7. °Apa akan bagus?°

141 19 0
                                    

"Name chan, kau gemetaran kenapa? Apa kau takut?"

Aku lansung merinding kaget dan menoleh kaku. Tak kusangka kalau menjadi babu mereka membuatku bergetaran menahan nangis bahagia. Dan mungkin beberapa perasaan tertahan lainnya.

"A-aku tidak apa apa kok Momoi san!"

Kupikir begitu. Aku pikir ini akan mudah. Ternyata cukup sulit juga ya berdiri di dekat mereka bersamaan begini.

Aku tersenyum kecil. Aku bodoh sekali ya merasa akan bisa sangat percaya diri membantu mereka padahal bertemu Akashi saat itu saja rasanya mau lari saja.

"Bodoh, kenapa kau begitu, kami tidak akan mengigit," aku mendongak dan mendapati Aomine tersenyum. Ia lalu duduk di kursi di samping Momoi dan meminum air di botolnya.

"Kalau kau takut begitu bagaimana bisa membantu kami, pendek," Aomine tertawa santai. Rasanya jadi agak lebih santai.

"Tak usah memaksakan dirimu terlalu jauh, lagipula ini masih hari pertamamu. Kau bisa hanya perlu mengenali wajah orang orang di sini."

Sosok Akashi mengejutkanku. Dia terlihat kelelahan sehabis berlatih namun dia masih berusaha tetap tersenyum ramah padaku. Benar benar terlihat hidup dan berbeda dibanding selama ini kulihat.

Ini hari pertamaku menjadi manager mereka. Entahlah berada di dekat mereka aku merasa bom waktu akan segera mendesakku untuk lari saja.

Saking gugupnya memikirkan hal itu aku sampai berbuat banyak hal ceroboh tanpa kusadari. Seperti terpeleset sendiri karena pel lantai. Menumpahkan air minum ke lapangan.

Gagal elit deh di mata mereka.

"Ah terima kasih, Name-"

Midorima menyemburkan air yang kuberikan kepadaku. Aku melongo. Aku lebih terkejut dengan Midorima yang bisa menyemburkan air ke arahku dengan estetik dibanding rasa panas di tubuhku.

"Na-Name san?!"

"Hei apa yang kalian lakukan lagi ha?!" Nijimura lansung menghampiri kami. Buru buru ia memberikan handuk kepadaku. Aku masih terdiam.

"Na-Name chan! A-apa kau yakin baik baik saja?!"

"Ini salahmu, lumut mata empat! Lain kali kau kan bisa periksa dulu airnya!"

"Mido chin ceroboh sekali ..."

"He-hei kalian!"

Nijimura menoleh ke arah mereka. Dia tersenyum dan seketika semuanya terdiam. Iblis hitam pawang pelangi benar benar hebat. Aku pikir Nijimura terlalu bagus untuk iblis tapi terkadang membayangkan Nijimura dengan penampilan iblis oke juga. Bayangkan aja Nijimura punya dua tanduk kecil di dahi, memiliki dua taring, dan bersayap hitam. Jangan lupakan juga gaya rambut yang disisir ke samping dan memakai pakaian hitam. SGSJSKS AKU MAU MODAR SAJA

"Name, wajahmu memerah apa kau yakin baik baik saja?" tanya Nijimura memastikan keadaanku sekali lagi.

Momoi tetap membantuku mengeringkan tubuhku. Dia terlihat khawatir sekali karena bajuku masih basah.

Ngomong ngomong hari ini panas sekali ya, apa sudah mulai masuk musim panas ya?

"Aku baik baik saja."

Nijimura menghela napas. Dia lalu tersenyum, "Kau bisa istirahat dulu, sepertinya kau kurang fokus di hari pertamamu karena gugup."

Aku menunduk. Sepertinya wajahku memerah padam mendengar kalau ternyata aku ketahuan gugup.

"Hah jadi daritadi kau gugup?"

Kuliat yang lainnya menatap Aomine. Setengah heran setengah ingin memukul Aomine yang tak peka. Aku tertawa pelan. Aomine ternyata spesies lain yang memang lebih parah dalam hal tak peka dari manusia tak peka lainnya.

GTDA (Kuroko No Basuke x Reader)  ■ Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang