[23] Sadar

722 81 9
                                    

Kian santang masuk Ke cahaya itu bersama ilham Dengan diiringi Lambaian tangan Sayyidina ali.
.
.
.
.
Istana
"Bertahanlah putraku...ayahanda akan menolongmu"(Siliwangi)
Sedikit demi Sedikit mata kian santang Dan ilham mulai terbuka.
"Putraku..."(Siliwangi)
.
.
.
"Raka...kenapa raka Begitu Benci Dengan Yudhakara"(rara santang)
Rara santang memasang Raut wajah kesal sepanjang Perjalanan menuju perkampungan.
"Jadi Dia Bernama Yudhakara!!"(Walangsungsang)
"Rayi!Aku tidak ingin engkau Berdekat dekat dengannya,Kita tidak tau bagaimana sifatnya,Dan Siapa Dia Sebenarnya"(Walangsungsang)
"Jika raka tidak tahu,kenapa raka berprasangka buruk tentangnya,ingat Kata syekh guru kalau berprasangka buruk itu dosa"(Rara santang)
"Tapi jelas jelas Kita melihatnya tadi,ia bersekutu Dengan nyi rompang"(Walangsungsang)
"Tapi raka mungkin saja Dia..."(Rara santang)
"Sudahlah rayi,Aku malas membicarakannya"(Walangsungsang)
.
.
.
.
.
Kian santang Dan ilham tersadar Dan kian santang langung memeluk prabu siliwangi.
"Ayahanda...."(Kian santang)
"Putraku..."(siliwangi)
Dari kejauhan terdapat Subang larang yang Baru saja datang.langsung berlari Menuju Putranya kian santang.
"Putraku...."(Subang larang)
"Ibunda...."(Kian santang)
Momen itu membuat mata ilham berkaca Kaca Dan Kembali mengingatkannya pada sang Bunda.
"Bunda..."
Ilham tertunduk sedih meratapi nasibnya.
Subang larang pun kasihan melihat ilham,Dan langsung mendekatinya Dan mengusap lembut rambut ilham Dengan kasih sayang layaknya seperti anak Dan ibu.
"Ilham...Kenapa engkau menangis...."(Subang larang)
"Engkau pasti rindu pada Orang tuamu?"(Kian santang)
Ilham menganggukkan kepalanya.
"Memangnya dimana orang tuamu?"(Subang larang)
"Bunda Dan ayah...Tidak ada Disini"(Ilham)
Jawaban ilham sontak membuat kaget Orang yang berada di Ruang Pengobatan.
"Maksutnya..."(ki gedeng tapa)
"Ayah..Dan Bunda..."(ilham)
Belum sempat bicara Kamandaka,gagak ampar Dan ambet kasih masuk Ke Ruang Pengobatan.
Kamandaka pun langsung memeluk kian santang.
"Rayi!!"(Kamandaka)
"Raka"(Kian santang)
.
.
.
.
Di tengah Hutan yang letaknya jauh dari perkampungan Dan kerajaan pajajaran, terdapat sebuah Gubuk tua Yang di hunI oleh satu kakek tua Dan anak berusia 12 Tahun.
"Raden...apa raden yakin Tinggal bersama kakek selamanya?"
Seorang kakek tua bersama anak 12 Tahun itu duduk di kursi panjang Dibawah Pohon besar yang amat rindang yang berada di halaman gubuk tua tadi.
"Benar kek,apakah kakek keberatan?"
Anak itu merasa merepotkan sang kakek.
"Tentu saja tidak,tapi bagaimana Dengan keluargamu di pajajaran?"
"Aku tidak ingin mengingatnya lagi"
"Hmm...pulanglah raden Mereka pasti merindukanmu"
"......."
Anak itu terdiam Sibuk Dengan Kukunya.
"Apakah raden tidak rindu Dengan Mereka?"
Anak itu menengok Ke arah sang kakek Dengan Wajah lesu.
"Aku merindukan Mereka...termasuk ibunda kentrink manik,ayahanda,wak prabu Dan raka Surawisesa"

Kenapa anak itu menyebut Kentrink manik ibunya Dan Surawisesa Rakanya?Karna Dia adalah Raden Surosowan Anak Kedua Ratu kentrink manik Dan prabu siliwangi,Adik Surawisesa.ia Sudah lama Tinggal bersama kakek itu selama 2 Tahun.Dan kakek itu bernama Kakek Tiyo.kakek itu Tinggal di gubuk tua itu selama 5 Tahun karna dirinya di Asingkan dari perkampungan oleh para warga.

"Tapi...ibunda tidak menginginkan Ke hadiranku,Ibunda lebih sayang Dengan raka Surawisesa.."(Surosowan)
Flahsback on
Anak berusia 5 Tahun terjatuh di halaman istana Kerajaan japura.milik Amuk Marugul,paman Surawisesa Dan surosowan.
Dan anak usia 6 Tahun tertawa Di depan anak yang terjatuh tadi.
Anak usia 5 Tahun yang terjatuh itu mencoba untuk berdiri.
"Raka...kenapa engkau mendorongku?"
Anak 5 Tahun itu iyalah surosowan Dan anak usia 6 Tahun adalah Surawisesa.
"Karna engkau menghalangi jalanku!"(Surawisesa)
Kemudian Surawisesa meninggalkan adiknya tapi ketika Baru saja melangkah Surawisesa terjatuh karna tersandung Batu.
"Argh..."
Kemudian Surosowan bergegas Menolong Surawisesa.Dan dari kejauhan Kentrink manik berlari Ke arah Mereka.
"Putraku Surawisesa..."(Kentrink manik)
"Ibunda....Rayi surosowan mendorongku"(Surawisesa)
Surawisesa mengambil kesempatan ini untuk  membuat surosowan Seolah bersalah dalam masalh itu.
Kemudian kentrink manik manarik tangan surosowan Dan memarahinya.
Surosowan menangis Melihat ibundanya yang begitu Benci padanya.
"Tidak ibunda...tapi tadi Raka yang mendorongku"(Surosowan)
"Apa!Surawisesa mendorongmu!kalau itu yang terjadi mengapa Surawisesa yang terjatuh bukannya kamu!! Bersikap sopanlah pada Rakamu!!ibunda akan menghukummu ayo ikut ibunda..."(Kentrink manik)
Kemudian kentrink manik menarik tangan surosowan.
Sedangkan Surawisesa tersenyum sinis melihat penderitaan sang Adik.
.
.
.
Bersambung....

Raka!!! [End] (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang