Aslan | 7

6.2K 416 112
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

    Aslan keluar dari kamar mandi dengan handuk tersampir di bahunya. Hari sudah malam, setelah ia meninggalkan Shean di rumah sakit, Aslan langsung pulang ke rumahnya. Sejujurnya malam ini ia juga mempunyai acara dengan Darissa. Hanya sekedar berkunjung ke apartemen milik perempuan itu—Mungkin makan malam bersama?

    Namun Aslan akan membatalkannya. Ia sedang lelah. Banyak pikiran yang masih mengganggunya. Di sisi lain ia harus memikirkan Rezgart dan di sisi lain ia juga harus memikirkan akhir dari permasalahannya dengan osis.

    Reanno dan anggotanya itu sangat menjengkelkan. Aslan ingin segera mengakhiri masalah apapun mengenai dirinya dengan Reano. Sebenarnya, Aslan pun juga tidak pernah mengetahui alasan Reano begitu membencinya. Lelaki itu hanya selalu mencari kesalahan dirinya—Yang membuat Aslan mengikuti permainan Reano.

    Mulai dari pemimpin Rezgart, osis, Zidan dan terakhir Shean. Masalah itu begitu membuat Aslan pusing. Malah semakin bertambah sejak perempuan itu memberi kesempatan Reano agar dirinya jelek di mata guru.. Lagi.

    Ia harus menyelesaikan masalah ini secepatnya. Maka dari itu ia akan mulai dari Shean, ia tidak perlu melakukan apapun terhadap perempuan itu. Anggap urusannya dengan Shean selesai. Lagipula masalah itu tidak begitu penting.

   Zidan.. Masalah anggota Rezgart itu, ia juga akan melupakannya. Walaupun itu sudah lama, Aslan selalu mengingatnya. Dimana Zidan membuat dua gangster bertempur sampai The Crips bubar. Aslan terpaksa melawan The Crips daripada harus mengorbankan anggotanya. Zidan pun terkena murka dari Leon kala itu—Semuanya. Semua anggota Rezgart termasuk dirinya terkena amukan Leon.

    Alasannya? Bertahun-tahun lamanya The Crips dan Rezgart sudah damai namun perdamaian itu hancur kala Zidan menyusup ke The Crips tanpa sepengatahuan Aslan, memukuli anggota The Crips sampai koma, dan membakar markas The Crips.

    The Crips yang saat itu penuh amarah tanpa memikirkan resikonya, langsung menyerang Rezgart. Aslan tidak ingin ada pertumpahan darah saat itu namun terlanjur. Demi melindungi diri dan anggotanya, Aslan melawan mereka semua.

   Seharusnya Leon mengeluarkan Zidan kala itu namun entah kenapa Leon tak melakukannya. Leon justru memilih memaafkan Zidan asal pria itu tidak lagi membuat masalah besar dan penting seperti dulu.

   Dan alasan The Crips bubar, karena sang ketua sudah mati. Mereka pun memutuskan untuk membubarkan The Crips, karena mereka juga sudah tidak punya kekuatan untuk kembali berdiri dan jaya.

   Aslan menoleh saat mendengar suara deringan ponselnya. Tanda jika ada yang menelepon.

   Ia menghampiri meja di sebelah ranjangnya. Mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan dari Darissa.

   "Hm?"

   "Jadi nggak ke apart gue?"

   "Gue sibuk."

   "Yahh... Nggak pa-pan deh, ntar janji yaa ke apart gue kapan-kapan."

   "Ya."

   "Gue dengar dari Harris, grandma masuk rumah sakit lagi."

   "Dia baik-baik aja."

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang