" Sekarang waktunya!!! "celetuk Bumb setelah sesaat ia membuka matanya.
The Cadion pun membuka mata, menghembuskan nafas sesekali sebelum akhirnya mereka semua membangunkan tubuhnya mengikuti para kurcaci.
" Kauuu (menunjuk ke arah Kia) berdirilah di ujung sana. " kata Bumb.
Kia mengangguk, lalu melangkah ke arah berlawanan dengan Cadion.
" Kita harus mengaktifkan dinding itu terlebih dahulu. Kita akan mulai dengan kamu ( tunjuk Bumb pada Talitha yang) "
"Akuu? "
"Iya kamu" jawab Bumb.
"Bersiap-siaplah, gadis ini akan menyerang dari jauh! " teriak Bumb pada Kia yang berdiri di ujung sana.
Kia menarik nafasnya dalam-dalam, entah apa yang akan terjadi pada dirinya setelah Talitha mengeluarkan kekuatannya untuk menyerang dirinya.
" Enelly, aku akan datang menjemputmu di manapun kamu saat ini, bertahanlah Enelly.. " ucap Kia dalam hatinya.
Sementara di barisan itu, tak pernah ada yang siap untuk menyerang Kia, mana ada seorang sahabat yang ingin menyakiti sahabatnya sendiri. Mana ada seorang lelaki yang dengan tega melukai pujaan hatinya. Itu tak pernah sedikitpun terpikir dalam hati mereka, bahwa keadaannya akan serumit dan semenyedihkan ini.
"SEKARAANGGG!!!! " perintah Bumb pada Talitha.
Ditengah kalutnya hati The Cadion, di antara suara air terjun yang terdengar begitu jelas, Talitha mengeluarkan dengan terpaksa kekuatannya.
Disaat Talitha mengeluarkan kekuatannya, Druff mulai merasa tidak nyaman dengan tubuhnya, mata nya sedikit-demi sedikit mulai menghitam, ia terlihat sedang melawan kekuatan itu agar tidak muncul.
Sebuah kobaran api muncul di kedua telapak tangan Talitha.. Ia mengarahkan bola-bola api itu menuju Kia yang sedang bediri di ujung sana.
Tak tega dengan itu, The Cadion menutup matanya seakan menolak melihat peristiwa menyakitkan itu.
Srrriingggg... Bluuukkk...
" AARRRGHHHHH " rintih Kia karena dadanya merasakan sensasi terbakar dan ia terpental mundur.
Air mata tak terasa menetes di pipi The Cadion satu per satu. Rintihan itu terdengar begitu jelas dan menggema disana. Rasanya begitu teriris ketika harus melihat Kia tersiksa seperti ini. Mereka tak berdaya.
" Gilirin kamuuuu!! " tunjuk Bumb pada Tari.
Tari mengeluarkan sebuah tombak kecil, ujungnya lancip yang disana terdapat mawar yang mengeluarkan api.
Ia melesatkan tombak miliknya itu ke arah Kia. Ujung tombak itu menggores lengan kanan gadis bernama Kia itu hingga mengeluarkan darah yang mengalir cukup deras.
Lagi-lagi rintihan Kia cukup nyaring di telinga mereka. Wajah gadis malang itu mulai menunjukkan ketidaksanggupannya, tubuhnya mulai lemas.
" Kenapa dinding itu tidak juga muncul? Sampai kapan Kia akan tersakiti... ARRGHHHHH.. " sementara itu Druff merasakan sakit pada tubuhnya.
"Tuan.. ada apa? " tanya Axel.
" Ada apa dengan dia? " tanya Spankly.
" Sampai dinding protector itu muncul " jawab tegas Bumb.
Sementara dalam hati Bumb, muncul tanda tanya besar mengenai Druff.
" Dia kesakitan seolah-olah merasakan rasa sakit yang sama seperti yang dialami gadis itu. Siapa dia sebenarnya? " bathin Bumb.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Axton Academy
FantasyAzkia Lauren Alexander berpetualang mencari Mommy-nya di Hutan Desa Sebrang. Hingga sampai membawanya masuk ke dalam sebuah Academy yang sangat asing. Academy yang banyak menunjukkan keanehan dan berhasil membuat Azkia pusing dengan banyaknya deret...