Part. 15 Dejavu or Jamais vu

6.5K 659 46
                                    

Maafkan kalau ada typo⚠️

"Lo diam disini aja." Tutur Bara, melirik sekiranya ada 5 orang beserta 1 orang sebagai ketuanya mungkin.

Alis Rachel sedikit menukik mendengar penuturan Bara, "What?" maksudnya Bara ngeremehin dia, gitu?

"BARA SEBAGASTIAN." Salah seorang lelaki berpawakan tinggi besar itu berseru, memandang Bara dengan wajah sengak-nya.

Bara sedikit membolakan matanya, "Saya nggak budeg om," jawabnya tak kalah lantang.

"Mirip sekali kamu dengan si arogan, Barta," pria itu berujar kembali, sambil maju selangkah.

Bara mencibir, "Kan anaknya om."

"Mulai melawan dia, haha. Ingin jadi jagoan?" Tanya pria paruh baya itu, terkekeh diikuti anak buahnya.

"Jagoan?"

"Jagoan neon?" Rachel yang sedari tadi menyimak, ikut berujar 2 patah kata.

"Pftttt, nggak usah ngelawak deh, lo." Cibir Bara, merasa aneh dengan Rachel.

Rachel tampak tidak berpengaruh dengan ledekan Bara, tangannya mengambil pistol SIG Saurer P226 yang ia simpan dia balik kemejanya, menyodongkan ke pria yang mereka sebut sebagai bos.

"Apa tujuan anda?"

"Ugh. Ngeri neng mainnya pake pistol, cantik-cantik nakutin." Mereka pura-pura mengangkat kedua tangan sambil tertawa meledek.

Setelah itu tanpa aba-aba salah satu dari mereka maju, Rachel yang tahu pergerakannya langsung memberikan pistol yang tadi ia pegang ke tangan Bara,

"Tembak jika mereka mendekatimu," Bara syok, tiba-tiba pistol Rachel udah pindah aja ditangannya.

Bara melihat, mengamati dua orang yang melawan Rachel dengan tendangan dan pukulan ganas yang dibalas dengan lebih ganas oleh Rachel.

Tangannya masih memegang pistol lalu dua orang dari mereka mendekatinya, Bara dengan sigap menyodongkan pistol itu ke arah mereka.

"Gue beneran harus tembak mereka?" gumamnya

Mereka berdua hendak melawan Bara, "Gue nggak mau bunuh orang, sialan!" Teriak Bara

Dengan tergesa dia melemparkan pistol itu ke sembarang arah, meladeni dua orang yang memukul bahkan menendangnya secara bersamaan, dia ikut tinju, lawan dua orang bukan tandingannya.

Mengabaikan Rachel yang ternyata kini tengah berdiri memperhatikan Bara melawan kedua musuhnya, pistol yang dilemparkan Bara sudah di genggamannya, yang pasti isi pistol tersebut juga sudah menancap ke dalam 3 manusia beserta 1 bos nya.

Rachel berasa lawan semut kalau kayak gini, sekarang dia dengan santainya cuma liatin Bara yang dikeroyok dua orang.

Dor..

Dor..

Bara terkejut terheran-heran, dua orang yang tadi ia lawan udah tergeletak di depan matanya, dia meringis, pelipisnya agak berdarah.

"Sialan, bisa-bisanya Lo bunuh orang di depan mata gue," geram Bara, kali dia jantungan gimana? emangnya Rachel mau tanggung jawab.

Rachel memasukkan kembali pistolnya ke dalam kemeja, melirik mobil Alphard hitam
yang masih pada posisinya.

"Tuan Barta menyuruhmu untuk ke kantor sekarang." Kata Rachel, tadi dia sempet cek notice yang ternyata dari tuan Barta.

Rachel berjalan mendekati mobil, masuk kedalam dan mengemudikannya, untung aja kuncinya di tinggal, dia jalankan mobilnya ke arah Bara.

Bodyguard For BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang