"Itu memang kenyataannya!"(Jakarana)
"Kenapa raka?Apakah kau ingin melihat adikmu menderita!! Kau selalu Mengatur Hidupku, kau bilang Ke semua orang Bahwa Aku orang yang selalu bersama mu untuk Berbuat kejahatan!!"(Anjani)
Kemudian anjani bergegas pergi menjauh dari Sang kakak.
"Anjani!!!"
.
.
.
Istana pajajaran.
"Tidak apa rayi, Sudahlah..Sekarang Sudah malam...Kalian Beristirahatlah..Kalian pasti lelah..raka..rayi..."(Rara Santang)
"Benar..apa Kata rayi rara santang...Kalian pasti kelelahan"(Walangsungsang)
"Baiklah...Mari Kita masuk bersama sama"(Gagak ngampar)
.
.
.
"Assalamulaikum.. warohmatullah..."
Selesai Sudah Sholat Ilham Dan gilang.
.
Sekarang ilham sedang Termenung, ia teringat Akan Keluarganya di Masa depan.
Air mata menetes Dari Mata ilham, Dan membasahi Pipi Nya yang Sudah basah karna air wudhu.
"Hiks...Ayah...Bun..da..kak Ridho..bagaimana Dengan kalian disana...apakah kalian merindukanku seperti Aku yang merindukan kalian?Sudah lama Ilham Tidak bertemu kalian..Rasanya ilham tidak sanggup menahan rindu ilham kepada kalian..."
Hal itu di dengar oleh gilang yang sedang memakan Pisang yang ia Jumpai pada Waktu Perjalanan Ke Sumur.
Gilang langsung menelan Pisang itu Dan Menurunkan tangannya, ia juga kembali Teringat akan Ibunya.
"Mamah..."
"Walaupun Mamah tidak menganggap gilang sebagai anak Mamah..Tetap..Gilang akan selalu Menganggap Mamah ibu gilang..Mamah yang telah Melahirkan Dan membesarkanku..Aku Berjanji..Akan membalas jasa jasamu.."(Batin Gilang)
"Mamah..maafin gilang..."
Hal itu juga di dengar oleh Ilham.
Ilham pun langaung mendekat pada gilang.
"Lang.."
"Maafin ilham..gara gara ilham..kamu jadi inget sama Tante Airiska.."(Ilham)
"Nggak papa ham.. Kita sama sama rindu Akan kebersamaan di Masa depan, rindu akan keluarga dan lingkungan Masa depan"(Gilang)
"Semoga secepatnya...Kita bisa Kembali Ke Masa depan..Masa Dimana Seharusnya Kita berada.."(Gilang)
Gilang merangkul ilham, Teman yang selalu ada di Dalam Suka Dan Suka.
.
❝ jalinlah rasa persahabatan Dengan baik, Pilih sahabat Yang akan membuatmu Ke jalan yang Benar ❞
.
"Duorrrr" "brakkk"
Sebuah letusan terjadi setelah nyi rompang membaca Kalimat mantra Terakhir, Hariwangsa terpental Sampai Ke semak semak, sedangkan Nyi rompang Terpental Sampai Kepentok Pohon.
"Argh..Semut...semut......."
Hariwangsa Digigiti semut semut di dalam semak semak.Ia merasa sangat sakit, melebihi Rasa sakit letusan tadi.
.
.
.
.
"Hh...keras kepala..baiklah..Jika Kamandaka yang membuatmu seperti itu..Aku akan membunuhnya!!"(Raden Pandhu)
.
.
.
.
Hutan belakang istana.
"Ada apa ini... Rayyi kentrink manikkkh, rayi...Subang larrrranggg, Rayyi Ammmbeth Kasyih...."
Amuk Marugul Datang Ia Bingung melihat Ke 3 istri P.siliwangi berada di Hutan belakang istana.
"Raka..."(Kentrink manik)
"Adikmu itu...Dia mengusir Nanda Surosowan.."(Ambet kasih)
"Hmm..itu sangat Bagus..Aku tidak Suka..Anak itu berada di istana ini"(Amuk Marugul)
"Ada apa ini..."
Datang lah Gagak ngampar, Kian santang, rara santang Dan Walangsungsang secara bersamaan.
"Ibunda...Apa yang terjadi..."(gagak ngampar)
.
.
.
.
"Sudah selesai kisanak...Apa yang kau rasakan..?"
Tanya Gadis itu.
"Aku merasa lebih baik..terima kasih engkau telah menolongku...Siapa namamu?"(Surawisesa asli)
"Aku...Retna Ayu mrana...Panggil saja Aku retna"
Begitu terkejutnya Surawisesa Mendengar nama itu.
"Retna.."
Gadis yang berumuran sama dengannya itu Ternyata adalah Putri ambet kasih yang Ke Tiga yang sedang mengembara.
"Kenapa? Apakah engkau pernah mengenal Namaku..?"(Retna Ayu)
"Tentu saja Aku InI..."
"Kekc"
Belum sampai Berbicara, Leher Surawisesa seperti Ada yang mencekiknya.
"Hh..Tolong Aku..Aku tidak Bisa Bernafas..."(Surawisesa)
"Hh..apa yang terjadi dengamu kisanak.."
.
.
.
.
Kerajaan Dasa dewa.
"Baiklah..Aku mempercayai kalian..Jika kalian berani berdusta padaku..Akan Ku penggal kepala Kalian satu persatu...!!"
Kemudian Citraloka pergi dari Dasa dewa Dan mengendarai kudanya untuk pulang Ke Alas Giri Dengan Prajurit Yang Menyertainya.
.
.
.
Yudhakara Beristirahat Di bawah Pohon Jati Suasana Malam yang begitu Dingin, namun sangat Menyeramkan..
"Hai anak muda..."
Tiba Tiba Sekelompok Perampok Yang di ketua i oleh Tapelo datang Dan mengepung Yudhakara.
"Siapa kalian!!"
.
.
.
.
"Semoga saja..tetapi Disisi lain..Aku juga tidak ingin jauh dari raka kian santang..ia sangat menyayangiku.."(Ilham)
"Ia pasti mengerti akan Keadaanmu ilham, Ia pasti tahu bagaimana rasanya jauh dari Keluarga"(Gilang)
.
.
.
.
.
"Argh....Ranting Ranting ini menusukku..."(Nyi rompang)
"Hai nyi rompang Tolong Aku...Aku diserang semut..."(Teriak Hariwangsa)
"Aduh...Sakit sekali... Pasti semut semut ini sangat sakti...."(Hariwangsa)
"Kau banyak bicara Hariwangsa...Aku sendiri Tersiksa dengan ranting ranting ini"(Nyi rompang)
.
.
.
"Dia mengusir Nanda Surosowan"(Ambet kasih)
"Benarkah itu ibunda kentrink manik!!"(Rara santang)
"Kau sangat Tega ibunda..Dia itu anakmu!!"(Rara santang)
"Aku akan menyusulnya..."(Walangsungsang)
"Berhati hatilah putraku.."(Subang larang)
"Ibu semacam apa yang tega Mengusir anaknya sendiri!!"(Gagak ngampar)
"Diam kalian!!"(Amuk Marugul)
"Apa Salah Rayi Surosowan..Sampai ibunda membencinya..Ia selalu menangis Dan mengadu kepadaku..Ia bilang..Bahwa Ia sangat merindukanmu..Namun setelah..Ia Kembali..Ibunda mengusirnya.."(kian santang)
.
.
.
.
Raden Pandhu menggunakan Pakaian serba Hitam.Ia Berbekal Pedang Tajam Yang Sangat mematikan.
"Bersiaplah Kamandaka..!!"
.
.
.
.
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka!!! [End] (Belum Revisi)
Açãotentang Ilham dengan dunia barunya di petualangan masa kerajaan.Bertemu dengan pangeran tampan yang menjadi kakaknya di masa saat itu. Start : 8 Juni 2021 Finish : 27 Juni 2022