𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
Flashback dua hari yang lalu
Selama dua bulan mendatangi pskiater untuk menyembuhkan traumanya, Shean banyak menutup diri dari lingkungan sekolah, dia sering berada di kelas ketimbang keluar bahkan saat istirahat, Shean akan memilih ke perpustakaan. Selain Jenna dan Aslan yang mengetahuinya, Violet dan Nero juga telah ia ceritakan— Perihal pelecehan yang dia alami. Mereka ikut membantu Shean dengan kata-kata penyemangat, juga selalu memberi support setiap ia down tiba-tiba.
Nero— Setelah menolong pria itu, dia sering menghubungi Shean melalui nomor yang pernah diberinya. Dua bulan itu, mereka saling bertukar pesan, Nero berkata, ingin membalas budi dan berteman dengan Shean. Tapi, Shean tahu kedekatannya ini akan menimbulkan kemarahan pada Aslan— Shean akhirnya menyembunyikan pertemanannya dengan Nero.
Selain takut kemarahan Aslan, dia juga takut Nero akan terkena imbas. Dia belum pernah memberi tahu tentang dirinya dengan Aslan pada Nero. Dia selalu menutupinya juga di depan Nero.
Malam ini, mereka akan kembali bertemu di cafe. Sebenarnya, ia sudah beberapa kali bertemu dengan Nero. Mereka hanya saling mengobrol dan menceritakan hari-hari mereka. Shean cukup nyaman, Nero asik dan tak seperti bayangannya— Dingin dan kejam. Pria itu jauh dari dua karakter itu. Nero baik, lucu, dan tak kaku. Dia mampu membut suasana menjadi cerah.
Nero dan Shean terpaut umur 3 tahun— Tapi Nero tak segan, dia justru lebih menyukai panggilan nama tanpa embel-embel kak.
Berbicara tentang umur mereka, ya, Nero telah berkuliah. Tapi dia telah berhenti karena pekerjaan— Yang membuat Nero harus membagi waktu karena kesibukan yang padat. Nero pun akhirnya memilih untuk berhenti berkuliah.
Selain baik, Nero termasuk pekerja keras— Ya, kesimpulannya untuk saat ini karena sering mendengar curhatan Nero.
Jujur, Shean cukup nyaman dengan pertemanan mereka. Tak ada yang aneh dari pria itu. Dia baik dan ramah.
Setelah berganti pakaian, kini, Shean sudah tampil dengan pakaian kasualnya. Kaos berwarna putih dilapisi cardigan cokelat dengan celana jeans biru tua. Sebelum pergi, Shean menyempatkan diri untuk berpamitan dengan Jenna.
Begitu keluar, ia melihat Nero berdiri di samping motornya, Shean memberikan senyuman tipis dan menghampirinya.
"She, serius lo nggak ada pawang?" Nero bertanya. "Cantik gini, cowok disekolah lo rabun apa gimana?"
Shean tertawa kecil menanggapinya, "Udah ah ayo, jangan kemaleman lagi."
"Siap, bos."
Nero segera naik ke motornya begitu juga dengan Shean. Hingga tak lama motor itu mulai menjauh dari rumah Shean. Dan, tanpa mereka sadari, seseorang telah mengintai keduanya dari jauh.
***
Suasana hangat meliputi markas Rezgart. Anggota yang hadir cukup dikit namun mampu meramaikan markas. Mereka melakukan aksi konyol dengan berkaraoke sembari minum alkohol. Kebisingan yang memekakkan telinga, Raul bernyanyi dengan suara sumbangnya. Berjoget di atas sofa bersama Anggota lainnya.
Tidak hanya itu, Gafra sibuk mengeluarkan setumpuk duit. Seolah menyawer si penyanyi sumbang saat ini. Sedang Marvell tengah berjoget ria bersama seorang perempuan, yang tak lain adalah Ghea, mereka melakukan aksi konyol dengan teriakan-teriakan yang hampir memecahkan telinga mereka. Chiko merekam semua kegiatan itu sesekali tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN
Teen Fiction‼️ FOLLOW SEBELUM BACA ‼️ Ini kisah Aslan, sosok kejam yang ditakuti murid-murid. Awal pertemuan mereka, Aslan itu cuek, aneh dan tertutup. Namun, dibalik itu semua Aslan adalah pria yang berbahaya. Semua murid menjulukinya SI PENGUASA KEJAM...