01.

735 40 2
                                    

Malam ini kediaman keluarga Hwang terlalu menegangkan. Memang setiap malamnya selama tiga tahun terakhir selalu seperti itu di penghujung malam, hanya saja ini paling beda.

Karina yang tengah memangku kucing kesayangannya berniat bangkit dari kursinya untuk menuju dapur rumahnya yang besar, berusaha untuk tidak larut dalam masalahnya malam ini.

"Karina duduk kamu!" Teriak kepala keluarga Hwang

Karina menutup niatnya untuk pergi dan kembali duduk seraya menunduk menghadap kearah sang Papa

"Iya pah"

Chanyeol menendang meja besar  hingga vas mini di atas sana jatuh dan pecah akibat tendangannya yang keras. Karina dan Wendy semakin takut akan sarkasnya lelaki ini

"SUDAH SAYA BILANG JANGAN PANGGIL SAYA PAPA! KAMU MEMANG LAHIR DI RAHIM ISTRI YANG PALING SAYA CINTA. TAPI KAMU CUMAN ANAK TAK TAHU UNTUNG YANG SAYA PELIHARA SIA-SIA" Marahnya semakin memuncak ketika Wendy mencoba melepaskan tangan Chanyeol dari pipinya yang sudah merah

Setahu Karina, dia memang bukan anak kandung dari Chanyeol. Itu pengakuan dari Oma, Chanyeol dan mamanya sendiri. Karina tidak tahu dimana ayah kandungnya berada, yang jelas setelah beberapa tahun ia lahir, Chanyeol tahu ternyata orang yang menelantarkan Wendy ketika sedang hamil itu, adalah orang buruannya yang membawa lari sejumlah uang proyek

"Kalau begitu lepaskan mama! Anda boleh benci dan sakiti saya tapi tidak dengan mama saya. Saya anak haram? Anak pungut? Tak tahu di untung? Oke itu yang anda mau,sekarang lepaskan mama saya" Karina menghempas tangan Chanyeol dari pipi Wendy yang meniggalkan jejak merah disana

Dengan ringan tangan, Chanyeol menampar pipi Karina membuat Karina harus merasakan rasa sakit ini berulang kali pada orang yang sama dan tempat yang sama

"Kau berani sekali melawan saya anak ingusan" Chanyeol lalu menghempas tubuh Karina hingga tersungkur di lantai, agar ia menjauh dari Wendy lalu dia akan leluasa menarik istrinya dalam dekapan palsunya

Wendy yang sudah terisak sedari tadi hanya bisa pasrah dengan tubuhnya yang lemah tidak bisa menolong apa dan siapa pun. Chanyeol mengelus rambut Wendy dengan lihai, berusaha menenangkan istrinya. Sementara Karina menahan emosinya dan berusaha menyaksikan satu pasang orang tua yang sangat ia sayangi ini.

"Diam yah sayang, kamu tahu kan aku cinta sama kamu. Aku hanya ingin hidup bahagia denganmu, tanpa anak bajingan itu. Aku janji tidak akan menyakitimu lagi" Chanyeol terus berusaha menenangkan istrinya, terlihat raut wajah penyesalan

"Sudah... aku tidak akan tega menyakiti mu lebih dari ini" Ujarnya sekali lagi lalu mengecup pucuk kepala istrinya. Wendy hanya mengangguk dan mulai mengatur nafasnya

Karina hanya iba dengan mamanya yang sudah termakan cinta buta lelaki di dekapannya itu. Tapi cinta mereka tidak bisa dipisahkan, bisa di lihat dari Wendy yang sama sekali tidak mengeluarkan pembelaan terhadap putri semata wayangnga

"Kecuali anakmu itu masih di depan mataku" sambungnya lagi dengan penuh tekanan dan ancaman

Karina langsung beranjak di tempat itu, lalu kembali berdoa seperti malam-malam kemarin, mengadu ke tuhan agar hidupnya kelak bisa lebih baik dari malam ini

"Harus kubuka lembaran ini dengan kisah menyakitkan, entah bagaimana penutupnya, ku hanya mengikuti jalan Tuhan"

Karina, 2020

DWEMAWCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang