Prolog

483 32 9
                                    

Sebenernya uripku simpel.

Makan, nguli di sekolah, turu, maso, maso, maso. Tak lupa pula gacha oshi walau oshi nya toyib bangsat.

Yang bikin ribet itu sekarang.

"Name, yang ini jawabannya apa?"

Bismillah. Beri aku kekuatan untuk tidak memukul kepala kumpulan ciwi otak berlubang ini. Nanya cara ngerjain mah aku gpp tapi lah ini? Dia seenak jidat minta jawaban sementara aku udah mau darah tinggi ngerjain kemarin malem.

Dengan senyum menahan tabah dan ikhlas, aku memberikan bukuku. Jangan salah, aku memberikan bukuku i-

"Ini mana jawabannya? Kok kosong?"

Tetap tersenyum, aku mengambil tasku dan menepuk bahunya, "Hanya orang orang beriman dan banyak akal yang bisa membacanya. Sama sama."

Berjalan santai melewati kumpulan cewek yang sepertinya sudah mau meledak, aku diam diam mengulurkan jari tengah di kedua tangan yang tertutup hoodie panjangku.

Mampus lu. Lu pikir kalo kerja nanti tinggal copy paste. Gunanya lu sekolah itu buat lu bisa kerja bukannya nge jablay dempelin jodoh orang.

Ya Tuhan, Ya Weber dan berbagai filsuf sosiologi lainnya tolong jaga kewarasanku. Tujuh belas tahun menjaga kewarasan itu sulit, semoga saja aku tidak mati karena hilang waras. Aamiiin.

Hah waktunya memanjakan diri pada kasur chan. Tanpa niat berganti pakaian atau semacamnya aku memeluk kasur chan dan guling kun. Mereka sangat mesra padaku dan aku cinta mereka, jangan salahkan aku, mereka satu satunya yang selalu percaya padaku kalau aku masih sangat mengantuk dan malas untuk bangun.

Sebenernya apa yang kulakukan tadi bisa berakibat agak fatal sih. Mungkin nanti aku bakal jadi bahan teh di grup ghibah mereka dan aku bakal dijauhi di sekitar. Ya begitulah, indahnya manusia yang menjauhi orang orang sepertiku.

Katanya mau jadi dokter. Katanya mau jadi dosen. Katanya mau jadi ahli kehutanan. BACOT.

Apa gunanya kalo pengen doang tapi usaha nya cuma nyontek. Emang kalo situ kerja nanti mau bedah pasien kudu vidcall an nanyain gimana cara bedahnya ke temen. Matamu, keburu modar sia, tolol.

Allahu, jadi emosi kan. Aduh sabar sabar, mending nonton anime aja. Kuambil laptopku yang udah ubanan dan membukanya. Ku klik sana sini, mencari ke berbagai folder memilah milah anime. Mulai dari anime Boku No Pekok sampai Kuroko and the explorer. Dan akhirnya ku klik Kuroko and the explorer.

Terbersit di pikiranku, apa bisa laptopku ini nge cling terus semriwing lalu syalalala. Syalala masuk dunia anime gitu. Kayak di fanfic fanfic halu dunia oren.

Ga, jangan sarankan untuk mencoba cara manghwa manhua isekai yang tengah tenar itu. Masuk isekai itu ditabrak truk kun bukan menabrakkan diri ke truk kun. Kalo lansung mati ya syukur aja, kalo sekarat dan nambah beban keluarga yang ada nanti bikin misuh misuh.

"Hah ... semoga aja ... aku bisa ... masuk dunia anime ... terus ketemu Akashi ... lalu nikah ... lalu jadi janda ... lalu ..."

"Percuma kalo situ jadi janda, nanti pas ke jembatan sendiri gegara suamimu udah jalan sama cewek lain di alam barzakh."

"Hm ... iya juga sih ... tapi duit janda luma- MAKKK! ADA MALING!"

Plak.

Gedebug.

Swing.

Bukannya aku memukul malingnya tapi malingnya malah mukuli aku. Iya, malingnya ganteng, mana tega aku gebukin ...

"Mppph ..."

Tidak, jangan salah paham ... kami tidak melakukan itu ...

Itu bisa dijelaskan ...

"Diamlah, kau ini ... malem malem teriak maling ... padahal mau nawarin pengen engga masuk dunia anime. Jadi gimana?"

Lah goblok sia. Mulutku masih ko tutupin anjing malah ditanyain, gimana jawabnya.

"Oh iya, aku lupa belum melepaskan tanganku," ucapnya sambil melepaskan bekapan tangannya ke mulutku. Untung belum ku ludahi tanganmu, kalo iya nanti ku sukurin karena kena najis ludah rasa bangkai tikus.

"Hah? Lu waras kan? Jangan bilang lu korban komik isekai yang mau nguji coba cara masuk isekai?"

Btw ... ganteng juga. Mata biru nya itu lho uhh ... berkilau bagai motor beat bapak yang baru. Terus itu rambut hitamnya aduhai penataannya, belah nampak jidat gitu. Hidungnya ... aduh gemas banget mancungnya, bikin pengen gigit, emang ga semancung Annie  SNK tapi ... huhu hidungnya tetap menggoda dengan rahang tegasnya itu. Apa? Penting aku ga fetish ketek.

"Jawab, iya ga nih?"

"... e-eh iya! Hah! Lo pikir aku mau diajak kawin lari?!"

"Iya kawin lari terus nanti ku jual lagi harga 20 juta per malam," ucapnya tanpa menanti persetujuanku untuk kawin lari, tangannya mengenggam erat tanganku dan berlari menuju balkon kamarku.

... tunggu. Balkon kamar?

ANJIR AKU MAU DIAJAK MATI DEMI KE ISEKAI NIH?

"MAMAK!!! AKU GA MAU MASUK ISEKAI JALUR MATI!!!"

[] [] []

Ya maap, prolognya ga jauh beda. Cuma ini lebih ngebacot aja.

Di sini Name kubuat udah umur 17 tahun jadi maklumin aja dia jadi keliatan lebih brutal. Kalo kalian ga suka tinggal skip kalo suka baca aja 👍 terima kasih yang udah mau baca

See you in next chapter 💕💕💕

○● Saoririri

○● Saoririri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GTDA (Kuroko No Basuke x Reader)  ■ Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang