Hujan sebesar jarum itu memenuhi jalanan yang tampak sepi, Bara turun dari motor besarnya, menghampiri sohibnya yang datang terlebih dahulu, karena dia harus membuat rencana sebelum datang ke sirkuit.
"Hujan kaya gini, gue jamin berhentinya lama," Johan membuka suara, menengadahkan tangannya mengecek hujan.
Bara mendudukkan dirinya di salah satu bangku kayu panjang yang kosong, "ucapan adalah doa, tarik kembali ucapan lo barusan," cercah Bara.
"Astghirulloh, semoga hujannya cepet reda," dengan nada dibuat-buat Johan melirik Bara sinis.
"Nadanya gausah dibuat-buat, dongo!" Cibir Bara, merasa jengah dengan segala kelakuan Johan yang membuatnya ingin menonjok muka sengklean nya itu.
Bara merogoh saku celana mencari sebungkus rokok dan pematik yang ia bawa, tapi dia hanya menemukan bungkus rokok dengan harga mahal, tidak dengan pematik nya.
Cowok itu mengambil satu batang rokok, lalu menghampiri Altan yang tengah duduk di pinggir jalan bersama dengan Rizal, Bara jongkok memposisikan dirinya tepat di depan Altan, menyelipkan rokok itu ke mulutnya dan Altan dengan sigap mengeluarkan pematik dari saku jaketnya kemudian menyalakan dan membakarkan nya sedikit ke rokok yang terselip di mulut Bara.
"Nggak ada Rachel, manja," cibir Johan, mulutnya sudah siap mengeluarkan kata-kata mutiara untuk Bara.
"Dih, iri bilang tante!"
"Sialan."
Johan mendumel tak jelas, sedangkan Bara terkekeh kecil diikuti Altan beserta Rizal, "mana, kok yang ngajak lo balapan nggak dateng-dateng?" Tanya Altan.
"Jangan-jangan dia bohongin lo," kata Reyhan yang tengah asik menikmati Snack.
Bara mengecek jam dipergelangan tangannya, "udah 30 menit dia nggak dateng, sirkuitnya juga mau dipake sama yang lain kan." Ujar Bara.
Rizal mengangguk," iya, ada yang ngajak Altan balapan, si peliharaan Spongebob, barusan." Yang dimaksud Rizal itu Gery.
"Yaudah sih, sambil nunggu Rengga dateng, latihan aja dulu lo sama Altan," itu ucapan Johan, yang seenak jidat menyuruh.
"Iya nggak Ger?" Reyhan bertanya pada Gery yang tengah main game dengan beberapa teman cowok itu.
"Silahkan, lagian gue lagi nge-game dulu, belum kelar." Jawabnya.
"Lo terima Al?" Tanya Bara
"Tck! Ogah sih gue, tapi nih pada pasti bakal bacot berkepanjangan," cibir Altan, Johan nyengir, Jacob yang sedari tadi menyimak juga ikut terkekeh kecil, benar juga.
Altan dan Bara memutuskan untuk memulai balapan, dengan rute pendek, hanya beberapa putaran, keduanya siap, sama-sama menutup helm lalu meluncurkan motor mahalnya saat ada instruksi berkibarnya bendera-🏁-.
"Eh anjing, kok itu ada tiga!" Jacob berseru heboh saat tiba-tiba ada motor yang masuk dalam arena balap.
Gery yang fokus game ikut berdiri, "Anjir, feeling gue ada yang ga beres," katanya.
Johan berdiri, "sial! kalau terjadi apa-apa sama Bara, bisa habis kita sama Rachel, apalagi bokap nya." Johan mendesah frustasi, apa dia susul saja? tapi percuma.
Altan memimpin didepan, sedangkan Bara dan satu motor entah siapa terpaut beberapa meter, sesi balapan baru berjalan beberapa saat, saat bendera merah berkibar tanda ada kecelakaan serius terjadi.
Motor yang entah siapa itu dengan sengaja menghimpit Altan agar Bara yang hendak menyalip tersendat karena badan motor Altan mengenai motornya. Tabrakan terjadi pada tikungan ketiga karena Bara tidak bisa menghindari motor Altan yang jatuh sebelumnya, keduanya jatuh, Altan terluka kecil lalu diamankan, sedangkan Bara tidak sadarkan diri sebab cowok itu sedikit terpental jauh melewati jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard For Bara
Genç KurguMungkin bagi kebanyakan anak SMA masa-masa SMK jauh dari kata baik, padahal jika dibandingkan masa SMK jauh lebih menantang dan mengasikan. Seperti halnya kehidupan seorang Rachel Clandistiane, gadis berparas cantik dengan tatapan elangnya mengabdi...