Sorry baru bisa up lagi🙏🏻💗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
Musik dan lampu kelap kelip adalah hal pertama yang Raul lihat ketika memasuki club. Di lantai dansa berkumpul banyak sekali pria dan wanita yang tengah berjoget. Di sudut lain ada beberapa wanita berpakaian minim yang tengah menggoda sekelompok pria. Pemandangan umum di club.
Raul melangkahkan kakinya menuju meja bartender, duduk di salah satu kursinya dan memesan vodka andalannya setiap kali berada di club. Mata jelalatan wanita terus memandangi Raul dengan menggoda, berharap pria itu merespon.
Raul tersenyum miring seraya meneguk vodka, ia bersiul ketika melihat target di depan matanya. Ia menyesap kembali minuman alkoholnya sebelum pergi melangkah menuju sudut club yang sepi.
"Raul?"
"What? Nathalie?!" Raul membulatkan matanya, menatap Nathalie, meneliti pakaian minim yang digunakan perempuan itu. Tadinya, ia berniat menggoda perempuan ini, untuk sekedar bermain-main. Ya, pastinya kalian mengerti.
Tapi melihat siapa gerangan perempuan itu, Raul langsung mengurungkan niat karena mantannya yang masih mengisi hati Raul itu yang berdiri di hadapannya.
"Lo— Lo nga.. Ngapain disini?" Raul begitu terkejut akan fakta yang ia dapat. Mantannya yang ia kira polos, ternyata oh ternyata, berada di club. Dan, sudah pasti pikiran Raul traveling karenanya.
"Gue— G-gue.. Itu.. Ah, iya, gue lupa bilang, temen lo juga disini!" ucap Nathalie gelagapan, mengalihkan pembicaraan.
Raul mengernyit. Temannya?
"Marvell? Gafra?" Tebaknya.
"Lain!" Pekik Nathalie, akibat suara musik yang nyaring, Nathalie harus sedikit menaikkan nada suara bicaranya agar pria itu mendengar. Ia juga mendekatkan diri, mengikis jarak yang ada. "Aslan! Dia disini, mabuk, gue liat dia dibawa cewek ke kamar VIP!"
Sialan!
Raul berdecak dan langsung berlari kencang menuju ruangan yang dimaksud oleh mantannya itu, tangannya merogoh saku celananya, mendial sebuah nomor.
"WOI BANGKE! ASLAN DI CLUB! BURU SINI!" Teriaknya begitu panggilannya diangkat oleh Gafra.
Ia mendobrak sebuah pintu, namun seketika Raul menyengir, ia salah ruangan. Raul kembali mencari ruangan, membukanya satu-persatu. Hingga ruangan pojok, berhasil mengalihkan Raul, ruangan VIP memang cukup banyak, berjejer di lorong itu.
Dalam sekali dobrakan, pintu itu terbuka lebar. Detik berikutnya, Raul melotot melihat seorang wanita berada di pangkuan Aslan, tidak hanya itu, mereka berciuman, tangan Aslan tak hanya diam, menggerayangi tubuh lawannya.
"Bangke! Keluar lo sialan!" Raul menghampiri keduanya. Menarik wanita itu dari pangkuan Aslan yang kini menggeram tak terima.
"Pergi, jangan ganggu gue anjing." Dalam keadaan mabuk pun, Aslan tetap terlihat seram. Raul tak memperdulikan temannya itu dan beralih pada wanita yang setengah naked itu.
Memandang jijik, Raul mengeluarkan dompetnya, "Keluar lo!" Raul mengambil sejumlah uang lalu melemparkannya.
Wanita itu membuang nafas dan menatap sinis Raul seraya memunguti uang tersebut. "Ck, pengganggu." umpatnya kecil lalu memakai bra dan mengembalikan dress ketatnya seperti semula.
Setelah kepergian wanita itu, Raul beralih pada Aslan yang kini duduk dengan mata yang terpejam. Raul menutup hidungnya ketika mencium aroma alkohol yang begitu menyengat juga bau rokok yang semakin membuat Raul menjauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN
Teen Fiction‼️ FOLLOW SEBELUM BACA ‼️ Ini kisah Aslan, sosok kejam yang ditakuti murid-murid. Awal pertemuan mereka, Aslan itu cuek, aneh dan tertutup. Namun, dibalik itu semua Aslan adalah pria yang berbahaya. Semua murid menjulukinya SI PENGUASA KEJAM...