Aslan | 32

3.5K 269 10
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

    Shean memandangi kamarnya tanpa ekspresi. Memperhatikan sudut atas— Dimana terletak cctv yang langsung terhubung melalui ponsel Aslan, itu artinya dia dapat memantau semua kegiatan Shean di kamar ini. Shean merasa tak bebas, ia merasa sesak, hidupnya telah jatuh dalam kendali Aslan. Apapun yang ia lakukan, semuanya harus dalam pengawasan Aslan, harus dalam izin pria itu. Shean tersenyum miris. Sangat menyedihkan, bukan?

   Setelah kepergian Aslan, Shean menangis di dalam kamarnya, meratapi nasib. Harus cara apa lagi melepaskan dirinya dari Aslan? Dia bingung. Semua ancaman Aslan selalu menghantuinya, membuat Shean takut dan memilih opsi diam.

    Apa dia harus menunggu sampai kelulusan tiba? Apa baru saat itu, Aslan akan melepaskannya? Sebenarnya kenapa Aslan sangat ingin memilikkinya? Cinta? Tak mungkin. Obsesi? Mungkin saja.. Melihat semua tindakan Aslan selama ini, meyakinkan dirinya bahwa dia hanya sekedar obsesi semata.

    Tetapi, kenapa harus Shean? Apa yang bagus darinya? Apa yang ia milikki sampai Aslan menempatkannya dalam posisi ini?

    Shean menyeka kedua air matanya. Mengusapnya dan menenggelamkan wajahnya di tekukan lutut. Lelah sekali menangis seharian, kepalanya sampai terasa berat, dia merasa pusing. Hingga gadis itu memilih beranjak, dia memutuskan untuk keluar dari kamar.

    Tak peduli dengan cctv yang memantaunya, Shean juga memilih meninggalkan ponselnya yang telah di berikan oleh Aslan sebelum pergi tadi.

    Tanpa mengganti pakaian, Shean menggunakan kaos dengan celana jeans pendek. Dia membuka pintu rumahnya dan keluar dari sana. Memutuskan berjalan sejenak untuk menghilangkan penat.

***

     Aslan menyesap minuman alkoholnya dalam sekali tegukan sambil memandangi teman-temannya yang ikut memberikan tatapan hormat, dia tersenyum tipis. Hari ini, malam ini, tepat pada jam 09.05, Aslan secara resmi diangkat menjadi ketua Rezgart sesuai prediksi mereka sebelumnya. Sedang Chiko, telah di tunjuk sebagai wakilnya, kali ini wakil mengalami perubahan keputusan— Marvell memilih untuk menjadi anggota setelah keputusan panjang yang ia pikirkan, dia berunding bersama Leon serta semua pendahulu untuk memilih anggota lain saja sebagai gantinya.

    Melalui keputusan, mereka akhirnya memilih Chiko. Menjadikannya wakil ketua Rezgart.

   Selain itu, Leon, Marcell, Genta, Rio yang telah menyelesaikan tugas mereka— Langsung pamit pergi. Berbeda dengan Aksa— Dia mengajak Aslan ke club untuk bersenang-senang karena merayakan hari resminya Aslan di angkat menjadi ketua. Awalnya dia ingin menolak, namun melihat bujukan teman-temannya, dia pun memutuskan ikut—— Kini, dia tengah berdiam diri di sudut club dengan gelas kristal berisi vodka.

    Keadaan ricuh dan penuh para manusia yang berjoget, di setiap sudut banyak pemandangan intim yang sudah biasa mereka lihat. Aslan memilih menyesap alkohol tanpa memperdulikan sekitar. Walau berbanding balik dengan otaknya yang sedang memikirkan Shean. Dalam seharian ini, dia belum menghubungi Shean, dia juga membolos sekolah karena harus bertemu Shean, tetapi setelah bertemu, dia harus kembali ke markas untuk menyambut Aksa, lalu malamnya, mengganti posisi ketua yang masih di jabat oleh Leon. Setelah resmi, dia harus merayakannya atas paksaan Aska— Untuk menghormati pria yang ia anggap kakaknya, Aslan pun menurutinya untuk kali ini.

    Hampir seluruh anak Rezgart hadir dalam perayaan ini, mereka membuat kericuhan, saling berbincang sembari menyesap alkohol.

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang