Setelah beberes dan masak juga makan. Mereka memilih untuk menghabiskan waktunya untuk menonton drama yang mereka pilih sewaktu masak tadi.Karina dan Ye-jun memilih kesamaan yang banyak ternyata, contohnya ya seperti ini. Mereka menonton bersama di ruang tengah.
"Kamu nebak endingnya bakal gimana?" Tanya Karina
"Ngak tau sih, aku tim damai aja lah" jawab Ye-jun
"Tim damai siapa emang?"
"Siapa aja yang ngak jahat deh"
"Dih pilih Na-bi juga lah. Masa mau main aman" tolak Karina tak ingin kalah
"Ngak ah dia jadi cewek ngak jelas soalnya"
"Eh ngak mau tau yah kamu harus ada di tim Na-bi!"
"Engga ada. Nanti Na-bi sama tu si cowok bakalan adek kakak, soalnya aku pikir nih si cowok cuman mau balas dendam sama si Na-bi sama mamanya biar mereka rusak. Karena bapak si songkang sama si Na-bi tuh sama cuman beda ibu aja"
"Dih ngasal" Karina mencubit perut Ye-jun membuat dia mengadu sakit
Tak ingin tinggal diam, Ye-jun menggelitik Karina membuat gadis itu terkekeh geli lalu berbaring di atas pahanya. Ye-jun menghentikan aksiknya membuat Karina diam tertawa dan memperbaiki rambutnya lalu memilih menginap sebentar di paha Ye-jun
Ye-jun terfokus kembali pada drama di depan sembari mengusap rambut hitam lebat milik Karina. Lama tak bergeming ternyata Karina terlelap di dalam sana
"Yah dia tidur" Ye-jun diam kembali lalu membuat posisinya nyaman agar bisa tidur juga walaupun posisi nya seperti ini
Hingga mereka tak sadar, malam pun menjemput. Salah satu di antara mereka tak ada bergerak dari posisi dari sore tadi mereka tertidur. Baik Karina dan Ye-jun belum bangun sekarang
Bagaimana cara membangunkannya? Pemirsa bantu saya jawab. Kita bangunkan menggunakan panci yang jatuh dari dapur karena ulah kucing.
BRUNGGG!!! TAK TAK TAK!!!
Karina langsung bangkit dan terbangun mendengar suara bising dari arah dapur, begitu juga Ye-jun yang langsung berlari ke arah dapur dengan pincang.
"Apaan tuh!" Ye-jun melihat kondisi dapur yang berjatuhan panci dan beberapa sendok
"Wah ulah kucing itu!" Karina menunjuk kucing yang ada di luar jendela dengan rambut berantakan dan muka bengkak sehabis bangun tidur
"Ih kok jadi kamu yang lucu" Ye-jun menghentakkan kakinya melihat wajah Karina yang polos itu
"Itu ayo kejar kucingnya!" Karina melompat keluar jendela yang memang tak terlalu tinggi di susul Ye-jun yang juga mengejar kucing lucu itu, bukan bukan kucing yang menjatuhkan panci, tapi Karina
"Haaaaa kucing jangan lari!! Saya capek nih" Karina membungkuk memegang lututnya, kakinya mulai lelah mengejar kucing manis itu
"Ahahahah lagian kenapa di kejar sih" tutur Ye-jun di sampingnya
"Abisnya bikin ribut" Karina mengatur nafasnya
"Ya udah kita bakar-bakar seafood aja yuk di taman" ajak Ye-jun
"Iyaa ayuuu" Karina berlompat antusias meninggalkan Ye-jun yang sudah tak tahan menahan kegemasan ini
Mereka benar-benar menyalakan api unggun di malam dini hari. Mereka berdua menyiapkan beberapa macam seafood lalu mereka bakar dan makan. Sungguh hikmat malam ini.
"Ye-jun makasih yah" ucap Karina
"Buat apa?"
"Buat mau jadi teman saya"
"Hm? Temen yah?"
Karina mengangguk lalu mengunyah kembali makanan yang ia puji enak sedari tadi. Ye-jun hanya tersenyum merasakan dadanya mulai sakit ketika di serang ucapan Karina barusan
Mereka merasa kalau perutnya sudah begah memakan makanan yang banyak seperti tadi. Akhirnya mereka memilih duduk di depan api unggun dan tadi Ye-jun sempat memasang tenda di dekat api unggun, entah untuk apa
"Kamu bahagia ngak kemarin sama Jisung?" Tanya Ye-jun tiba-tiba
"Iya bahagia banget, dia bawa saya di tempat-tempat yang ingin sekali saya datangi waktu kecil, tapi yah dia begitu menyebalkan" jawab Karina langsung antusias dan semangat
"Enak yah kalau jalan-jalan keluar negri gitu" minder Ye-jun
"Nanti deh aku bawa keluar-"
"Aku nyaman di sini" Karina menggenggam tangan Ye-jun sebelum lelaki itu berkata yang tidak-tidak
"Masa sih?"
"Iya apa lagi.." Karina menggantung perkataannya lalu duduk mendekat dengan Ye-jun. Dia menyandarkan kepalanya pada pundak Ye-jun yang pas ia sandari
Ye-jun di buat salah tingkah dengan perlakuan Karina. Pipinya menjadi merah semu mungkin sekarang, untung saja ini sudah malam.
"Mudah-mudahan doa aku terkabul yah Rin" gumam Ye-jun
"Emang kamu doa apa"
"Doa biar doa kamu di kabulin tuhan"
Karina tersenyum lebar lalu mengangguk "aamiin yah"
"Gih kamu masuk, tidur sana!" perintah Ye-jun
"Loh iya udah jam 12 aja. Kamu juga masuk gih,masa saya aja"
"Ngak aku tidur di tenda aja, takut khilaf soalnya"
"Apasih Jun, saya percaya sama kamu"
"Kamu sih percaya, aku nggak"
Karina tertawa "ya udah saya masuk dulu" Karina melambaikan tangannya dan masuk kedalam villa
KAMU SEDANG MEMBACA
DWEMAWC
FanfictionIni ceritaku tentang kamu yang membawaku ke tempat yang tidak bisa ku deskripsikan. Ini ceritaku tentang banyak cinta yang tak tergapai juga tentang cara rasa membuat semua gairah jadi tak berkutik Dan... Ini ceritaku tentang angin yang menembus ti...