38.

45 3 0
                                    


Karina sudah pulang sekolah. Berniat ingin menaiki kereta karena sudah lama tak pulang sendiri dan menikmati kereta dengan perjalanan panjang. Tapi niat Karina nihil ketika, Jisung dan Ye-jun menawarkan untuk menawarkan pulang bersama

"Ngak masalah saya pulang naik kereta aja" ucap Karina menolak

"Eh gimana kalau kita bertiga aja naik kereta?" ucap Ye-jun yang mendapat persetujuan dari Jisung

"Ya udah ayo" Jisung langsung berjalan tapi Karina dan Ye-jun menatapnya tak percaya

"Kenapa diam?" Jisung langsung mendorong tubuh Karinda dan Ye-jun dari belakang dan menuju halte kereta yang ada di dekat sekolah mereka

"Gw biasa naik kereta, udah ngak usah takut" ujar Jisung meyakinkan

Mereka layaknya anak SD yang berjalan bersama pulang sambil bergandeng tangan dan berjalan dengan riang. Karina bahagia ketika dua orang ini bisa menerima keadaanya.

"Guys kita beli Odeng yuk" Ye-jun menghentikan langkahnya ketika lewat salah satu rumah makan kecil di stasiun kereta

Jisung dan Karina ikut masuk dan membeli beberapa makanan untuk mereka santap di kereta nanti.

"Guys mau hujan nih kayaknya" ucap Karina melihat langit yang mendung dari dalam toko makanan itu

"Ya udah kita main hujan aja kalau sampe" sambung Jisung

Karina dan Ye-jun saling pandang beberapa saat lalu tersenyum mengangguk mengiyakan kemauan Jisung.

Mereka bertiga sedang bergunjing, menahan tawa, dan banyak hal menyenangkan lagi. Mereka bertiga menggosipi orang-orang yang berpakaian aneh di kereta, atau hanya sekedar bertingkah konyol.

Rupanya hujan benar-benar turun sore ini. Karina mulai mengantuk dan lelah tertawa dibuat Jisung dan Ye-jun. Udara juga semakin lama semakin dingin. Jisung memberi jaketnya sedangkan Ye-jun melepas jasnya untuk Karina pakai di tubuh dan untuk menutup paha Karina

Dua lelaki ini mulai merasa tenang jika Karina bisa tertidur dengan nyenyak seperti ini. Entah mengapa melihat Karina tertidur itu seperti hal yang damai sekali. Tapi kali ini rasanya beda dari hari sebelumnya ketika mereka melihat Karina tertidur. Karina tidak bisa ia klaim untuk bisa jadi miliknya lgi.

Perjalanan menuju mansion Jeno memang masih sangat lama jika di tempuh dengan kereta seperti ini. Jadilah kedua lelaki itu ikut terlelap di kereta hingga di pemberhentian terakhir mereka.

"Masih hujan nih. Mau jalan hujan-hujanan aja?" Tanya Ye-jun melihat ke arah Karina yang masih mengumpulkan nyawanya di kursi halte

"Iya ngak papa, tapi saya kumpul nyawa dulu"

Jisung dan Ye-jun ikut duduk di samping Karina lalu Jisung membuka sebotol mineral dan meminumnya secara bergantian dengan dua orang di sampingnya

Mereka betul-betul basah-basahan keluar dari halte dan menuju perumahan elit di daerah sana. Tak jauh dari gerbang perumahan elit, ralat mansion elit, mereka bertiga sudah bisa melihat rumah Jeno. Tapi ketiganya memutuskan untuk bermain di taman di dekat gerbang.

Ye-jun dan Karina naik ayunan, Jisung hanya duduk memotret dan melihat Karina dan Ye-jun tertawa bersama. Ternyata ini yang namanya merelakan orang yang kita sayang demi orang yang ia sayang.

Apa yang di bilang Ye-jun di kelas tadi benar. Jisung dan Ye-jun memang sayang pada Karina lebih dari sahabat tapi saja sayangnya Jeno punya rasa sayang lebih besar untuk Karina dibanding dengan dirinya

"Maafin saya yah" ucap Karina tiba-tiba duduk di samping Jisung

"Buat apa?"

"Buat semuanya" Karina menahan rintikan hujan yang jatuh di wajahnya

"Gw juga mau makasih, buat semuanya!" Ujar Jisung

"Maaf kalau saya suka merepotkan kamu" ujar Karina lagi

"Udah kita cukup sebatas teman aja gw udah seneng" sahut Jisung

"Iya gw juga" Ye-jun ikut duduk di depan Karina dan Jisung

"Gw udah seneng bisa temenan sama kalian berdua"

Karina berdiri menarik dua orang itu untuk berdiri dan dengan segera mungkin mereka berpelukan seperti takut kehilangan satu sama lain

"Makasih yah" ucap Karina berteriak

- - -

Karina berjalan lesuh menuju pintu gerbang besar mansion milik Jeno. Hujan mulai reda dan tidak deras lagi. Penjaga di gerbang tadi ingin menawarkan payung tapi Karina menolak karena sudah terlanjut basah.

Tubuh Karina mulai gemetar dan tidak kuat membawa badannya dengan pakaian yang basah. Dia berjalan gontai selama 15 menit menuju pintu samping mansion itu.

"Karina!" Terdengar Jeno meneriaki namanya, ternyata pria itu berada di pintu depan

Dengan segera Jeno berlari dan membawa payung untuk melindungi dirinya dari hujan. Karina dengan samar melihat Jeno berlari ke arahnya. Kakinya sudah lemas sekali tapi dia tidak apa-apa.

Jeno datang dan menarik Karina agar ikut masuk kedalam payung

"Kamu kenapa baru pulang hm? Aku tadi cari kamu di sekolah sampai di makam Mira juga tapi kamu ngak ada" oceh Jeno

"Iya maaf aku pulang naik kereta sama Jisung sama Ye-jun" jawab Karina jujur

"Jadi kamu basah-basah gini karena mereka?!" Marah Jeno

Tangan dingin Karina langsung mencekal tangan Jeno agar tidak beranjak karena kepalanya mulai berat.

"Kan kamu tuh ngak bisa kena suhu rendah Karina, masih aja mandi hujan" Jeno langsung memberi payung itu pada Karina dan membawa gadis itu dalam gendongannya

"Eh kamu ikut basah nanti" ujar Karina lemas

"Udah diem kamu harus mandi air hangat abis ini" Jeno membawa Karina masuk dengan tubuh basah

DWEMAWCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang