Jisung dan Karina berjalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan yang lumayan ramai. Itu karena Karina belum punya baju yang ia bawa dari Korea. Jisung meminta nya kembali memakai pakaian Maminya dulu."Karin beli bajunya yang dress aja" ucap Jisung
"Ngak ah, saya ngak suka. Ini punya mami kamu aja bagus-bagus saya mau pakai" cerca Karina
"Yaudah terserah" Jisung hanya mengiyakan Karina
Setelah membeli beberapa perlengkapan untuk Karina, akhirnya Jisung meminta untuk pulang karena kakinya sudah keram.
- - -
Mereka memilih langsung pulang saja setelah tadi malam sudah berbelanja ria. Kini sudah ketemu pagi kembali. Karina sudah bangun sedari tadi, di dapur dia bertemu dengan NingNing yang juga sedang di kuncir rambutnya oleh beberapa pelayan.
Bicara soal NingNing, Karina masih mengingat masalah kemarin sore. Tapi mengingat Karina memang bukan siapa-siapa apa pantas dia marah. Kalau iya atas dasar apa?
Dengan telaten Karina dan NingNing menyiapkan makanan, hingga suara Jisung mulai menggema di setiap ruangan. Karina yang sedang mengaduk masakan hanya berbalik sebentar mendapat Jisung berjalan ke arah NingNing sekedar memberi pelukan hangat pada anak itu
Tak ingin berlebihan, Karina melanjutkan masaknya, para pelayan di minta beristirahat sewaktu makanan sudah hampir siap, ini permintaan Karina dan NingNing.
Seperti ibu-ibu pada umumnya, Karina meng icip sedikit sayur yang ia buat, ternyata masih kurang garam. Betapa terkutuknya tinggi badan Karina yang pendek hingga tak bisa menggapai rak tinggi bumbu penyedap
Merasa tak bisa Karina hampir putus asa hingga sebuah pasang tangan mengangkat tubuhnya untuk tidak menapaki tanah dan menggapai rak bumbu. Karina sempat menengok ke bawa melihat siapa yang mengangkatnya, sesuai ekspektasi ternyata itu Jisung dengan rambut basah dan sedikit acak-acakan
Setelah Karina selesai mengambil bumbunya dia menepuk legan Jisung yang sudah mengeluarkan urat nadi di dalam sel kulitnya. Jisung menurunkan Karina lalu menatap gadis itu lamat-lamat sambil bersandar di meja masak
Cup!
Jisung mengecup pucuk kepala Karina, membuat sang empu diam membisu dan kaget. Jisung yang tak berdosa langsung beranjak sebelumnya dia menarik ikat rambut Karina agar rambut hitam legam itu terurai begitu saja
"Jisung!" Pekik Karina mengejar Jisung
Tubuh jakung milik Jisung tak akan pernah di raih oleh Karina. Karet rambutnya berada di tangan Jisung yang sengaja ia tinggikan. Karina meloncat-loncat ingin meraih, kagetnya tiba-tiba saja kakinya melemas ketika didorong oleh seorang dari belakang.
Terjerumus lah Karina dalam pelukan Jisung. Sedang sang empu membungkuk sedikit sambil menepuk pundak sang gadis menghisap aroma shampo yang manis ini.
Jisung mengedipkan satu matanya dengan jempol yang ber isyarat kan bahwa 'itu kerja yang bagus'. NingNing terkekeh dan melakukan hal sama dengan Jisung sebelum ia berlari keluar menemui hewan-hewan nya di taman.
"Modus!" Karina mendorong Jisung
"Tapi mau aja tuh" Jisung langsung duduk di kursi meja makan sembari mengambil makanan yang ingin ia makan
"Saya-"
"Saya saya saya, sini makan!" Jisung menyantap makanannya lalu tak mau menghiraukan Karina yang mengomel dan memasang wajah kesalnya.
- - -
Disneyland
Karina terkagum-kagum ketika ia baru kali ini berkesempatan untuk berkunjung disini. Sewaktu dulu selalu meminta pada Oma bahkan papa nya tapi kata mereka itu terlalu berbahaya untuk anak kecil
Jujur Karina sangat bahagia hari ini. Dia memakan kembang gula, masuk ke arena ini dan itu, menaiki biang Lala, membeli permen lucu, berfoto dengan badut lucu, berlari ke sana kemari, memeluk Jisung ketika takut, mencubit Jisung ketika di jahili. Ini sangat bahagia, tak pernah dirinya merasakan ini sebelumnya
"Seneng?" Tanya Jisung menggandeng tangan Karina
Karina mengangguk antusias dengan satu corn es krim di tangannya. Jisung sudah tak bisa menahan dirinya atas Karina. Anak ini sangat lucu dan manis.
"Mau naik wahana lagi?" Tawar Jisung
"Iya mau dong tapi naik yang tinggi itu aja yah" tunjuknya pada sebuah wahana rollercoaster yang tinggi
"Katanya takut" eceng Jisung
"Ngak loh yah. Ya udah ayo naik" Karina menarik tangan Jisung berlari untuk mengikutinya
Di tengah-tengah wahana baru berhenti dan kembali mengisi penumpang, Karina terlihat gelisah dengan raut wajah cemas
"Ji... Ngak mau duduk di sini" tuturnya
"Ya udah pindah sini" Jisung menepuk tempat yang masih kosong sedikit di sebelahnya
"Ngak mau juga" tolak Karina
"Lah terus dimana Mpok Siti?!"
Karina langsung diam dan dengan malu-malunya dia menunjuk ruang kosong antara paha Jisung yang lebar. Jisung membulatkan matanya,tak mengerti dengan ucapan Karina.
Wahana sudah mau di mulai, Karina yang tak ingin menyesal memutuskan langsung berdiri dan duduk di antara kedua paha Jisung. Tubuh mereka yang sama-sama kecil membuat itu cukup dan terasa pas.
Jisung masih tertegun dengan hal yang di lakukan Karina. Hatinya berdegup kencang lebih dari biasanya dia menatap Karina.
"Jisung kamu ngak larikan, saya takut" gumam Karina gemetar
Jisung bisa merasakan tubuh gadis ini gemetar dan dengan antusias lebih Jisung melingkarkan kedua tangannya pada lingkar pinggang Karina dan menumpukan dagunya pada pundak Karina
"Lo boleh tutup mata, nikmatin aja. Biarin angin bawa rasa sakit sma lelah yang kita rasa selama ini. Lo itu berharga Hwang Karina" tutur Jisung yang terdengar sopan di telinga Karina
Tak ingin berteriak seperti orang lain di wahana ini, Karina memilih mengikuti Jisung yang menutup matanya dan mejadikan pundaknya tumpuan. Posisi meraka benar-benar nyaman

KAMU SEDANG MEMBACA
DWEMAWC
FanfictionIni ceritaku tentang kamu yang membawaku ke tempat yang tidak bisa ku deskripsikan. Ini ceritaku tentang banyak cinta yang tak tergapai juga tentang cara rasa membuat semua gairah jadi tak berkutik Dan... Ini ceritaku tentang angin yang menembus ti...