Sudah seminggu aku di sekolah ini. Dan aku menikmati setiap harinya.
Saat pagi, aku berangkat sendiri tanpa harus menguras tenaga untuk emosi kepada Ciel karena untuk sementara Ciel akan berangkat lebih pagi lagi. Jalan santai berangkat ke sekolah sambil cuci mata lihat cogan cogan lewat. Lalu duduk menikmati pelajaran sambil belajar bareng dengan Kuroko saat luang. Dan pulang dengan keadaan membahagiakan dijemput oleh Ciel untuk diajak makan malam di restoran.
Dan disinilah aku, bersiap akan makan siang bersama Kuroko. Rutinitas baruku yang paling membahagiakan. Aku sengaja membawa bekal sendiri dan membawanya untuk Kuroko juga. Jadi Kuroko tinggal beli vanilla milkshake nya saja di kantin nanti.
"Name san, aku beli minumannya dulu dan camilan, apa ada sesuatu yang secara khusus kau inginkan?"
"Pesankan jus lemon kotak saja~ dan camilannya puding coklat~"
Uhh~ jika begini aku bisa selangkah lebih maju mencari calon menantu untuk mamak. Mamak lihatlah anakmu ini sedang berjuang keras mengarungi nasib untuk mencari jodog idaman!
"Ah, Naomi san pesan apa?"
Naomi menoleh gugup dan menaikkan kacamatanya perlahan, "Ah aku susu coklat saja ... aku sudah bawa camilan kok ... terima kasih sudah menawari ..."
Kuroko mengangguk dan lansung menghilang. Ini orang sepertinya hobi lansung nge cling aja macem jin. Aku curiga apa Kuroko itu keturunan setengah makluk halus? Semoga aja engga. Genre komedi slice of life benar benar menyebalkan kalau digabungkan dengan horor.
Naomi sekarang jadi kawanku semenjak insiden minggu lalu. Dia memberanikan dirinya untuk membantuku belajar dan mengobrol denganku. Uh, akhirnya dapat yang waras dan tidak penjilat. Aku campek dapat hadiah coklat di mejaku tapi tulisannya untuk Ciel-sama.
Tentu saja coklatnya kumakan sementara suratnya kukasih Ciel. Sebagai jaminan karena aku mengantarkan suratnya. Suratnya sendiri bagaimana? Ya dibaca sekilas sama Ciel lalu dibuang ke perapian.
Rasanya sifat buruknya bahkan di dunia modern pun masih ada.
Naomi yang sekarang temanku sebenarnya anak yang manis, lucu dan menyenangkan. Hanya saja dia gugup jadinya kalau tidak diajak bicara dia akan diam. Dia tipe yang suka berbicara saat diajak bicara.
"Name san, lalu apa kau menyukai Akashi kun? Ada banyak rumor soalmu dan dengannya ..."
Aku tersedak saat memakan camilan. Hah? Rumor? Rasanya agak seram melihat di anime dan drama, semua masalah berawal dari rumor. Memang sih anime dan drama itu fiksi tapi terkadang kenyataan lebih menakutkan dibanding fiksi ataupun juga bisa sebaliknya.
Padahal aku cuma diantar pulang saja sama Akashi tapi rumornya udah kemana mana. Mana pastinya ditambah bumbu ga jelas seperti aku memelet Akashi dengan pelet lokal Indonesia.
"Banyak yang bilang kalau Name san menggoda Akashi san ... tapi itu tidak benar pastinya ... Name san orang yang baik dan kau kuat ... mana mungkin melakukan itu ..."
Ugh yang terakhir damagenya lumayan juga. Aku tak menyangka aku bisa tampil gagah di dunia ini padahal di dunia nyata sebagai penonton kehidupan orang. Dan apa yang kubilang benar kan? Rumor sialan itu benar benar membuatku frustasi.
Aku hanya mau menjalani hidup tenang dan menonton mereka tumbuh tapi yang kudapatkan, aku memulai dengan rumor yang mungkin berkecambah menjadi sesuatu yang cukup bagus dan dramatis kalau kisahku ini dijadikan drama Indosiar.
"Terima kasih sudah bilang begitu, Naomi," aku tersenyum, yah Naomi dari tatapan matanya yang berbinar binar sudah menunjukkan kalau dia benar benar mempercayaiku dan menganggapku sebagai teman. Setidaknya di kelas ini tidak buruk juga dapat satu teman saja yang seperti Naomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GTDA (Kuroko No Basuke x Reader) ■ Season 2
FanfictionGo To Dimensional Anime! Season 1! Hasil remake dari judul yang sama! Setelah ini tamat akan dilakukan revisi perlahan lahan untuk menyesuaikan penceritaan juga alur yang lebih baik. [] [] [] Cuma kisah fiksi yang mengantarkanmu pada perasaan bag...