[25] Tempat Sepantasnya

639 83 8
                                    

"Argh....panas sekali....Tampat apa ini!!...tempat ini lebih menyiksa dari sebelumnya!!!."(Surawisesa)
Surawisesa berada di sebuah tempat yang sangat begitu panas,tempat itu di penuhi api,Bahkan matahari begitu berada di atas kepala Surawisesa yang membuat dirinya semakin panas.Tak ada Pohon untuk tempat berteduh disana hanya ada Kaktus kering Dengan lahar api diBawahnya. Serta tidak ada Awan yang menutupi panas matahari.
.
.
.
.
Istana.
Ilham Dan kian santang Sudah sembuh,kini ilham berjalan jalan Di sekitar istana,tapi kemudian ia berhenti di depan Ruangan yang bertuliskan "Pustaka" ia rasanya ingin masuk Ke Ruangan itu tapi takut di dalamnya ada barang rahasia.
"Puk.."
Tiba Tiba ada seseorang yang menepuknya dari belakang.
"Raden..."(Ilham)
Ternyata seseorang itu adalah Kamandaka yang tidak sengaja melintas di tempat itu.
"Siapa namamu?"(Kamandaka)
"Namaku ilham"(Ilham)
"Ooh,apa engkau ingin masuk Ke Ruang Pustaka?"(Kamandaka)
"Aku Mau tapi...Aku takut di dalamnya ada barang rahasia"(ilham)
"Tidak...di dalam tidak ada barang rahasia"(Kamandaka)
"Kalau engkau ingin masuk...mari Aku temani"(Kamamdaka)
"Benarkah?"(Ilham)
"Iya mari"(Kamandaka)
Kemudian Mereka masuk Ke Ruang Pustaka.
Di dalam Ruangan itu banyak sekali buku buku yang terjajar rapi Dengan Ornamen dinding yang bernuansa Emas,Dan ukiran gambar kujang di setiap sudutnya Yang Sangatlah indah.
"Pajajaran memang Sangatlah mewah "(Ilham)
"Bahkan Ruang bacanya saja Sangatlah megah"(Ilham)
"Apa kah engkau menyukainya?engkau Bisa setiap Hari kesinI"(Kamandaka)
"Ini Sangatlah indah raden,Bahkan Aku Baru pertama Kali melihat ruangan Se megah ini"(Ilham)
"Emm...jangan berlebihan...oh ya...Apakah engkau ingin membaca sesuatu?Disini banyak sekali Macam Macam buku "(Kamandaka)
"Apa Disini Ada Matematika?"(Ilham)
.
Ilham Sangatlah Suka Matematika tapi apa mungkin ia menemukan buku itu di Masa Lalu?
.
"Matematika?hah...buku apa itu ilham..semacam jurus?Buku Cerita atau ketatanegaraan?"(Kamandaka)
"Semacam rumus raden,apa raden tidak pernah melihat buku semacam Matematika?"(Ilham)
"Tidak"(kamadaka)
"Ooh Iya Aku ini di Masa Lalu,pasti Nggak ada buku Matematika,hahahaha"(batin ilham)
Ilham tertawa kecil,Kamandaka bingung Entah apa yang ilham tertawakan.
.
.
.
.
Kerajaan Dasa dewa.
Anjani pergi keluar istana Dengan Tergesa gesa.
"Engkau Mau kemana RayI?"(Jakarana)
"Jangan bilang kau ingin bertemu Dengan Gagak ngampar"(Jakarana)
"Aku memang ingin bertemu dengannya"(anjani)
"Anjani!! Aku Sudah bilang padamu jangan dekati gagak ngampar!!"(Jakarana)
"Raka,boleh mendekati Rara santang tapi kenapa Aku tidak boleh mendekati Gagak ngampar"(Anjani)
"Diam kau anjani!!Yang pasti Aku tidak ingin engkau mendekati gagak ngampar,Kamandaka,Ataupun walangsungsang!!!"(Jakarana)
"Tenanglah raka...Aku tidak akan mendekati kamandaka ataupun walangsungsang tapi tidak dengan gagak ngampar"(Anjani)
Kemudian anjani keluar Dari gerbang istana tanpa menghiraukan Rakanya itu.
"Rayi!! apakh engkau lupa tentang pembalasan dendam untuk ayahanda...Rayi!!"(Jakarana)
.
.
.
Anjani bergumam kesal di sepanjang Perjalanan.
"Kenapa Dia boleh mendekati rara santang, tapi Dia melarangku bertemu Dengan gagak ngampar!"
"Itu semua tidak adil!!"
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya
"Semoga Mereka menerimaku.."(Surosowan)
Ia merasa takut kejadian sebelumnya akan menimpa dirinya lagi.
Ia mulai mendekati gerbang istana Dengan Prajurit Yang berjaga secara ketat.
"Raden...selamat Kembali Ke istana...Prabu siliwangi pasti merindukan raden"(prajurit)
"Semoga saja Paman"(Surosowan)
Kemudian ia Berjalan memasuki halaman depan istana namun Baru Setengah halaman ia berjalan Tiba Tiba ada seseorang yang menyerangnya hingga ia terpental.
"Brak.."
"Mau Apa kau Kembali!!Keponakan durhaka!!"(Amuk Marugul)
"Wak...Maafkan Aku pada Hari Itu...tapi Aku bersungguh sungguh..itu bukan Aku yang melakukannya...tapi...raka surawi..."(Surosowan)
Belum selesai bicara Amuk marugul memberi serangan lagi.
Kemudian Subang larang datang Dan berlari menolong surosowan.
"Apakah engkau tidak apa apa nak?"(Subang larang)
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung......


Raka!!! [End] (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang