[13] Jurus Api liar

711 77 4
                                    

Pasukan tombak pajajaran membenteng Pasukan lainnya.
"Hei,kenapa kalian hanya Bertahan?kenapa?apa..kalian takut?hahahahahaha"(Senopati Wisona)
"Diam kau Senopati Wisona!"(Raden Walangsung)
Amarah Walangsungsang begitu memuncak setiap melihat Wajah Senopati Kerispati itu,karna Wisona pernah Menculik ibundanya Subang larang Dan membuangnya di Jurang ular.
Walangsungsang Memposisikan Kuda kudanya ia mengeluarkan jurus lebur serayu Warisan Syekh Nurjati.Dan Wisona Melawannya Dengan jurus Api liar.
"Berhati hatilah raka jurus itu mematikan!"(Kian santang)
Walangsungsang mengabaikan Ucapan adiknya Dan Bertarung Dengan Wisona.
Jurus Milik Wisona Adalah jurus dari perguruan Raga Api,Jurus itu Sangatlah Dahsyat Dan belum ada yang Bisa mengalahkannya.seperti namanya Api liar ya api itu Sangatlah liar Ia Bisa Merasuk Ke Raga Dan Membakar melalui Raga dalam Dan membuat Tenaga dalam terkuras habis.
Seketika Medan perang itu menjadi panas karna jurus Wisona Bahkan kian santang yang berada di kejauhan pun sampai Ke gerahan apalagi walangsungsang yang menjadi sasaran jurus itu.
Walangsungsang menghentikan Tangannya yang mengayun Mengeluarkan jurus lebur serayu karna Hawa panas yang Merasuk Ke tubuhnya.
"Sungguh..tulangku Terasa terbakar"(Batin Walangsungsang)
Tenaganya terkuras habis,Tubuhnya basah kuyup Seolah habis di celup Ke dalam air,kematiannya di ujung tanduk
"Nikmati detik detik kematianmu walangsungsang!"(Wisona)
Ia Terus mengerahkan Jurus api liarnya.
Hingga membuat walangsungsang terkapar
"Raka!!"(Kian santang)
"Putraku walangsungsang"(Siliwangi)
Siliwangi tidak Bisa menolong Walangsungsang karna Raden Pandhu yang Terus mendesaknya.
Kian santang bergegas menolong Rakanya namun sayang kian santang malahan menjadi sasaran kedua jurus api liar,Dan membuatnya terkapar seperti Rakanya walangsungsang.
"Raka!!!"(ilham)
"Pasukan!!!"(Ilham)
Menaikkan tangganya untuk Memberikan aba aba kepada Pasukan Panah.
Pasukan Panah menarik busur panah Dengan sekuat tenaga.
"Hempaskan!!"(Ilham)
Panah Panah itu Melayang Layang mencari mangsa nya.Dan Panah itu berhasil mengenai sebagian Pasukan Kerispati Dan Lihat Bahagianya Panah itu mengenai Wisona.
Ya,Ilham sangat mahir dalam memanah ketika ia di Masa depan ia selalu menjuarai Lomba memanah.
Wisona tergeletak Dengan Luka tancapan Panah milik Pasukan pajajaran.
Ilham turun tebing Dan menghampiri kian santang Dan walamgsungsang yang pinsan.
"Bedebah kau,Antek pajajaran!!"(Wisona)
Wisona berusah untuk bangkit Walaupun Luka di tubuhnya sangat Terasa sakit.
"Argh...kau lagi kau lagi"(Wisona)
Ilham melangkahkan kaki menuju Ke medan perang untuk melawan Wisona Walaupun ia tidak tahu apakah Dia sanggup mengalahkannya.
Tiba Tiba langit menjadi mendung
Wisona mengeluarkan Kembali Jurus api liar.Dan ilham hanya terdiam karna bingung apa yang harus ia lakukan.
Ketika Wisona ingin melontarkan Jurus itu,Tiba Tiba hujan turun Dengan deras membasahi Pasukan pajajaran Dan Kerispati Dan membasahi medan peperangan.Dan alangkah terkejutnya ilham ia melihat kepulan asap menguap dari tangan Wisona yang hendak menyerangnya menggunakan jurus Andalannya.
"Apa yang terjadi,mengapa jurusku tidak berfungsi?"(Wisona)
Ia begitu bingung Dengan apa yang terjadi dengannya.
"Paman,apakah api di tangan paman Sudah padam?itu pertanda bahwa Allah tidak mengizinkanmu untuk menggunakan jurus itu untuk menyerang orang yang tidak memiliki kesalahan terhadap paman,Lihat..raden kin santang Dan raden walangsungsang Tidak sadarkan diri karnamu!"(Ilham)
"Hah...ucapanmu persis sama Dengan kian satang,Dan kesaktianmu juga Sama saktinya denganmu,Sekarang Aku menjadi yakin bahwa kau adalah Kian santang!kau pasti membelah raga,Dan mengelabuhiku!Dan Aku yakin Raga kian santang yang pinsan itu pasti akan menjadi Batang Pohon pisang!benarkan!!"(Wisona)
Ilham menggelengkan kepalanya.
Gilang/Surawisesa palsu datang menghampiri ilham.Wisona yang melihat itu pun langsung Memberikan serangan Ke pada gilang Dan gilang Pinsan.
.
.
"Lihatlah siliwangi!Ketiga putramu tewas di tangan Senopatiku,Hahahahahahaha"(Raden Pandhu)
"Dan Sekarang kau yang akan menyusul Putramu,hahahahahaha"
Tawa bengis raden Pandhu membuat amarah prabu siliwangi memuncak.
Raden Pandhu mengarahkan Pedangnya itu Wajah Prabu siliwangi namun Dengan cepat prabu siliwangi menghindari pedang raden Pandhu.
Namun "bush....."
Prabu siliwangi mendapat serangan dadakan dari belakang oleh Nyimas Kamboja Dan nyimas Sence.
"Bagus rayi"(Raden Pandhu)
"Pengecut.."(Prabu siliwangi)
Dan "boom"
Serangan susulan Kembali menyerang prabu siliwangi yang di lakukan oleh 2 Pendekar yang tadinya menyusup Ke pajajaran.
"Kalian..."
Belum selesai berbicara Prabu siliwamgi tergeletak di medan perang.
.
.
.
.
Bersambung....

Raka!!! [End] (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang