𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
Ternyata benar melawan Aslan tidaklah mudah. Untuk sesaat, Shean menyesali perbuatannya, seharusnya ia tak percaya pada pria itu. Ia terlalu naif, itu benar.
Artikel yang kini menjadi perbincangan seantero Ganesha, makin meyakinkan Shean bahwa kekuasaan Aslan besar, hingga membuat Aslan menjadi semena-mena.
Aslan bisa melakukan apapun agar lawannya kalah telak. Seperti Shean, satu ancaman berhasil meruntuhkan segala keberanian gadis itu.
Begitu banyak korban yang menjadi sasaran bullying oleh Rezgart, atas suruhan Aslan yang terkadang ikut turun tangan melakukan tindakan keji itu, pemimpin yang akhirnya dikenal murid dengan SI PENGUASA KEJAM. Buktinya, sederet peristiwa yang terjadi disekolah ini tak ada pembelaan sedikitpun dari guru. Mereka malah menutupi semua kasus dan tindakan yang dilakukan oleh Aslan dan Rezgart.
Selama itu pula, korban yang menjadi sasaran tak akan bertahan di sekolah ini atau rumah mereka sendiri.
Rezgart selalu berhasil menemukan mangsanya dimanapun mereka berada. Hingga mereka sendiri, yang memilih mengasingkan diri. Begitulah Aslan, dia akan membuat korbannya pergi dan jauh dari mereka tanpa paksaan.
Aslan sangatlah kejam jika dibandingkan dengan Leon, ia paling terkenal tak takut apapun karena itu tindakannya selalu semena-mena.
Ditambah kekuasaan Leon dan kakeknya—Antonio, ia berhasil membuat dirinya dan Rezgart di pandang hormat dan disegani.
Siapapun yang menyentuh si pemimpin, anggota atau apapun yang bersangkutan dengan Rezgart, mereka tak akan pernah tenang. Hidupnya akan terus dihantui oleh bayang-bayang kekejaman Rezgart.
Dari sekian banyak korban, Rezgart hampir tak pernah menyentuh perempuan manapun untuk dijadikan mangsa.
Namun untuk pertama kalinya, Sheanna Fabriella, menjadi target mereka. Bukan. Bukan target bullying Rezgart melainkan Aslan. Catat, hanya target Aslan.
Entah, mereka tak berfikir bahwa si murid baru akan menjadi sasaran SI PENGUASA KEJAM itu.
Dan dari sekian banyaknya perempuan, kenapa harus dia? Kenapa harus Shean?
Tak ada yang tahu. Bahkan tak berniat mencari tahu, mereka cukup sadar, mencarinya sama saja melemparkan diri pada Aslan dan Rezgart.
Ujung-ujungnya, mereka hanya akan menjadi sasaran kepuasan mereka.
Shean menunduk, tatapannya kosong, angin kencang menerpa rambutnya yang kini tergerai—Hingga menutupi wajahnya beberapa kali. Di sebelahnya, Violet, tak bersuara sedikitpun, 10 menit hanya diselimuti keheningan.
Violet bingung harus berbicara apa. Menanyakan keadaan Shean? Oh, setelah yang terjadi dikantin, Violet pun tahu, keadaan Shean jauh dari kata baik-baik saja.
Ia ingin menenangkan perempuan itu, tapi, lidahnya terasa kelu. Violet sangat bingung ingin melakukan apa.
"She, ayo pulang." Ajak Violet memecah keheningan sedari tadi. Tangannya menyentuh bahu gadis itu untuk menyadarkannya dari lamunan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN
Teen Fiction‼️ FOLLOW SEBELUM BACA ‼️ Ini kisah Aslan, sosok kejam yang ditakuti murid-murid. Awal pertemuan mereka, Aslan itu cuek, aneh dan tertutup. Namun, dibalik itu semua Aslan adalah pria yang berbahaya. Semua murid menjulukinya SI PENGUASA KEJAM...