[20] cinta yudhakara

674 74 4
                                    

Goa biru.
"Khah ....siapa Dia!beraninya Dia menggantikan posisiku Dan mengambil ragaku!!!"(Surawisesa)
"Jika Aku berjumpa dengannya Aku akan Membakar tubuhnya hingga menjadi butiran Abu!!"(Surawisesa)
.
.
.
Ruang tengah.
"Alhamdulillah.. rayi.."(Kamandaka)
"Ibunda..Aku ingin bertanya mengapa kemarin bisa terjadi perang besar?"(Kamandaka)
.
.
.
Hutan
Rara santang vs Yudhakara Dan Hariwangsa.
Yudhakara Terus menghindari serangan rara santang,ia tidak Memberikan satupun serangan pada rara santang,sedangkan Hariwangsa Terus Memberikan serangan kepada rara santang.
"Boom.....hariwangsa Memberikan serangan kepada rara santang Saat ia kewalahan tapi tidak Dengan Yudhakara ia malahan ingin menolong rara santang tapi di Situ ada nyi rompang.
"Nimas!!!"(Yudhakara)
Seketika Mata Nyi rompang Dan Hriwangsa tertuju pada Yudhakara yang sedang menolong rara santang.
"Yudhakara apa yang kau lakukan!!"(nyi rompang)
Kesempatan itu Membuat Walangsungsang memberikab serangan kepada nyi rompang yang sedang disibukkan tentang cucunya.
"Boom..."
Nyi rompang terpental Ke belakang Dan di Tolong Hariwangsa Dan Mereka berdua pergi.
.
"Apa engkau tidak apa?"(Yudhakara)
Rara santang menepis tangan Yudhakara yang tengah membantunya berdiri.
"Apa maksutmu kau menolongku!!apa kau ingin Aku memiliki Hutang budi kepadamu!!"(Rara santang)
"Tidak Nimas,Aku menolongmu Dengan tulus Aku tidak mengharapkan apa apa.."(Yudhakara)
"Sudahlah Aku tidak ingin berdebat denganmu!!"(Rara santang)
.
.
.
Bawah tanah.
"Aku Sudah bertapa Dan kekuatanku berhasil Ku Kumpulkan ini Saatnya Kita satukan Kekuatan Kita untuk membuka tanah ini!!"(Raden Pandhu)
Kemudian Mereka menyatukan Kekuatan Mereka Dan seperti dugaan,Mereka berhasil membuka tanah itu.
"Akhirnya Kita dapat keluar dari Tanah itu!!"
.
.
.
Alam bawah sadar.
"Beliau sangat telaten dalam menjaga untanya"(Ilham)
"Benar,Aku salut padanya"(Kian santang)
Mereka meluhat Sayyidina Ali yang sedang kelelahan Dan Sayyidina Ali Mengusap keringatnya Dengan baju nya.
"Sepertinya Sayyidina Ali kepanasan rayi"(Kian santang)
Ilham melihat Ke atas yang mendapati matahari tepat diatas kepala.
"Tapi Kita tidak merasakan panas malahan Kita merasa sejuk"(Ilham)
"Pasti Sudah Biasa bagi Beliau Karna Hari harinya di sini sangat panas"(Kian santang)
"Namun Kita hanya sebuah Sukma jadi Kita tidak dapat ikut merasakannya"(kian santang)
"Benar raka"(Ilham)
.
.
.
Kemudian walangungasang menghampiri rara santang Dan Yudhakara.
"Jangan dekati rayiku!!"(Walangaungsang)
Ia menjauhkan rara santang dari Yudhakara.
"Tapi Aku..."
Belum selesai bicara Mereka peegi meninggalkannya.
"Mari Kita lanjutkan perjalanan rayi"(walangsungsang)
"Mari raka"(Rara santang)
.
.
.
.
"Kemarin pajajaran bertarung Dengan kerajaan Kerispati yang di pimoin raden Pandhu,ia memiliki dendam terhadap Kanda prabu karna ayahanda Dan pamannya telah terbunuh di peperangan Tahun Lalu melawan pajajaran"(Ambet kasih)
.
.
Siliwangi menghampiri Surawisesa lebih tepatnya gilang yang sedang Termenung duduk di Kursi Taman yang terbuat dari bambu.
"Ada apa putraku...apa engkau Sedang di rundung masalah?"(Siliwangi)
"Ayahanda..."(Surawisesa)
Ia terkejut yang mendapati ayahandanya sedang duduk disampingnya.
"Kenpa engkau melamun putraku?"(Siliwangi)
"Tidak ayahanda...Aku tidak Ada masalah apa pun"(Surawisesa)
.
.
.
Mata Mereka menangkap dari kejauhan seorang kakek tua sedang memikul rumput Dengan Jumlah banyak untuk memberi makan untanya.Kian santang pun bersimpati Dan langsung menghampiri kakek itu.begitu juga Dengan ilham.
"Kasian sekali kakek itu,ia harus menanggung beban penat Dan keringat karna udara yang panas Siang ini.Aku sangat ingin membantunya tapi Aku tidak Bisa..."(Kian santang)
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung....

Raka!!! [End] (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang