8. °Rencana°

107 17 4
                                    

Jadi sebenarnya aku benar benar merasa bersalah meninggalkan sebagian besar laki laki divisi pertama yang artinya empat dari kiseki no sedai di auditorium seminggu yang lalu. Mereka sampai benar benar trauma melihat daging barbeque. Ternyata Momoi separah itu ya. GWS jodohnya Momoi di masa depan.

"Maaf soal minggu lalu ..."

Akashi tersenyum kecil dan menggeleng pelan, dia salah satu yang mau sekarat karena masakan Momoi, "Tak apa, itu sudah berlalu, Name, lagipula masih wajar kalau kau terlupa karena kau manusia ... dan lagi untungnya kau masih membawakan bahan barbeque untuk kami."

Hatiku lansung tertusuk dengan panah kenyataan yang menyakitkan. Sepertinya Akashi setengah menghiburku setengah mengingatkanku akan kesalahan itu. Justru kalau aku bawa bahannya itu malah membuat Momoi punya kemungkinan besar memasak semua bersama manager lain yang dimana manager lain itu juga sudah pasrah dengan Momoi.

"Uh aku pikir aku akan mati ..."

"Mine chin harusnya menikah saja dengan Sa chin ... agar hanya Mine chin yang memakan semua masakan Sa chin ..."

Aomine lansung protes dalam sekian detik, "Ga bakal! Aku ogah mati muda karenanya!"

Mura lalu memelukku dari belakang. Aku tentu saja lansung gugup dan agak kurang nyaman.

"Aku mau menikah dengan Name chin saja ... masakan Name chin sangat enak ..."

Aku tertawa kaku sebagai respon dari ucapannya. Ngomong ngomong bagian sampingku rasanya berdarah karena dipelototi seseorang.

"Karena sebentar lagi libur musim panas, kita akan tetap melakukan latihan rutin sebagai persiapan pertandingan musim panas."

Aku tersentak mendengarnya. Ternyata beneran sudah mau musim panas ya. Pantas saja akhir akhir ini rasanya panasnya tak tertahan. Seperti kayak udah kedampar di neraka aja.

"Latihan akan tetap diadakan seminggu tiga kali dengan porsi jam seperti biasa."

Aku mengangguk paham. Jadi itu artinya di hari libur yang panas mengusik jiwa ini aku harus jadi babu mereka? Agak stress tapi gpp.

Setelah Nijimura selesai mengatakan yang ia dapat dari pelatih. Ia membiarkan yang lain menikmati hidup tenang sebentar tanpa latihan militer maksudku latihan basket.

"Hah panas sekali~ Name chan, beli es loli yuk!"

Aku menoleh ke Momoi dan mengangguk dengan senyum. Lihat, Momoi ini juga ternyata cantik sekali, kalau mengesampingkan kemampuan memasaknya yang sangat top, dia jadi kualifikasi jodoh tersegar dan berkualitas. Sifatnya juga sangat imut walau nanti mungkin kapasitas imutnya akan semakin bertambah pada saat ia bertemu dengan Kuroko dan jatuh cinta padanya.

Udah gitu. Aku menatap tubuh depan Momoi. Tidak, aku tak mesum. Hanya saja merasa mau gantung diri saja karena saat smp saja, Momoi sudah punya tubuh yang bagus ditambah saat sma dia akan semakin upgrade lagi.

Yang lainnya menatapku datar seolah sudah terbiasa. Kecuali Momoi tentunya yang agak bingung kenapa aku menatapnya begitu.

"Walau dadamu rata dan tubuhmu biasa aja, kau masih punya kelebihan lain tau."

Eh sungguhan, rasanya seneng juga dengarnya, "Sungguhan?! Apa coba kelebihanku?"

Aomine melangkah mundur sebelum membuka suara menjawab pertanyaanku, "Kelebihanmu itu adalah tak punya apa apa itu untuk menutupi kekuranganmu hahahaha!"

Jancuk. Botol minum yang ada di tanganku lansung kulemparkan ke Aomine. Dan tepat sasaran. Gini gini aku pelempar handal meskipun Aomine sudah menjauh dari jarak aman.

GTDA (Kuroko No Basuke x Reader)  ■ Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang