Aslan | 8

4.9K 395 92
                                    

- Reanno Vriandika -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Reanno Vriandika -

Zidan (Anggota Rezgart)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zidan (Anggota Rezgart)

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

   Suasana terasa mencekam sejak kedatangan orang tua Darissa. Keheningan menyelimuti saat tidak ada satupun yang menjawab kala Dylan berbicara, menanyakan bagaimana ini bisa terjadi, bagaimana putri kesayangannya sampai masuk rumah sakit.

   Vika berdiri di samping Dylan seraya memandangi satu persatu sahabat putrinya, wajahnya yang cantik tidak memudar walau umurnya sudah menginjak angka lima.

   Raul, Gafra, dan Ghea. Mereka hanya diam dan menunduk, takut dengan tatapan mengidimintasi dari Dylan. Ketiganya tersentak kaget saat sebuah kursi yang melayang dan hampir mengenai mereka.

   Jantung Raul rasanya ingin copot saat tatapannya bertubrukan dengan Dylan. Ia meneguk ludah kasar terlebih saat Dylan mendekatinya. Dylan menarik kerah Raul dan memejamkan mata, jangan sampai emosinya tak terkontrol. Mungkin, jika itu terjadi ia pastikan Raul akan terkena sasarannya.

   "Saya tanya sekali lagi, apa yang terjadi dengan putri saya? Sialan!" sentaknya dengan keras.

   Raul berdehem, "Anu o-om.. Itu s-saya juga nggak—"

   "Gafra?" Dylan melepas cengkraman dari kerah Raul dan beralih pada Gafra. "Saya minta tolong untuk jelaskan." lanjutnya dan menatap Gafra datar.

   Gafra menggeleng kuat. "Sumpah om, saya nggak tau apa-apa! Suer om suer! Itu, si Ghea.. Dia kan yang paling dekat sama Darissa. Iya kan, Ghe?" Gafra menyikut Ghea.

   Ghea melototkan matanya dan berdehem pelan, "Maaf om, sebelumnya saya juga kurang tau—"

   "Kalian temannya bukan? Bagaimana bisa kalian tidak tahu—"

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang