Tak jauh dari perkampungan para kurcaci, terlihat Druff dan Kia sedang berbincang-bincang di antara pepohonan yang ada disana.
" Kamu harus segera menemukan apa kemampuan kamu. Karena dengan begitu, kamu bisa memanggil Red Diamonds. " ucap Druff menatap Kia yang saat itu dengan tatapan kosong.
" Lo bener Druff, tapi sepertinya gue gak akan pernah bisa nemuin apa kemampuan gue , karena gue tau gue gak punya itu. Semenjak kutukan dari Tuan Fredrick ke ayah gue, Girgeon Jain Alexander, bahwa kelak putrinya akan menjadi gadis yang lemah. Dan Lo lihat sekarang, kutukan itu benar-benar terjadi. " ucap Kia sedih.
" Kamu harus percaya dengan diri kamu sendiri Kia. Kamu bukan gadis yang lemah, kamu adalah gadis yang kuat. Kamu satu-satu nya orang yang bisa memanggil Red Diamonds, itu berarti kamu hebat daripada yang lainnya. " terang Druff , berharap kata-katanya menumbuhkan lagi semangat Kia.
Ucapan Druff mengingatkan Kia pada perkataan Enelly yang lalu. Perkataan yang sama dengan tatapan yang sama kembali ia rasakan. Dirinya bisa melihat jika tatapan Druff bukanlah tatapan kebohongan, kata-kata itu spontan karena ketulusan yang pria itu miliki.
" Druff, sekali lagi Lo berhasil membuat pertahanan gue menjadi runtuh. " gumam Kia dalam hatinya.
Seolah semua itu adalah nyata, bukan sandiwara. Yaps, obrolan itu adalah SANDIWARA!!! Rencana yang telah disusun The Cadion sebelumnya.
The Cadion sengaja dengan mudah menampakkan diri mereka sehingga para kurcaci itu bisa mendengar obrolan Kia dan Druff yang menunjukkan jika Kia adalah keturunan pemilik Academy, putri Girgeon Jain Alexander sekaligus gadis pengendali Red Diamonds.
Dengan begitu, para kurcaci itu akan penasaran dan mendekati The Cadion dengan sendirinya.Dan BERHASIL!! Hanya berjarak beberapa meter dari Druff dan Kia berdiri, kurcaci merah, biru tua dan hijau mendengarkan perbincangan antara Druff dan Kia.
"Apa benar gadis itu adalah gadis pengendali Red Diamonds? " tanya Bumb pada Mark dan Bomby.
" Sepertinya mereka bukan berasal dari bangsa Eissel. Bangsa Eissel adalah pemburu para kurcaci bukan pemburu Red Diamonds. " kata Bomby meyakinkan dirinya sekaligus temannya itu.
" Oh aku tau, Jangan-jangan mereka berasal dari Axton Academy? " celetuk Mark yang membuat Bumb maupun Bomby membelalakkan mata.
" Rupanya kau benar Mark. Tapi aku tidak bisa mempercayai orang-orang Axton Academy lagi. Sudah hancur kepercayaan ku kepada mereka. Kita telah di khianati. " ucap Bumb melirihkan kalimat terakhirnya. Seolah kalimat itu memiliki sakit sendiri bagi Bumb.
" Tapi kak, kita membutuhkan gadis itu untuk memanggil Red Diamonds dan menyembuhkan kak Gerk. " ujar Mark pada Bumb.
" Mark benar Bumb, tidak semua orang Academy seperti Alexa yang mengkhianati kita. Kita harus mencobanya. " bujuk Bomby pada Bumb agar mau bekerja sama dengan The Cadion.
Bumb nampak berpikir panjang. Sebelum akhirnya ia mengiyakan saran itu. Bumb mencoba menumbuhkan kembali kepercayaan nya pada orang-orang Academy demi menyelamatkan sahabatnya, Gerk.
Kala itu juga tanpa menunggu keesokan hari, Bumb, Bomby dan Mark menghampiri Kia dan Druff. Saat melihat kurcaci-kurcaci itu menuju ke arah Kia dan Druff, anggota The Cadion lain yang sebelumnya bersembunyi di balik semak-semak yang tak jauh dari situ, juga ikut menghampiri Kia dan Druff.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Axton Academy
FantasyAzkia Lauren Alexander berpetualang mencari Mommy-nya di Hutan Desa Sebrang. Hingga sampai membawanya masuk ke dalam sebuah Academy yang sangat asing. Academy yang banyak menunjukkan keanehan dan berhasil membuat Azkia pusing dengan banyaknya deret...