Part.02 Bara Sebagastian

12.2K 1.3K 37
                                    

"Saya butuh bantuan anda." Seseorang berjas hitam dengan gaya angkuhnya duduk di sofa seberang, kakinya disilangkan sedangkan tangannya dilipat di depan dada.

"Apa yang akan saya dapatkan sebagai jaminan?" Seorang gadis dengan baju serba hitamnya mengajukan pertanyaan negoisasi.

"Apapun yang anda minta."

"Anda terlalu sombong tuan," gadis itu terkekeh kecil , bagaimana dengan nyawa? dia sangat suka jika dibayar dengan nyawa, berharga.

"Oke, jadi? saya harus melakukan tugas apa?" Pertanyaan kembali gadis itu lontaran.

"Jagalah putraku, awasi dia 24 jam."

"Jika itu yang anda inginkan, akan saya lakukan sebaik mungkin."

"Penjagaan dimulai besok, selebihnya asisten saya yang akan menemui anda."

Gadis tersebut mengangguk, ikut berdiri saat pria berjas hitam itu juga berdiri, mereka berjabat tangan.

"Saya akan segera memberi tahu bayaran apa yang akan saya minta."

"Dengan senang hati nona."

Pria berjas itu pergi, keluar dari ruangan pribadinya. Sebuah ruangan kecil yang memang ia buat jika ada pertemuan penting, agak jauh dari kota.

Seseorang mengetuk pintu, kemudian masuk dengan berkas ditangannya, dilihat dari penampilannya pasti sekertaris yang di perintahkan pria tadi, perkenalan singkat tadi kalau tidak salah namanya Barta, Barta Sebagastian, dilihat dari muka dan postur tubuh kemungkinan dia sudah berkepala empat.

"Ini berkas yang harus anda tanda tangani, sebelum itu nona bisa membaca perintahnya terlebih dahulu."

Gadis itu hanya mengangguk, mulai membuka kertas tersebut dan membacanya.

PERINTAH YANG HARUS DIJALANKAN

Senin, 1 Februari 2021

Dengan ini saya akan melakukan perintah yang tertera di surat ini.

1. Harus satu sekolah
2. Selalu awasi aktivitasnya
3. Jangan sampai terlibat tawuran
4. Menjaganya dari dekat
5. Jauhkan dari orang-orang mencurigakan
6. Jauhkan dari pengaruh buruk
7. Jangan bersentuhan fisik dengan orang asing
8. Jangan kontak mata.
9. Jangan jatuh cinta.
10. JANGAN SAMPAI KENCAN

Ikuti aturan, dia Bara Sebagastian, yang harus anda jaga

Tertanda

Rachel Clandistiane

Setelah Rachel baca dan pahami tanpa pikir panjang dia langsung menandatangani kontrak perjanjian tersebut.

Pria dengan setelan jas abu-abu, sekertaris yang diperintahkan Tuan Barta pun pergi setelah urusannya selesai.

Rachel menyenderkan tubuhnya pada sofa, mengambil lagi kontrak yang sudah ditanda tangani dan mengamatinya kembali.

"Bara Sebagastian." Ujar Rachel pelan, membaca nama orang yang akan ia jaga selama masa kontrak berlaku, entah sampai kapan.

®©

"Pah, Bara udah besar, bukan anak kecil lagi." Ujarnya, setelah nongkrong dengan teman-temannya tiba-tiba dia disuruh pulang.

Sekarang yang membuatnya terkejut adalah, dia sudah disewakan bodyguard karena pergaulannya yang terlalu bebas dan tidak ada aturan. Oke kalo satu ini memang benar tapi, bodyguard? yang benar saja dia bukan seorang gadis yang butuh perlindungan untuk bisa melalui masa-masa remaja kini. Oh ayolah mengerti dia ini masih ingin bebas dan sekarang papanya sudah memberikan kejutan yang ajaib.

"Papa tahu Bar, ini juga demi kebaikan kamu. Papa udah pernah bilang kan? Kalau kamu tidak merubah sikap kamu terpaksa papa sewa bodyguard."

"Papa meragukan kemampuan Bara buat jaga diri?"

"Papa percaya Bara bisa jaga diri, tapi untuk berubah papa nggak yakin, soalnya bara suka bohong kalau nggak diawasin benar-benar."

"Lebih asiknya lagi, bodyguard yang papa sewa masih seumur kamu, cewek cantik lagi."

"Pah! mau ditaroh mana muka Bara, bisa-bisa Bara diejek habis-habisan sama temen-temen."

"Kamu nggak akan diejek, yang ada kamu malah bakal dipuji Bar, percaya sama papa."

"Terserah papa, aku nurut aja."

"Nah gitu dong, kan papa jadi tenang, jangan buat beban papa tambah banyak Bar, Papa udah makin tua dan sebentar lagi kamu yang akan jadi gantinya."

Bara hanya mengangguk, duduk lesehan di sofa seberang papanya yang sibuk dengan laptop dan berkas-berkas dimeja, melihatnya saja sudah membuat Bara pusing apalagi harus menggantikan posisi ayahnya.

Sibuk dengan pikiran masing-masing, seseorang tiba-tiba masuk mendobrak pintu, teriakan wanita menggelegar di penjuru ruangan.

"Bar!" Teriak wanita paruh baya, tangannya penuh dengan belanjaan, tidak tahu belanja apa.

"Iya mah?" Kedua pria itu sama-sama menyaut, nama mereka hampir sama sedangkan satu wanita ini selalu memanggil yang sulit membedakan.

"Mama panggil Bara bukan Barta!" Teriak Sinta, selaku mama Bara dan istri tercinta Barta.

"Mah kalo manggil yang bener, Bara atau Barta, nama kita hampir sama."

Bara mengangguk membenarkan ucapan papanya, selalu saja begini kalau mamanya salah panggil

"Mama panggil aku Bara, kalo manggil papa ya papa, jangan sama-sama Bar, susah bedain."

"Mama lagi ngambek sama Barta." Ujar Sinta, berjalan dan menghampiri Bara yang berdiri di depannya.

"Yuk! Bar, mama mau masak buat kamu, nih mama habis beli sayuran. Kamu kan sukanya sayuran nggak suka daging, nggak kayak Barta, huh!" Kata Sinta menggebu-gebu melirik sinis suaminya yang hanya terkekeh.

"Udah sana ajak mama ke dapur Bar, papa pusing dengernya." Bara menurut, menuntun mamanya yang asik mendumel, mungkin tadi sebelum dia pulang sekolah, mama papanya bertengkar kecil. Palingan sebentar lagi akur.

"Bara udah tahu kan kalo papa sewa bodyguard buat jagain kamu?"

Bara mengangguk sambil mengambil air putih di meja makan lalu meminumnya, melihat mamanya yang juga sama lagi natap dia.

"Udah, tadi papa baru bilang mendadak."

"Kamu mau?" Tanya Sinta, khawatir putranya jadi kepikiran gara-gara ulah Barta yang seenak jidat menyewa bodyguard untuk Bara.

"Terpaksa sih ma."

"Bodyguard yang disewa papa, mama udah liat?" Sinta menggeleng cepat, dia juga belum tahu seperti apa bodyguard yang disewa suaminya.

"Kalo nama mama tahu, kemarin dikasih tahu papa."

"Namanya Rachel, cewek yang pernah muncul di berita minggu lalu, karena jadi bodyguard bayaran."

"Dia seumuran sama kamu, kata papa dia besok kesini berangkat sekolah bareng kamu." ujar Sinta memperjelas.

"Hah!" Teriak Bara tidak terima, sampai segitunya, dia harus dijaga seorang cewek yang masih seumuran sama dia?

Tolong lempar dia ke rawa-rawa atau ke planet Merkurius kalo bisa ke pulau yang banyak ikan piranha biar dia dimakan sampai habis dan menghilang dari muka bumi ini.

®©

LANJUT?

Bodyguard For BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang