𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
Istirahat kedua ini, Shean menghabiskan waktunya bersama Violet. Menyusuri seluruh sekolah sembari berbincang kecil. Namun sejauh ini, Shean masih belum melupakan perkatakaan Violet. Mengenai Rezgart dan dua perempuan itu—Darissa dan Ghea.
Sejujurnya, Shean tak ingin peduli. Namun ia jauh penasaran, terlebih dengan Rezgart. Sejahat apa mereka? Sejahat apa sampai semua orang terlihat takut kepada Rezgart?
Violet tidak jarang berbicara mengenai Rezgart selama mereka menyusuri sekolah. Tidak mendetail hanya mengenai permusuhan antara Rezgart dan osis.
Hingga mereka berdua menghentikan langkah di rooftop. Violet membawanya ke sini. Shean bingung, bukankah Violet sudah memperingatkannya untuk tidak ke sini?
"Kebetulan Aslan di skors, jadi di sini bakal aman." kata Violet dengan entengnya.
Shean mendengkus seraya menggelengkan kepala. Ia melangkah ke ujung pembatas rooftop. Memandangi ke arah langit dengan senyuman yang perlahan terpatri.
"Lo tau cowok kemarin yang masuk rumah sakit itu? Si Aldo." ujar Violet.
"Tau, kenapa?" Shean menolehkan kepala, menatap Violet.
"Katanya masalah itu udah diselesain, dengan cara uang. Lagi dan lagi.." gerutu Violet pelan di akhir kalimatnya.
"Seperti yang lo bilang, lebih baik nggak usah ikut campur, kan?"
Violet menyengir, "Habisnya kesel banget,"
"But, lo tau darimana masalah itu selesai?" tanya Shean, mengerutkan dahinya.
"Rumornya sih gitu.. Yaa lagian jaman udah canggih, Aslan juga termasuk incaran paru kaum penggosip, berita keseharian dia di sekolah selalu ada di situs sekolah."
"Situs?" monolog Shean. Ia memiringkan badan, semakin menatap Violet yang berada di sebelahnya dengan serius.
"Situs sekolah khusus untuk murid Ganesha—" Violet mengeluarkan ponselnya dan jari-jarinya mulai bergerak di atas layar ponselnya. "—Nihh situsnya.. Oh ya, sekedar info, sampai sekarang tuh belum ada yang tahu siapa pembuat situs ini." sambungnya.
Shean menggulir ke bawah, melihat banyaknya berita mengenai murid-murid Ganesha. Shean mengernyit saat melihat ada namanya yang muncul disertai dengan sebuah gambar dirinya.
"Mereka emang gitu, She. Apapun aktivitas anak baru apalagi yang cantik kayak lo pasti bakal muncul di situ,"
Shean hanya diam dan membaca sebuah artikel mengenai dirinya dengan sang gangster itu. Anak baru yang bermasalah dengan Aslan? bacanya dalam hati.
Ia menyerahkan ponsel Violet ke sang empu. Lalu menghela nafas berat, "Menurut lo, apa gue bakal kena masalah?"
"Mungkin.. Tapi setau gue mereka nggak bakal begitu pikirin, apalagi kemarin Marvell bilang wajar karena lo anak baru, jadi mending santuy aja." Violet berkata seraya memainkan ponselnya dan tak lagi menghiraukan Shean.
Shean berbalik dan menumpukan kedua sikutnya pada pembatas rooftop. Hingga pikirannya kembali throwback pada saat ia di koridor, dimana Aslan dan anggota osis itu berkelahi.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN
Teen Fiction‼️ FOLLOW SEBELUM BACA ‼️ Ini kisah Aslan, sosok kejam yang ditakuti murid-murid. Awal pertemuan mereka, Aslan itu cuek, aneh dan tertutup. Namun, dibalik itu semua Aslan adalah pria yang berbahaya. Semua murid menjulukinya SI PENGUASA KEJAM...