34.

34 4 1
                                    


"Boleh ku tahu namamu?" Tanya pria itu

Karina kicep tak menyangka bahwa lelaki berwajah tegas ini bisa seramah itu.

"Namaku Karina"

Pria itu mengerutkan keningnya "Karina? Nama yang bagus" pujinya di iringi senyum manis

"Bagaimana denganmu?" Karina balik bertanya

"Hm? Namaku? Kim Jungwoo" senyumnya tak pernah hilang dari wajahnya yang tampan.

Karina hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan puas dengan jawabannya. Sudah puas dengan pria tampan itu, ia tak mau menghabiskan waktu

"Kalau begitu kamu mau kemana?" Tanya Jungwoo

"Saya mau ke mansion itu, saya butuh kerja di sana" Karina menunjuk mansion yang ia maksud

Entah ini memang yang ke 1000 kalinya. Atau Karina memang di karuniai tubuh mungil sampai-sampai semua orang terlihat tinggi dan harus menunduk untuk berbicara dengannya.

"Ke mansion itu?" Jungwoo juga ikut menunjuk mansion yang di tunjuk Karina

"Iya. Mungkin saja di sana ada lowongan" jawab Karina penuh harapan

"Bagus, aku bakalan liat kamu terus dong" ucapnya girang

Karina mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan ucapan pria tampan ini. "Aku juga kerja di sana, kebetulan tadi pagi koki di sana di pecat sama tuan muda" ucap jungwoo

"Kau pemilik mansion itu?" Karina hampir saja berdecak kagum kalau Jungwoo terlambat menggeleng

"Bukan, saya cuman jadi orang terpercaya didalam"

Tanpa basa-basi lagi, Karina di bawa masuk ke dalam mansion itu. Karina tidak akan kaget lagi kalau melihat mansion ini karena ini kurang lebih mirip dengan punya Jisung. Ngomong-ngomong Jisung tidak pernah menghubunginya.

"Kamu tau masakkan?" Tanya Jungwoo memastikan

"Iya tahu kok"

Sepertinya mereka masuk melalui pintu samping mansion, Karina mengerti. Jungwoo dan Karina masuk dan tembus ke bagian pintu-pintu yang banyak.

"Sebentar kamu bakalan aku kenalin ke madam. Dia itu seperti orang tua untuk pekerja-pekerja di sini, dia baik dan tidak suka marah-marah jadi kamu tenang aja"

"Saya tidur disini?"

"Iyalah kan kamu kerja disini. Ohiya besok pagi baru kamu bisa ketemu pemilik rumah ini. Semoga kamu betah" Jungwoo menepuk puncak kepala Karina lalu beranjak pergi.

Dari cara berjalannya saja tampan. Apa lagi ah sudahlah. Eh tapi bagaimana kalau Karina punya keturunan dari laki-laki itu? Sungguh indahnya dunia perhaluan

Karina tersenyum antusias.

- - -

Besok paginya. Area dapur sudah ramai karena kedatangan koki baru dan hal barunya ialah, Karina pekerja paling muda di sini. Kebanyakan lansia atau umur sekitar 40 tahun. Karina di terima baik di dalam sana. Syukur lah.

Cuman pekerja di sana suka heboh sendiri ketika melihat keterampilan Karina dalam memasak. Apa lagi kata mereka Karina ini familiar. Untuk sarapan pagi, Karina memasak nasi goreng kimchi seperti yang biasanya Mira buatkan untuknya

Tak butuh waktu lama, Karina langsung menyajikan makanan di tambah jus buah plum. Karena buah itu buah kesukaannya maka akan ia buat orang lain juga menyukainya.

Setelah menata sedemikian rupa, Karina kembali ke dapur.

- - -

MORE POV

Gw merasa ada bau-bau dari aroma dari dapur. Jujur ini enak banget, ngak bohong. Tapi seingat gw, gw baru aja mecat koki karena dia kasih 1 sendok nasi yang lebih di piring gw. Gw ngak suka sesuatu yang lebih atau kurang.

Kayaknya hari-hari gw kedepannya bakalan jadi hari Minggu terus. Gw udah malas sekolah. Pas gw habis cuci muka terus sikat gigi, gw dengan piyama kebanggaan gw turun buat makan pagi. Pas gw turun ternyata makanan udah rapi ada di atas meja. Bagus.

"Jungwoo!" Teriak gw manggil makhluk yang selalu mau menandingi kegantengan gw

"Apa ngak usah teriak" eh ternyata di duduk di meja makan sambil main tab

"Masih pagi buta udah kerja aja" gw narik kursi buat duduk sambil liat dia serius banget

"Candy crush" suara itu muncul dari tab di hadapan jungwoo

"Anjing jadi laki Lo normal dikit" gw katain aja biar mampus

Ohiya dia udah kayak kakak buat gw, jadi kalau mau kasar gimana pun ngak masalah, karena dia udah mental baja sejak dini.

Gw liat-liat mantep nih sarapan. Mana ada lagi kimchi jadi waffle. Tapi coba aja. Eh pas masuk suapan pertama sumpah enak banget, sampe berapa suap gw udah kepedisan karena ini emang pedis banget.

"ANJING!" Bangsat mana lagi yang berani membuat lidah gw menyentuh rasa plum.

"Lo kenapa sih!" Jungwoo ternyata kaget gw teriak

"Siapa koki hari ini? Bawa kesini!"

"Eh iya gw lupa bilang, tadi malam gw nemu cewek di jalan komplek butuh kerja disini katanya, jadi gw jadiin koki aja"

"Iya bacot bawa sini cepat"

Tak lama kemudian setelah perintah gw buat suruh bawa kesini. Eh ada tuh bayang-bayang perempuan pake baju pegawai disini. Cuman dari bayangan gw liat-liat bukan emak-emak tuil.

- - -

Author POV

Karina berjalan takut ketika dia di panggil ke ruang makan karena dia mendengar seseorang berteriak. Jujur hatinya tidak sanggup kalau sampai harus di marahi lagi.

Dengan ragu Karina melangkah. Belum sampai di meja makan. Tiba-tiba tangannya di jabati dengan tangan kekar milik seseorang.

"Selamat Lo orang pertama yang buat gw jatuh cinta sama plum seumur hidup gw" ucap orang itu antusias

Karina mendongak. "Jeno?"

Jeno kikuk dan langsung melepaskan tangannya ketika tahu kalau orang didepannya ini adalah orang yang ia tak mau lagi ia temui.

Dengan cepat Jeno mengubah ekspresinya. "Keluar Lo dari sini!" Jeno menunjuk ke arah pintu

Jungwoo langsung bangkit dan melerai Jeno agar tak ada pertengkaran di pagi seperti ini. Jujur Jungwoo masih heran kenapa mereka saling kenal.

DWEMAWCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang