[39] Pengorbanan Abikara

427 65 39
                                    

Nyawa tak terasa Berharga dibandingkan mereka yang menganggapku selayaknya saudara -Abikara

"Oh ya Kau Ternyata,"Ucap Abikara yang Mengetahui Ternyata Suara tadi Adalah Senopati Kerispati.

"Ehem, Kian..Ilham..Pergilah..Run!!" Seru Abikara

Kian Dan Ilham Masih diam.Tidak Jangan ada yang Berpisah.

"Cepat Kalian Lari!" Seru Abikara kepada Kian Santang Dan Ilham.

"Cepat! Biar Aku yang Melawan nya!"Seru Abikara Untuk Kedua kalinya.

Flashback on

"T-tapi Abikara, Aku Tidak ingin kehilanganmu,"Ucap Kian Santang.

Abikara Tersenyum Simpul, Dan seketika itu Dia Terjun Ke bawah, Kekuatannya Terkuras karna Pertarungan Sebelumnya.

"Terima kasih atas semua Pengorbanan Mu Raka Kian santang..Aku Menyayangi Kalian Semuaaaa,"Teriak Abikara yang semakin Tak Terlihat.

"Abikaraaaa Hiks Hiks....Abikaraaaaa"Kian santang terus berteriak menyerukan nama Abikara.

Flashback off

Mengingat Akan mimpinya semalam, Ia tidak Mau meninggalkan Abikara.

"Tidak! Aku akan Membantumu!" Ucap Kian Santang

"Aku juga! Kita Lawan bersama!" Seru Ilham

"Ck, Cepat Kian Santang!! Lari!! Lari sejauh Jauhnya! Jangan hiraukan Aku! Bawa Ilham! Lindungi Dia!!" Seru Abikara, Untuk Ke sekian kalinya.

Flashback on

"Tidak, Cukup! Ini masih jauh, Kau bawa Ilham..Dekap Dia Sekuat kuatnya.Jangan Lepaskan Dia, Aku titip Ilham.Dan ini,"Ucap Abikara Yang Kemudian Memperlihatkan 2 Pecahan Liontin Kepada kian santang Dan memasukkannya Ke Kantung Celana Kian Santang.

"Hadiah Dariku Untuk Ilham, Aku menyayanginya.Sampaikan Salam perpisahanku untuknya,"Ucap Abikara sambil Mendekatkan Ilham Ke Pelukan Kian santang, agar Ilham Tak terjatuh nanti.

Flashback off

Lagi Lagi ia Mengingat akan mimpinya semalam.

"T-tapii"

"Cepat Kian Santang!! Bawa Ilham!!"Teriak Abikara.

Kian Santang terdiam, ia bingung harus berbuat Apa, Ia tidak tega Meninggalkan Abikara Sendirian Melawan Senopati Sakti Mandraguna.

Abikara Mulai Geram, Dan langsung Mendorong kian Santang.

"cepat!!"

"Ayo Ilham," Ucap kian Santang Tak bersemangat, Sambil merangkul Ilham.

Bugh!

Senopati itu memukul Perut Abikara Saat dirinya belum Siap, Abikara terpental Dan Berusaha bangkit.

"Brak!"

Abikara menendang kepala Senopati itu hingga Terjatuh, oke..ini Baru Awalan tanpa ilmu Kanuragan..

"Bedebah!" Seru senopati tersebut, Wajahnya Memerah, menunjukkan ada api yang bergejolak dalam hatinya.

"Apa?!" Bentak Abikara Tak kalah keras.
"Dasar Pikun! Namaku Abikara! Bukan Bedebah! Mungkin Kau yang Bedebah!" Seru Abikara

Pikun? Bahasa Mana itu?

Senopati itu Berusaha Mencerna Kata 'Pikun' yang Usai di ucapkan Abikara.

"Bugh!"
"Huuuu Bodoh! Makanya sekolah!"Ejek Abikara Usai memukul Perut Senopati di depannya.

Raka!!! [End] (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang