Aslan | 19

3.7K 251 43
                                    

So sorry guysss, lupa bgt harusnya up kemarin🥲🙏🏻

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

    "Kesian ya, sekarang Aslan udah punya pacar, berarti lo dibuang dong?"

   Bibir Darissa bergetar, bola matanya bergerak memutar berbagai arah, ia menggigit jari-jarinya. Tubuhnya merosot begitu saja. Tatapannya penuh ketakutan, ia menggeleng-geleng dan mengacak rambutnya frustasi.

   "Darissa, Darissa..."

   "Hidup lo hancur banget. Cowok yang lo taksir udah punya pacar, padahal selama ini dia tau perasaan lo tapi sayang, dia nggak nge—"

   "DIAM!"

   "Miris banget gue liatnya," Lalu, tawa gadis itu pecah seakan menertawai Darissa. Ia berjongkok dan mengarahkan jari telunjuknya pada dahi Darissa dan menyentilnya beberapa kali. "Lo itu sama kayak benalu dihidup Aslan! Nggak berguna, dan nggak dibutuhin Aslan!"

   "Ng-nggak.. Aslan butuh g-gue, ya, dia butuh gue kok.. LO JANGAN SOK TAU!"

   Plak!

   "Ck, sialan lo beraninya bentak gue!"

  Darissa menyentuh pipinya yang terasa perih setelah mendapat tamparan keras dari gadis di depannya. Darissa mulai terisak keras. Ia meringkuk memeluk lututnya, dalam isakan tangisnya, ia terus bergumam tak jelas.

   Keadaan Darissa sangat kacau—Sedangkan Gadis itu, ia semakin tersenyum lebar. Inilah yang ia inginkan. Melihat Darissa terpuruk di depan matanya.

   Gadis itu menepuk pelan kepala Darissa dan terkekeh, "Utututu... Yang sabar ya.."

    "Aslan sayang gue.. D-dia nggak mungkin ninggalin gue, hikss.."

    "Ah masa? Tapi kok dia datang ke cewek lain?" bisik gadis itu.

   "NGGAK! MEREKA NGGAK PACARAN!"

   Darissa mengacak rambutnya, lalu tersenyum gila, ia menggigiti kukunya dan menggeleng-geleng. Lalu, tangisannya pecah. "Hiks.. Gue yakin, mereka nggak pacaran, A-aslan sayang gue, dia nggak mungkin lakuin itu.."

   "Pffttt.. HAHAHA," Tawa gadis itu pecah kesekian kalinya. Tawa yang penuh ejekan."Sayang? Kalo Aslan sayang, dia nggak akan ninggalin lo."

    "Udahlah, terima nasib."

    "Lo kan cuma benalu dihidupnya, beban, nggak berguna dan kayak sampah yang bisa dibuang kapan aja."

    Gadis itu perlahan berdiri dan bersedekap dada. Menatap Darissa dibawahnya dengan angkuh, lalu tak lama berbalik dan berjalan keluar dari toilet.

   Sedangkan Darissa, gadis itu langsung menangis histeris. Ia memukul kepalanya guna menghilangkan kalimat-kalimat sebelumnya yang dilontarkan gadis tersebut.

   "Nggak! Aslan punya gue! Hiks.."

   Darissa menatap sekitarnya dengan tatapan cemas, badannya gemetar hebat, tangisannya berhenti seketika. "Iya, gue bisa.. Cuma perlu singkirin Shean, kan?"

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang