Seperti air, hidupku bergerak dengan cukup lancar untuk sekarang. Semuanya telah lengkap dan bahagia. Aku juga tidak menyangka sudah lebih dari setahun bersama para pelangi ini. Yang mewarnai kanvas polos di hatiku.
Aku melihat ponsel, kali ini Ciel berniat untuk menjemputku setelah dia begitu sibuk selama sebulanan ini.
Waktu begitu damai sampai aku merasa kalau masalah tidak akan pernah datang. Oh ya, aku pulang lebih awal karena Ciel berniat untuk mengajakku makan malam spesial. Mwehehe lumayan kan bisa merasakan makanan Prancis mewah tanpa memikirkan perasaan mendang mendingku.
Makanya aku menunggu. Terus menunggu. Dan ya, ini benar benar terasa seperti waktu terhenti. Sangat lama. Dan lihat, ternyata sudah lima jam aku menunggu. Bahkan langit sudah menggelap segelap rambutnya Ciel.
Apa Ciel lupa ya?
Aku akan menjemputmu. Sekalian kita rayakan keberhasilan terbesarmu di restoran Prancis. Kita akan cari baju yang tidak membuatmu terlihat seperti gembel.
Panjang. Tapi seperti biasa akhirnya membuat jengkel. Padahal pakaianku masih normal dan tidak seperti OKB yang memakai segala pakaian bermerek seperti pohon natal. Layar ponsel yang berpendar redup dan menampilkan pesan itu membuatku memikirkannya lagi.
Selama ini. Apa mungkin aku terlalu berekspektasi pada Ciel yang begitu sibuk ya?
"Name cchi?"
Suara seperti anak ayam itu membuatku menoleh. Di sana berdiri Kise yang memakai pakaian olahraga basketnya. Sepertinya dia habis berlatih sampai keringat keringat itu masih menetes di tubuhnya.
Aku memaksakan senyumku. Perasaanku agak memburuk memikirkan Ciel mungkin saja melupakanku. Lagi. Ini sudah kedua kalinya dalam minggu ini Ciel membatalkan janjinya tanpa memberitahuku.
Kise menatapku, "Name cchi kukira kau sudah pulang karena memilih izin. Menunggu dia ya?"
Selain Kuroko yang mengetahui kesibukan Ciel dan menemaniku, Kise juga mengetahuinya karena satu agensi dengan Ciel.
Kini Kise ikut berjongkok denganku. Menemaniku. Kise terasa begitu tinggi juga ... aku tidak menyangka anak ayam yang kubesarkan ini tumbuh menjadi remaja laki laki sungguhan. Jujur saja aku agak malu berada di jarak sedekat ini, bisa bisa pikiran liarku aktif kembali.
"Sudah berapa jam?" Kise memiringkan kepalanya padaku, memandangiku dengan senyumnya yang seperti biasa.
Aku menggelamkan wajahku ke lututku, menyembunyikan semburat merah agar Kise tidak salah paham denganku. Bagaimanapun ketertarikan seperti ini tidak bagus untuk Kise yang masih dalam bermasalah dengan wanita.
"Lima jam ..."
Jujur saja aku sudah encok pegal linu butuh Oskadon. Dan sangat lelah. Apa ini yang dirasakan Elizabeth di animenya karena Ciel yang begitu sibuk?
Ah, pandangan itu lagi. Pandangan prihatin akan keadaanku. Aku tidak semenyedihkan itu, tidak masalah sedikit menunggu, bagaimanapun Ciel sudah melakukan banyak hal untukku.
Kise kemudian berdiri dan auranya begitu bersemangat, "Kalau begitu ayo coba ke studio kali ini! Aku akan mengantarmu, Name cchi! Mungkin saja dia masih di sana setidaknya kau bisa menunggunya di sana!"
Lihat, aku begitu jahat sudah salah paham padanya yang begitu tulus padaku. Aku merasa tidak nyaman akhir akhir ini di hari yang damai ini.
"Apa kau hari ini ada jadwal, Kise?"
Kise mengangguk semangat melihatku berdiri, begitu positif aku akan mengikutinya, "Ya, Name cchi bisa melihatku nanti! Akan kutunjukkan seberapa kerennya aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GTDA (Kuroko No Basuke x Reader) ■ Season 2
FanfictionGo To Dimensional Anime! Season 1! Hasil remake dari judul yang sama! Setelah ini tamat akan dilakukan revisi perlahan lahan untuk menyesuaikan penceritaan juga alur yang lebih baik. [] [] [] Cuma kisah fiksi yang mengantarkanmu pada perasaan bag...