah saya balik."

"Dih, baperan." Cibir Bara, sesegera mungkin menarik tangan Rachel agar tak jadi balik badan.

Rachel memutar bola matanya, lalu teringat ketika dia juga membawakan Bara Boba drink, lalu mengulurkan sekantong plastik kecil berisikan cup Boba beserta isinya.

"Buat gue? modus ya lo? ngaku!" Bara menunjuk Rachel yang sekarang mengerutkan keningnya sedikit.

Bara berdecak lalu mengusap kening cewek itu pelan agar tidak mengerutkan keningnya, "jangan digituin," katanya.

"Ada urusan apa kamu sama saya?" Tanya Rachel, sambil senderan di mobilnya, btw mereka lagi di gerbang belum masuk ke dalam rumah.

"Dirumah nggak ada siapa-siapa, ayo masuk dulu," tanpa aba-aba Bara menarik pergelangan tangan Rachel, lalu menyeret cewek itu untuk masuk kedalam rumah, maksud dari tidak ada orang dirumah adalah papa dan mamanya pergi entah kemana.

Bara melepas cekalan tangannya, sebelumnya juga menaruh Boba drink ke dalam lemari pendingin terlebih dahulu, lalu kembali menghampiri Rachel, "mau minum?"

Rachel hanya menggeleng sebagai jawaban lalu meneliti seisi rumah yang banyak barang mewah, ada figura, lukisan-lukisan terkenal, serta foto-foto yang kecil seperti di meja dan yang lainnya, ada juga lemari kaca besar berisikan minuman, seperti alkohol, wine dan sejenisnya, disebelah meja makan juga ada meja pantry beserta tempat duduknya.

"Cari apa? foto gue?" Bara dengan PD nya bertanya.

"Bukan, kembaran kamu." Jawab Rachel to the point, dia sama sekali tidak melihat ada bingkai berisikan foto Gara.

"Nggak dibolehin sama papa, nggak tahu kenapa." Bara mengangkat dua bahunya acuh, Rachel mengerutkan kening, kenapa?

"Kalo mau lihat ayo, ada di paviliun, tempat kesukaannya Gara." Rachel bersorak dalam hati, akhirnya tanpa rencana pun dia bisa masuk kedalam ruangan tersebut, paviliun, rumah belakang pribadi milik Gara.

Setelah masuk Rachel disuguhkan dengan tumpukan buku-buku yang berjejer rapih di lemari, mirip perpustakaan tapi ini lebih kecil hanya 2 baris, ditengah-tengah ada sofa, disebelahnya ada sebuah jam pasir yang sudah tak berjalan, lalu dinding juga dipenuhi dengan foto milik Gara, bersama Bara juga, masih banyak lagi benda-benda lain hanya saja tempat ini kelihatan dibuat dengan mode kuno, ala Italia mungkin agak klasik namun aestetik.

"Ini semua milik Gara?" Tanya Rachel dengan hati-hati, tangannya mengangkat jam pasir lalu membaliknya agar berjalan kembali.

Bara mengangguk, dia duduk di sofa sambil memperhatikan Rachel yang tengah melihat buku-buku, "iya, tapi asalkan lo tahu, gue nggak pernah baca ataupun sentuh barang milik Gara."

"Ini boleh dibuka?" Rachel menunjuk sebuah buku yang menarik perhatiannya, berjudul Enchante dari bahasa Prancis yang artinya senang bertemu denganmu

Lembar pertama Rachel buka, ada huruf latin bertuliskan Gara Sebagastian, di bawahnya juga terdapat tanggal, 24 September 2016. Kemudian lembar berikutnya foto polaroid milik Gara saat kecil.

"Itu isinya gue nggak tahu apaan, jadi kalau lo tanya gue nggak bisa jawab." Jelas Bara, lalu merebahkan tubuhnya di sofa panjang, membiarkan Rachel melihat-lihat sesuka hatinya, tanpa rasa curiga.

Rachel yang sibuk dengan bukunya, menemukan sebuah tulisan serta foto yang di selipkan di salah satu halaman, melirik Bara sebentar lalu buru-buru merobek serta mengambil polaroid dengan foto nya, foto itu ia ingat terakhir diambil saat dia dan Gara pergi ke sebuah pameran pada malam hari.

Bodyguard For BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang