𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
Shean duduk dipinggir ranjang kamarnya, mendunduk seraya meremas rambutnya. Hidupnya seakan tidak tenang, dirinya harus menerima hukuman skors karena Darissa. Ini tidak adil. Ia tidak melakukan kesalahan apapun. Ia hanya ingin menghentikan perbuatan Darissa namun kenapa mereka malah menunduhnya menyakiti perempuan itu?
Untungnya ia hanya diskors satu hari namun setelahnya ia akan tetap melanjutkan hukuman membersihkan gudang selama satu minggu kedepannya disekolah.
Malam sabtu ini, yang Shean lakukan hanyalah melamun dan diam. Ia tidak menyentuh ponselnya sedikitpun, walau begitu banyak panggilan dari Violet.
Tidak hanya dia, Violet juga terkena skors. Hukuman yang sama dengannya.
Dan sialnya,
Darissa tidak terkena sedikit hukuman dari kepala sekolah.
Cih! Kini ia tahu, orang kaya memang selalu berkuasa atas semuanya.
Shean memekik kesal dan menghentakkan kakinya ke lantai.
Ia ingin sekali melawan saat itu namun Mamanya selalu menahan. Memilih untuk membiarkan sang putri terkena hukuman dan justru Jenna malah meminta maaf kepada Dylan, Vika dan Darissa.
Ia berfikir, setelah kejadian tadi siang Jenna akan memarahinya habis-habisan. Ternyata dugaannya salah. Jenna malah membela dirinya, dan mengatakan akan selalu percaya pada dirinya.
Jenna sadar, Shean tak mungkin melakukan hal itu. Lagipula, Jenna lebih mempercayai omongan Shean ketimbang mereka.
Tok tok tok
"Shean!" panggil sang mama dari balik pintu kamarnya.
Shean melirik sekilas lalu memejamkan matanya, "Shean butuh waktu sendiri."
Tidak ada jawaban. Tak lama kemudian, suara Jenna kembali terdengar. "Oke, sayang. Mama udah siapin makanan diatas meja, nanti makan ya. Jangan sampai lupa, mama harus balik ke kantor lagi. Mungkin mama bakal pulang malam banget, istirahat yaa jangan pikirin masalah tadi. Mama percaya kamu nggak lakuin hal itu."
Shean terdiam membisu di tempat. Mendengar ucapan Mamanya, ia jadi merasa bersalah kepada Jenna. Ia merepotkan Jenna, membuat sang mama harus bertekuk lutut meminta maaf kepada Dylan dan Vika.
Shean berjanji, ia tidak akan diam.
Ia akan membalas pada mereka—Dylan, Vika dan Darissa. Terutama Darissa, ia akan membalas mereka karena telah membuat Jenna berlutut.
"Mama pergi." Setelah itu terdengar derap langkah kaki yang perlahan mulai menjauh. Shean mendadak lemas dan terjatuh tepat di depan pintu kamar.
Licik. Darissa memang wanita ular, pantas saja banyak yang tak menyukainya.
***
"Lo nggak liat mukanya merah? Terus tatapannya kayak mau marah gitu waktu mamanya minta maaf ke gue, Sumpah ya, gue nahan ketawa banget!" Tawa Darissa menggelar diruanga inap tersebut. Ia sedang bersama Ghea.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN
Teen Fiction‼️ FOLLOW SEBELUM BACA ‼️ Ini kisah Aslan, sosok kejam yang ditakuti murid-murid. Awal pertemuan mereka, Aslan itu cuek, aneh dan tertutup. Namun, dibalik itu semua Aslan adalah pria yang berbahaya. Semua murid menjulukinya SI PENGUASA KEJAM...